Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Corona RI 27 April 2020: 9.096 Positif, 1.151 Sembuh, 765 Meninggal

Pasien positif Corona atau COVID-19 di Indonesia menjadi 9.096 kasus: 7.180 dirawat, 1.151 sembuh, 765 orang meninggal dunia.

Corona RI 27 April 2020: 9.096 Positif, 1.151 Sembuh, 765 Meninggal
Ilustrasi Pasien Corona. foto/istockphoto

tirto.id - Kasus positif virus Corona atau COVID-19 di Indonesia bertambah 214 orang sehingga total menjadi 9.096 kasus per 27 April 2020. Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan data ini berdasarkan laporan yang diterima pemerintah pusat hingga Senin (27/4/2020) pukul 12.00 WIB.

“Terdapat tambahan kasus baru 214 orang sehingga total 9.096 orang," kata Yuri saat menyampaikan perkembangan kasus, di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (27/4/2020).

Berdasarkan data hari ini, terdapat tambahan 44 orang positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh, sehingga total menjadi 1.151 kasus.

Sedangkan kasus meninggal akibat COVID-19 ini bertambah 22 orang sehingga total menjadi 765 orang.

Penambahan kasus positif di Indonesia masih tercatat cukup tinggi. Data Kementerian Kesehatan hingga Minggu (26/4/2020), terdapat total 8.882 kasus pasien positif COVID-19 di seluruh Indonesia. Dari angka itu, sebanyak 1.107 pasien telah dinyatakan sembuh dan 743 pasien meninggal dunia.

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 209.040 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 19.648 orang per 26 April 2020.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyatakan terdapat perkiraan masyarakat Indonesia sudah bisa kembali hidup normal pada Juli mendatang. Doni menyampaikan ini usai rapat terbatas internal bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

“Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan juga mengajak masyarakat agar lebih patuh, lebih disiplin, dan aparat bisa lebih tegas agar pada Juni kita mampu menurunkan kasus COVID di Indonesia, sehingga Juli diharapkan kita bisa mengawali hidup normal kembali,” kata Doni seperti dikutip Antara, Senin (27/4/2020).

Doni juga meminta seluruh kementerian, lembaga terkait, serta pemerintah daerah untuk menyampaikan berbagai imbauan soal upaya pencegahan penyebaran virus corona baru dengan berbagai bahasa yang mudah dimengerti masyarakat.

“Imbauan-imbauan harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat, perlu gunakan bahasa daerah. Tidak mudik, protokol kesehatan jaga jarak, cuci tangan,” ujar dia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu meminta penegak hukum dan jajaran pemerintah daerah untuk lebih tegas mengingatkan kepada masyarakat agar tidak ada membuat kerumunan saat masa pandemi dan mematuhi ketentuan pembatasan jarak fisik (physical distancing).

“Ketika jaga jarak diharapkan satu sama lain harus bisa tingkatkan kesadaran kolektif," ujar Doni.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Maya Saputri