tirto.id - Laporan penelitian kualitatif dan kuantitatif termasuk dalam jenis penelitian ilmiah atau juga penelitian sosial.
Adapun penelitian sosial merupakan upaya ilmiah dan sistematis yang dilakukan oleh peneliti untuk menjelaskan fenomena sosial, baik dengan metode kuantitatif maupun kualitatif, demikian dijelaksan dalam bukuMetode Penelitian Sosial: Teori dan Aplikasi (2019: hal. iii).
Sesuai dengan penjelasan di atas, dalam penelitian sosial, terdapat dua pendekatan yang kerap digunakan yaitu metode kuantitatif dan kualitatif.
Dalam Modul Rancangan Penelitian (2019) yang diterbitkan oleh Kemendikbud, dijelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur riset yang memanfaatkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan buat menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika sosial, kepercayaan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. Maka, proses penelitian kualitatif dimulai dengan menyusun asumsi dasar yang akan digunakan di penelitian. Data yang dikumpulkan di penelitian kualitatif kemudian ditafsirkan oleh peneliti.
Adapun tujuan penelitian kualitatif ialah untuk menggambarkan realitas sosial sesuai konteksnya, mendeskripsikan apa adanya, dan mengeksplorasi, memperoleh makna, hingga menemukan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu atau teori.
Penelitian kualitatif memiliki akar sejarah yang panjang dalam ilmu humaniora. Penggunaan metode kualitatif tercatat semula didorong oleh para ahli sosiologi dari mazhab Chicago pada tahun 1920-1930. Pada kurun waktu bersamaan, ada sejumlah ahli antropologi, seperti Evans-Pritchard, Radcliffe-Brown, dan Malinowski yang memetakan garis-garis besar metode penelitian lapangan dengan objek kajian adat dan kebudayaan.
Mengutip bukuMetodologi Penelitian Kualitatif karya Rukin (2019: hlm 6), penelitian kualitatif disebut juga dengan istilah interpretative research, naturalistic research, dan phenomenological reasearch. Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, dan definisi suatu situasi tertentu dalam konteks tertentu pula.
Metode yang lebih mengutamakan proses pengamatan daripada hasil akhir ini sering terkait riset tentang hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Maka itu, desain penelitian kualitatif bersifat umum dan bisa berubah-ubah sesuai dengan situasi di lapangan.
Sebaliknya, penelitian kuantitatif melihat tingkah laku manusia sebagai fenomena yang dapat diukur secara obyektif dan diprediksi polanya. Maka itu, penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel serta analisis statistik yang sesuai dan tepat.
Dengan metode riset kuantitatif, hasil penelitian diharapkan tak menyimpang dari kondisi sesungguhnya. Adapun tujuan penelitian kuantitatif untuk membuat generalisasi dan prediksi, menguji teori, mendeskripsikan fakta, menguji satu hipotesis, menunjukkan hubungan antarvariabel, hingga menemukan sebuah teori.
Merujuk pemaparan dari Muri Yusuf di bukuMetode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan (2014: hlm 43), penggunaan pendekatan bergantung pada data yang hendak dicari. Pendekatan kuantitatif diterapkan jika data yang dikumpulkan berupa angka sebagai representasi kejadian dan dianalisis dengan teknik statistik.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian kuantitatif adalah hasil pengukuran atau asesmen variabel dengan menggunakan instrumen-instrumen berupa tes, angket, kuesioner, dan lain sebagainya.
Sistematika Laporan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Kegiatan riset secara umum, termasuk penelitian sosial, dilaksanakan dengan melalui 7 langkah. Berdasar keterangan di buku Panduan Pelaksanaan Penelitian Sosial (2019: hlm 4), tujuh langkah dalam kegiatan penelitian ialah:
- merumuskan dan mengidentifikasi masalah;
- melakukan studi kepustakaan;
- merumuskan konsep, hipotesis, dan variabel;
- menentukan model dan desain penelitian;
- menentukan metode pengumpulan data, dan lantas mengumpulkan data;
- menyusun, menganalisis, dan menafsirkan data;
- membuat kesimpulan dan rekomendasi;
- membuat laporan penelitian.
Di antara 7 tahapan di atas, penulisan laporan penelitian merupakan fase paling akhir dari proses riset. Sementara dalam proses penulisan laporan penelitian, setiap peneliti harus mengikuti aturan dan sistematika yang sudah diatur dalam penyusunan karya ilmiah.
Lantas bagaimana sistematika laporan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Sebagaimana dijelaskan dalam modul sosiologi, Meneliti Itu Mudah (2017) terbitan Kemdikbud, berikut contoh sistematika laporan penelitian kuantitaif dan kualitatif.
1. Sistematika Laporan Penelitian Kuantitatif
A. Bagian Awal
Halaman Sampul
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
B. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan dan Manfaat Penelitian
d. Asumsi Penelitian (jika diperlukan)
e. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
f. Definisi Istilah atau Definisi Operasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA (Berisi Kajian Variabel Penelitian)
a. Teori atau konsep 1
b. Teori atau konsep 2
c. Dan seterusnya sesuai dengan teori atau konsep yang digunakan
d. Penelitian Relevan
e. Kerangka Berpikir
f. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian
b. Lokasi dan Waktu Penelitian
c. Instrumen Penelitian
d. Teknik Pemilihan Informan (Populasi, Sampel dan Sampling)
e. Teknik Pengumpulan Data
f. Teknik Analisis Data
g. Teknik Keabsahan Data
BAB IV TEMUAN DATA
Berisi temuan data dalam penelitian, yang terdiri dari deskripsi data, dan pengujian hipotesis.
BAB V PEMBAHASAN (ANALISIS DATA)
Berisi tentang analisis data penelitian dari hasil temuan data penelitian. Subbab ini dapat terdiri dari berbagai subbab tergantung penulis/peneliti ingin menguraikan bagian-bagian apa saja.
BAB VI PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
C. Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Riwayat Hidup Peneliti.
2. Sistematika Laporan Penelitian Kualitatif
A. Bagian Awal
Halaman Sampul
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
B. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Permasalahan
b. Perumusan Masalah dan Pembatasan Permasalahan
c. Tujuan, dan Manfaat Penelitian
d. Tinjauan Penelitian Sejenis
e. Tinjauan Pustaka
f. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Berisi deskripsi subjek penelitian. Subbab ini bisa terdiri dari berbagai subbab tergantung peneliti ingin menguraikan bagian-bagian apa saja.
BAB III METODE PENELITIAN
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian
b. Lokasi dan Waktu Penelitian
c. Subjek Penelitian
d. Teknik Pemilihan Informan
e. Teknik Pengumpulan Data
f. Teknik Analisis Data
g. Teknik Keabsahan Data
BAB IV TEMUAN DATA
Berisi tentang temuan data penelitian. Subbab ini dapat terdiri dari berbagai subbab tergantung penulis/peneliti ingin menguraikan bagian-bagain apa saja pada BAB ini.
BAB V PEMBAHASAN (ANALISIS DATA)
Berisi analisis data dari hasil temuan penelitian. Subbab ini dapat terdiri dari berbagai subbab tergantung penulis/peneliti ingin menguraikan bagian-bagain apa saja pada BAB ini.
BAB VI PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran (Rekomendasi)
C. Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Riwayat hidup peneliti.
Aturan Penulisan Laporan Penelitian
Proses penelitian secara umum, termasuk di bidang ilmu sosial, setidaknya harus melewati tujuh tahapan. Sebagaimana diterangkan di bukuPanduan Pelaksanaan Penelitian Sosial (2019: hlm 4), sejumlah langkah dalam kegiatan penelitian ilmiah ialah:
- merumuskan dan mengidentifikasi masalah;
- melakukan studi kepustakaan;
- merumuskan konsep, hipotesis, dan variabel;
- menentukan model dan desain penelitian;
- menentukan metode pengumpulan data, dan lantas mengumpulkan data;
- menyusun, menganalisis, dan menafsirkan data;
- membuat kesimpulan dan rekomendasi;
- membuat laporan penelitian.
Berdasarkan 7 tahapan di atas, penulisan laporan penelitian merupakan fase paling akhir dari proses riset. Sementara dalam proses penulisan laporan penelitian, setiap peneliti harus mengikuti aturan dan sistematika yang sudah diatur dalam penyusunan karya ilmiah.
Penulisan laporan penelitian merupakan bagian yang sangat penting. Melalui penyusunan laporan penelitian yang tepat dan sesuai ketentuan baku ilmiah, hasil riset dapat dibaca oleh masyarakat dan terdokumentasikan dengan baik. Hasil riset yang terdokumentasikan itu bisa diuji kembali atau dikembangkan dalam penelitian lainnya.
Sejumlah aturan yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
- Penulis menggunakan bahasa sederhana dengan tata bahasa yang baku.
- Menghindari penggunaan kata-kata yang bermakna sama secara berulang.
- Menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.
- Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
- Ada pemisahan antara teori dan hasil penelitian di lapangan.
- Menggunakan teknik notasi ilmiah
- Teknik notasi ilmiah menyangkut masalah tata cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka (bibliografi).
- Laporan harus objektif, atau mengungkapkan hasil apa adanya dan tidak mengada-ada.
- Laporan harus sistematis, atau sesuai alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.
- Laporan harus jelas, atau mengungkapkan sesuatu secara jernih.
- Laporan bersifat terbuka, atau dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru yang lebih baik dan kebenarannya bisa teruji melalui kritik dari pihak lain.
- Isi laporan harus logis, atau memuat keterangan berdasar argumentasi yang dapat diterima oleh akal sehat.
Editor: Agung DH
Penyelaras: Yulaika Ramadhani