Menuju konten utama

Contoh Reaksi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari dan Penjelasannya

Contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari adalah zat pemutih untuk menghilangkan warna, fotosintesis, dan pembakaran. 

Contoh Reaksi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari dan Penjelasannya
ilustrasi simbol di tabel periodik kimia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Reaksi redoks merupakan singkatan Reaksi Reduksi-Oksidasi. Ada banyak contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam tubuh manusia dan hewan terjadi reaksi redoks.

Salah satu contoh adalah proses besi yang menjadi berkarat jika lama dibiarkan di udara luar tanpa ada lapisan pelindung. Besi atau logam tersebut mengalami perkaratan akibat adanya reaksi oksidasi, disebabkan partikel logam/besi mengikat oksigen dari udara serta air.

Setidaknya ada 3 contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dengan mudah ditemui. Tiga contoh reaksi redoks itu adalah zat pemutih, fotosintesis tumbuhan, dan pembakaran.

Penjelasan memgenai masing-masing contoh reaksi redoks tersebut, seperti disarikan dari laman Sumber Belajar, adalah sebagai berikut.

1. Zat Pemutih

Zat Pemutih merupakan senyawa yang bisa menghilangkan warna benda, seperti tekstil (pakaian dan sejenisnya), rambut dan kertas.

Penghilangan warna oleh zat pemutih terjadi karena ada reaksi oksidasi. Oksidator yang biasa digunakan dalam zat pemutih adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2).

Warna benda ditimbulkan oleh elektron yang diaktivasi oleh sinar tampak. Hilangnya warna benda disebabkan oksidator mampu menghilangkan elektron tersebut. Elektron yang dilepaskan kemudian diikat oleh oksidator.

Reaksi oksidasi dalam zat pemutih:

2. Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses reaksi oksidasi-reduksi biologi yang terjadi secara alami. Fotosintesis merupakan proses yang kompleks. Proses ini melibatkan tumbuhan hijau, alga hijau, hingga bakteri tertentu. Organisme ini mampu menggunakan energi dalam cahaya matahari (cahaya ultraviolet) melalui reaksi redoks menghasilkan oksigen dan gula.

Reaksi oksidasi dalam fotosintesis:

Reaksi reduksi dalam fotosintesis:

3. Pembakaran

Contoh reaksi redoks yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari adalah Pembakaran. Dalam pembakaran propana (C3H8-;) di udara (mengandung O2), atom karbon teroksidasi membentuk CO2 sementara atom oksigen tereduksi menjadi H2O.

Reaksi redoks dalam pembakaran:

3 Konsep Reaksi Redoks dan Contohnya

Dalam ilmu kimia, mengutip Modul Kimia terbitan Kemdikbud (2020), setidaknya dikenal ada tiga konsep reaksi redoks (reduksi-oksidasi).

Ketiga konsep itu adalah reaksi redoks berdasarkan keterlibatan atom oksigen, reaksi redoks berdasarkan transfer elektron, dan reaksi redoks berdasarkan konsep bilangan oksidasi. Berikut ini penjelasan don conoh dari 3 konsep reaksi redoks tersebut.

1. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Keterlibatan Atom Oksigen

Dalam konsep ini, proses Oksidasi berarti reaksi unsur yang mengikat oksigen. Adapun contohnya adalah di bawah ini.

a. Contoh 1: proses berkaratnya logam dan besi akibat unsur besi mengikat oksigen baik dari udara maupun dari air. Reaksinya adalah: 4 Fe (s) + 3 O2(g) → 2 Fe2O3(s)

b. Contoh 2: pembakaran gas metana (CH4) menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Reaksinya adalah: CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)

c. Contoh 3: oksidasi glukosa dalam tubuh manusia melalui proses respirasi. Glukosa dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon dioksida dan air. Reaksinya adalah: C6H12O6(s) + 6O2(g) → 6CO2(g) + 6H2O(g)

d. Contoh 4: buah apel yang dikupas lalu dibiarkan di udara terbuka akan menjadi coklat warna dagingnya, sebab glukosanya bereaksi dengan oksigen.

Sementara itu, dalam konsep yang sama, Reduksi merupakan pelepasan oksigen akibat adanya reaksi suatu unsur (kebalikan oksidasi).

Contoh reduksi ada dalam pengolahan bijih besi (Fe2O3) menjadi besi dengan suhu tinggi, yang menggunakan CO (karbonmonoksida). Dalam proses reduksi di pengolahan bijih besi menjadi besi reaksinya adalah: Fe2O3(s) + 3 CO(g) → 2Fe(s) + 3 CO2(g).

2. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Transfer Elektron

Di dalam reaksi redoks selalu terjadi reduksi (penerimaan elektron) dan oksidasi (pelepasan elektron), sehingga kedua reaksi ini terjadi bersamaan. Maksudnya, ada zat yang melepas elektron dan ada yang menerima elektron di dalam sebuah reaksi redoks. Karena itulah nama reaksinya adalah reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks.

Rumus umum reaksi redoks berdasarkan transfer elektron adalah sebagai berikut:

  • A → An+ + n e (oksidasi)
  • An+ + n e → A (reduksi)
  • (n = jumlah elektron yang dilepas/diterima)

Contoh dalam proses berkaratnya besi terjadi reaksi:

  • 2 Fe → 2 Fe3+ + 6 e (oksidasi) artinya 6 elektron dilepas oleh 2 atom ferum
  • 3 O2 + 6 e → 3 O2- (reduksi) artinya 3 atom oksigen membentuk senyawa Fe2O3

3. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Bilangan Oksidasi

Konsep terakhir ini adalah pengecualian dari dua konsep di atas, yaitu adanya beberapa reaksi redoks yang tidak bisa dijelaskan walau menggunakan konsep keterlibatan oksigen ataupun transfer elektron.

Pakar kimia membuat konsep alternatif karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron. Konsep alternatif itu disebut perubahan bilangan oksidasi.

Penjabaran dari konsep ini adalah: jika dalam reaksi bilangan oksidasi atom meningkat, atom tersebut mengalami oksidasi. Jika bilangan oksidasinya turun, atom mengalami reduksi.

Guna mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan, menurut konsep perubahan bilangan oksidasi, perlu diketahui bilangan oksidasi dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi.

Baca juga artikel terkait ILMU KIMIA atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Addi M Idhom