tirto.id - Semakin belel jeans, biasanya akan semakin nyaman saat digunakan, tetapi ada baiknya bagi Anda untuk tetap mencucinya demi menjaga kebersihan dan kesehatan Anda.
Orang yang tidak pernah mencuci jeans miliknya mengklaim bahwa pencucian akan menghancurkan denim dan menyebabkan pewarna memudar. Tetapi jika Anda jarang mencucinya yang terjadi justru kotoran, kulit mati, hingga keringat Anda menumpuk pada jeans tersebut.
Selain itu, kotoran dari lingkungan sekitar akan menyebabkan bahan jeans justru cepat rusak.
Dilansir dari laman Esquire, bahan denim atau jeans yang sering dicuci justru akan bertahan lebih lama.
Waktu terbaik mencuci jeans akan tergantung dari seberapa sering Anda memakainya dan bagaimana Anda menggunakannya dalam sehari-hari. Dalam artian, apakah Anda menggunakannya di tempat bersih atau sebaliknya.
Jika jeans berbau, tampak kotor, atau telah kendur di lutut, pastikan untuk segera mencucinya. Ada baiknya untuk segera mencuci denim Anda setelah 5 hingga 10 kali pemakaian.
Lantas, bagaimana cara mencuci jeans agar tetap awet?
Esquire menyarankan Anda untuk membalikkan celana jeans sebelum memasukkannya ke dalam mesin cuci. Dengan melakukan hal tersebut, Anda akan membantu menjaga warna, serta memungkinkan bagian paling kotor dari celana jeans (bagian dalam) untuk mendapatkan lebih banyak paparan air dan deterjen.
Untuk jeans yang lebih gelap, penggunaan deterjen yang dirancang untuk pakaian gelap juga akan membantu mempertahankan warna dan mencegah pudar.
Berikut adalah tips lain untuk mencuci dan mengeringkan denim Anda dilansir dari laman Tide:
1. Baca label perawatan kain.
Pastikan Anda memeriksa label perawatan kain pada pakaian Anda sebelum mencuci. Lalu cucilah celana jeans Anda secara terpisah dari barang-barang lainnya jika itu adalah mencuci pertama untuk menghindari transfer pewarna.
2. Balikkan celana jeans Anda.
Jika celana jeans Anda bisa dicuci dengan mesin, balikkan bagian dalamnya sebelum dimasukkan ke dalam mesin cuci. Gunakan air dingin dan deterjen untuk jeans.
3. Gunakan air dingin dan deterjen untuk jeans.
Deterjen khusus denim membantu meningkatkan kualitas jeans Anda dengan memangkas serat yang berserabut, dan melindunginya dari perubahan warna, pilling, dan fading. Pastikan untuk hanya mencuci jeans dengan pakaian berwarna gelap lainnya.
4. Keringkan jeans Anda.
Ikuti instruksi pengeringan pada label perawatan kain. Secara umum, jeans Anda akan bertahan lebih lama jika Anda mengeluarkannya dari pengering yang sedikit lembab. Ratakan menjadi bentuk dan biarkan kering di permukaan datar atau gantungan.
Cara merawat denim Anda
Setiap orang mungkin memiliki denim setidaknya satu di dalam almarinya. Namun, tidak setiap orang tahu bagaimana cara yang tepat untuk merawat denim tersebut agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Berikut adalah tips merawat denim dilansir dari laman Eco Age:
Saat memakai
Jangan pernah menarik atau menyesuaikan kembali jjeans Anda dengan menarik-narik sabuk, kecuali jika Anda siap untuk menjahitnya lagi saat robek. Sebaliknya, tarik ke atas melalui ikat pinggang, yang jauh lebih kuat.
Saat mencuci
· Kencangkan
Selalu tutup ritsleting atau kancing dan balikkan denim Anda sebelum dicuci.
· Jangan mencuci terlalu panas
Pastikan Anda tidak mencuci celana jeans Anda pada suhu yang terlalu tinggi, idealnya maksimum 30 derajat celcius.
· Lebih suka mencuci tangan?
Gunakan air dingin untuk suam-suam kuku, deterjen ringan dan biarkan celana jeans Anda berendam maksimal 45 menit. Lalu bilas tiga kali dengan air bersih.
Saat mengeringkan
· Ratakan, bentuk ulang dan gantungkan ke udara setelah pencucian.
· Keringkan di tempat teduh
Berhati-hatilah agar tidak terkena sinar matahari langsung, karena ini dapat memudar denim. Sebagai gantinya, jemur di tempat teduh atau di dalam ruangan.
Saat menyimpan
· Lewati setrika
Anda sebaiknya tak perlu menyetrika celana atau jaket jeans. Hal ini dapat membuatnya lebih awet.
· Gantung dengan hati-hati
Lipat di bagian lutut dan gantung melalui gantungan kayu untuk disimpan di lemari pakaian Anda.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari