tirto.id - Pneumonia pada anak adalah infeksi saluran pernapasan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru yang berisi cairan atau nanah, yang terjadi pada anak-anak.
Infeksi yang terjadi dapat menyebabkan penderita kesulitan bernapas, batuk berdahak atau bernanah, demam dan menggigil serta wheezing atau mengi.
Bayi dan anak kecil dibawah 2 tahun serta lansia memiliki risiko paling tinggi terkena pneumonia.
Penyebab Pneumonia pada Anak
Dilansir laman Mayo Clinic, penyebab dari penyakit ini adalah organisme-organisme seperti bakteri, virus dan jamur.
• Pneumonia komuniti adalah jenis pneumonia yang paling sering ditemui kasusnya, penyebabnya adalah bakteri, organisme mirip bakteri, jamur, hingga virus termasuk COVID-19.
• Hospital–acquired pneumonia (HAP) merupakan pneumonia yang muncul saat dirawat di rumah sakit, penyebabnya adalah bakteri. Pasien yang menggunakan ventilator dan sering dirawat di ICU memiliki resiko tinggi untuk terkena penyakit ini.
• Health care-acquired pneumonia (HCAP) atau pneumonia nosokomial adalah jenis pneumonia yang menyerang masyarakat umum yang tidak dirawat di rumah sakit namun sering memiliki kontak langsung dengan fasilitas perawatan. Penyebabnya sama dengan HAP yaitu bakteri.
• Pneumonia aspirasi, disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam paru-paru seperti makanan, minuman, muntah atau air liur.
Cara Mencegah Penyakit Pneumonia
Mengutip dari laman IDAI, pneumonia dapat dicegah dengan 4 cara mudah yaitu :
1. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan ditambah makanan pendamping ASI setelahnya
2. Pemberian imunisasi lengkap pada anak
3. Budayakan cuci tangan dengan sabun
4. Kurangi polusi udara dalam rumah dan jauhkan anak dari asap rokok
Fakta-Fakta Pneumonia pada Anak
UNICEF Indonesia menerangkan beberapa fakta mengenai pneumonia anak antara lain :
1. Pneumonia merupakan penyakit menular yang menjadi penyebab kematian terbesar pada anak
Di Indonesia pada tahun 2018, lebih dari 19.000 balita meninggal karena pneumonia.
2. Pneumonia merupakan penyakit menular
Media penularan penyakit ini dapat melalui udara yaitu dari batuk atau bersin, melalui darah dalam proses kelahiran, atau melalui permukaan yang terkontaminasi.
3. Polusi udara menjadi faktor penyebab kematian anak penderita pneumonia
Baik polusi udara dari dalam maupun luar ruangan tentu tidak baik diterima oleh anak terlebih lagi bagi anak penderita pneumonia. Polusi udara menyumbang angka 50-62% yang menjadi faktor penyebab kematian anak dengan pneumonia.
4. Mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko pneumonia
Praktik hidup bersih berguna untuk melindungi anak-anak dari penyakit seperti pneumonia. Risiko terkena pneumonia pada anak berkurang sebanyak 50% hanya dengan mencuci tangan menggunakan sabun karena dapat terhindar dari bakteri.
5. ASI dapat mencegah pneumonia pada anak
Sudah diketahui bahwa ASI dapat memperkuat sistem imun tubuh bayi. Pemberian ASI eksklusif terutama hingga anak berusia 6 bulan bisa dilakukan untuk mencegah pneumonia pada anak.
6. Vaksin dapat mencegah kematian anak penderita pneumonia
Imunisasi anak merupakan hal yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko kematian pada anak karena pneumonia. Imunisasi yang bisa diberikan adalah imunisasi Hib, pneumococcus, campak dan pertussis.
Penulis: Yasinta Arum Rismawati
Editor: Yulaika Ramadhani