Menuju konten utama

Apakah Pneumonia Bisa Menular dan Apa Penyebabnya?

Penularan pneumonia melalui berbagai perantaraan. Contohnya penularan lewat udara dengan batuk dan bersin oleh penderita.

Apakah Pneumonia Bisa Menular dan Apa Penyebabnya?
Ilustrasi anak batuk. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - China sedang menghadapi wabah penyakit pneumonia yang banyak menginfeksi anak-anak. Wabah tersebut sampai saat ini diperkirakan bukan jenis baru dan diduga berkaitan lockdown lama yang memicu keadaan bernama "hutang kekebalan".

Meski begitu, Kementerian Kesehatan RI turut mengingatkan agar masyarakat waspada menghadapi risiko penularan wabah pneumonia.

"Kewaspadaan itu biasa kita lakukan di pintu masuk melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan ya, terutama orang dengan gejala flu, kemudian kita edukasi. Kemudian kalau memang bertambah berat, datang ke fasilitas pelayanan kesehatan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, seperti dikutip Antara, Selasa (28/11/2023).

Salah satu penyebab wabah tersebut adalah bakteri Mycoplasma yang membuat penderitanya seolah-olah terkena sakit influenza. Saat ini Indonesia sudah memiliki obat untuk mengatasi pneumonia akibat bakteri Mycoplasma.

"Sampai saat ini kalau untuk Mycoplasma kita punya, obatnya ada di Indonesia, jadi kita gak perlu (impor). Ini kan bukan suatu penyakit baru ya, jadi tinggal memastikan diagnostiknya apakah Mycoplasma atau bukan," tutur Nadia.

Masyarakat juga diimbau waspada dengan senantiasa mencuci tangan dengan air mengalir. Selain itu, masyarakat juga diharapkan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengenakan masker jika merasa kurang sehat.

Penyebab Pneumonia di China dan Gejalanya

Kasus merebaknya pneumonia pada anak-anak di China belakangan ini cukup mengejutkan. Mengutip Aljazeera, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan adanya peningkatan kasus penyakit pernapasan pada konferensi pers 13 November 2023.

Jumlah kasus belum pasti, namun salah satu rumah sakit besar di Beijing mengaku menerima rata-rata 1.200 pasien per hari lewat IGD dan sebagiannya terkait pneumonia pada anak-anak.

Serangan penyakit pernapasan di China masih misterius. Komisi Kesehatan Nasional China mengaitkan peningkatan kasus tersebut akibat pencabutan pembatasan Covid-19.

Direktur University College London’s Genetic Institute, Francois Bellooux, mengatakan bahwa China mungkin menghadapi masalah kekebalan tubuh akibat adanya lockdown Covid-19 berkepanjangan. Hal itu berpengaruh pada kekebalan terhadap penyakit lain atau yang dikenal dengan "hutang kekebalan (immunity debt)".

“Yang pasti secara drastis mengurangi penyebaran penyakit pernafasan, dan akibatnya menurunkan kekebalan terhadap penyakit endemik”, ujar Francois.

Lockdown memicu kebangkitan kembali dari patogen pernapasan yang umum terjadi di negara tersebut. Kemungkinkan bukan jenis infeksi baru pada kasus yang ditemukan. Meski begitu, pihak berwenang tetap melakukan pemantauan untuk melihat kemungkinan adanya penyebab dari patogen yang bermutasi.

Pneumonia pada anak-anak di China, seperti laporan jaringan pemantau penyakit menular ProMED, ditandai dengan demam sebagai gejala utama. Mengutip New Scientist, demam tersebut tidak disertai batuk. Hanya saja, banyak penderita memiliki nodul paru.

Nodul paru adalah benjolan kecil di paru-paru yang akan terlihat melalui pencitraan sinar rontgen atau CT scan. Adanya benjolan ini menjadi tanda infeksi bakteri.

Secara umum, gejala pneumonia juga meliputi sakit tenggorokan, mialgia, dan rasa lelah. Pada penderita anak-anak, kadang disertai batu dan sesak napas.

Saat terkena pneumonia, salah satu atau kedua paru didapati bagian alveoli atau kantung udara berisi cairan atau nanah. Pemicunya bisa bakteri, virus, lainnya. Contoh spesies patogennya antara lain virus RSV-respiratory syncytial virus, Adenovirus, Influenza, Rhinovirus, COVID, hingga dan bakteri seperti Mycoplasma pneumonia.

Apakah Pneumonia Menular?

Pneumonia tidak memiliki penyebab tunggal dan bisa muncul akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur yang beredar di udara. Rata-rata penderita pneumonia mengalami sesak napas karena di paru-parunya terdapat nanah dan cairan. Penyakit ini bisa menular pada orang lain.

Penularan pneumonia melalui berbagai perantaraan. Contohnya penularan lewat udara dengan batuk dan bersin oleh penderita. Selain itu, patogen penyebab penyakit ini bisa menular lewat darah khususnya selama atau setelah kelahiran, dan melalui permukaan yang terkontaminasi patogen.

Baca juga artikel terkait PNEUMONIA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari