Menuju konten utama

Contoh Asimilasi dan Akulturasi di Indonesia Beserta Penjelasannya

Contoh asimilasi dan akulturasi di Indonesia mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, dalam rupa bahasa hingga makanan. 

Contoh Asimilasi dan Akulturasi di Indonesia Beserta Penjelasannya
(Ilustrasi akulturasi) Peserta mengikuti kirab budaya Grebeg Sudiro 2020 di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/1/2020). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.

tirto.id - Contoh asimilasi dan akulturasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebenarnya mudah ditemukan. Mengingat masyarakat Indonesia terdiri atas beragam etnis, entitas budaya, agama, dan suku-bangsa, contoh asimilasi serta akulturasi dalam kehidupan sehari-hari di tanah air cukup banyak.

Interaksi budaya yang terjadi di masyarakat selama ini melahirkan pelbagai perubahan. Apalagi, di era globalisasi seperti sekarang, interaksi antarbudaya kian tak terhindarkan.

Perubahan teknologi dan informasi yang cepat berpengaruh besar pada kondisi suatu masyarakat. Informasi yang tersaji di media sosial, televisi, media massa, podcast, radio, dan sebagainya akan berdampak bagi orang-orang yang mengonsumsi konten tersebut.

Bagaimanapun juga, informasi yang termuat di media massa atau internet memuat unsur kebudayaan tertentu. Ketika informasi itu diterima audiens, secara tidak langsung unsur kebudayaannya turut mempengaruhi individu atau kelompok pengonsumsi informasi tersebut.

Interaksi antarbudaya ini terbagi menjadi kontak langsung dan kontak tidak langsung. Ketika interaksi menuntut keaktifan kedua belah pihak, ia dikenal sebagai kontak langsung. Namun, jika pengaruh berasal dari salah satu pihak saja, interaksi itu dikenal sebagai kontak tidak langsung.

Contoh interaksi antarbudaya melalui kontak langsung adalah pertemanan dua orang atau kelompok berbeda ras, budaya, agama, dan sebagainya. Sementara itu, kontak tidak langsung dapat terjadi melalui tayangan di televisi, radio, media daring, dan medium lainnya, dengan muatan konten budaya tertentu yang dikonsumsi secara luas di masyarakat.

Fenomena interaksi budaya, dalam studi sosiologi dan antropologi, selama ini dijelaskan lewat konsep akulturasi dan asimilasi. Apa pengertian asimilasi dan akulturasi beserta contohnya masing-masing di Indonesia? Berikut ini penjelasannya.

Contoh Akulturasi di Masyarakat Indonesia

Secara sederhana, akulturasi merupakan penggabungan 2 budaya menjadi satu. Dalam kamus Merriam Webster, akulturasi artinya perubahan budaya dari individu atau kelompok dengan menyesuaikan atau meminjam ciri-ciri dari budaya lain.

Dari segi istilah, mengutip buku Ilmu Pengetahuan Sosial (2006), pengertian akulturasi adalah proses pertemuan unsur-unsur berbagai kebudayaan berbeda diikuti dengan percampuran unsur-unsur tersebut.

Oleh suatu masyarakat, unsur budaya asing itu lambat laun diterima oleh mereka, namun tidak menghilangkan budaya asli masyarakat bersangkutan.

Contoh akulturasi adalah masuknya musik rap ke Indonesia. Di industri musik, genre rap diterima dan diadopsi oleh beberapa penyanyi yang mengaku rapper, tapi tidak semuanya mentah-mentah diterima. Beberapa penyanyi menyanyikan rap dengan bahasa Indonesia, bahasa Jawa, atau bahasa daerah lainnya.

Berikut daftar contoh akulturasi di masyarakat Indonesia lainnya seperti dikutip dari berbagai sumber:

1. Akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa di bangunan Masjid Langgar Tinggi, Pekojan, Jakarta Barat.

2. Akulturasi budaya arsitektur tradisional Jawa dan Eropa di Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran, Yogyakarta.

3. Akulturasi budaya Jawa, Bali, dan Lombok dalam kesenian teater Cekepung di Bali.

4. Akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa dalam kesenian Gambang Semarang.

5. Akulturasi budaya masyarakat Bugis dan Sunda di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

6. Akulturasi budaya Tionghoa dan Indonesia di makanan bakpao.

7. Akulturasi budaya Eropa, Tionghoa dan Indonesia dalam kecap manis.

8. Akulturasi budaya Belanda dan Indonesia di kue lapis legit (di era kolonial Belanda disebut spekkoek).

8. Akulturasi budaya Tionghoa dan daerah-daerah Indonesia (seperti Jawa, Makassar, Medan) di makanan Soto.

9. Akulturasi budaya eropa (Inggris dan Portugis), Tionghoa (Hongkong), dan Indonesia (Bali) di kue Pie Susu.

Contoh Asimilasi di Masyarakat Indonesia

Percampuran berbagai budaya tidak selamanya mempertahankan identitas asli dari budaya bersangkutan. Apabila identitas khas dari suatu budaya itu berkurang atau hilang sama sekali, percampuran budaya itu dikenal dengan istilah asimilasi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menuliskan bahwa asimilasi artinya penyesuaian diri terhadap kebudayaan dan pola-pola perilaku tertentu.

Adapun Janu Murdiyatmoko dalam Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat (2007) menyatakan bahwa dua kelompok yang berasimilasi akan menghilangkan perbedaan antara mereka hingga dapat bercampur-baur menjadi satu.

Penggabungan dua kebudayaan yang berbeda dalam asimilasi ini membentuk budaya baru, serta ada reduksi dari budaya asli atau hilang sama sekali.

Contoh asimilasi di kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk kata serapan. Misalnya kata "game" dalam bahasa Inggris diserap ke bahasa Indonesia menjadi kata "gim". Ciri khas linguistiknya berubah karena ada percampuran dalam bentuk serapan dari dua bahasa di atas.

Contoh asimilasi juga dapat dilihat di perkawinan campuran, baik itu perkawinan berbeda ras, suku, agama, dan sebagainya. Perkawinan campuran mendorong seluruh wujud dan unsur budaya bercampur dalam proses asimilasi yang sangat besar.

Berikut daftar contoh asimilasi di masyarakat Indonesia lainnya berdasarkan sejumlah sumber:

1. Perkawinan antara orang dari suku Jawa dan suku Minangkabau, atau antarorang dari suku berbeda lainnya di Indonesia. Perkawinan dua orang yang berbeda budaya jadi bentuk asimilasi jika membuat 2 kebudayaan melebur menjadi satu dan masing-masing unsurnya dalam kehidupan mereka tidak kelihatan aslinya lagi.

2. Proses transmigrasi di luar Jawa menghasilkan budaya masyarakat baru, misalnya Jawa-Melayu, Mandailing-Melayu, dan lain-lain.

3. Asimilasi dalam tradisi selamatan 3, 7 dan 40 hari orang meninggal di kalangan umat Islam Indonesia.

4. Asimilasi dapat dilihat dalam penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, seperti anak muda yang kerap menggunakan kata "sorry" daripada "maaf."

Baca juga artikel terkait AKULTURASI atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom