tirto.id - Memiliki hunian sendiri merupakan impian setiap orang. Ada berbagai cara yang dapat dipilih seseorang untuk mewujudkan impian dalam memiliki hunian.
Tidak terkecuali kaum milenial yang baru saja mulai bekerja dan hanya memiliki gaji UMR. Apalagi, saat ini harga satu unit hunian terus melonjak tajam.
Perencana Keuangan, Tatadana Consulting Tejasari Assad memberikan langkah yang bisa diterapkan kaum milenial dan para pasutri muda sehingga dapat membeli rumah idaman. Pertama, perlu memahami memiliki rumah merupakan sebuah keharusan. Kedua, membeli dengan cara mencicil atau Kredit Pemilik Rumah (KPR).
"Kalau memang enggak bisa nabung, bisa langsung ada kan fasilitas DP 0 persen dulu pas pandemi ada ya kalau sekarang bisa cari program lain misalnya cicil DP, terus kemudian cicilannya sebenarnya ada fasilitas yang cicilannya sampai 30 tahun tapi nanti kalau gajinya sudah naik itu tenornya bisa dipendekin, yang penting mulai dulu," kata dia kepada Tirto, Selasa (12/7/2022).
Sementara itu, dia juga menjelaskan untuk skema tabungan yang bisa dilakukan generasi muda yaitu dengan tabungan berjangka. Sistem autodebet di awal gaji masuk lebih efektif. Membuat tabungan terkumpul dibanding menunggu sisa uang hasil belanja bulanan.
"Kemudian kalau mau ngecilin cicilan kan DP nya dibesarin ya berarti kita nabung dulu buat DP rumah, tapi baiknya nabungnya terpisah dari rekening yang biasa supaya gak kepake pake misalnya pakai auto debet ya, dalam 5 tahun kumpul misalnya Rp30-50 juta, itu sudah sangat bantu," ucapnya.
Dia menuturkan jika tidak bisa menabung, proses KPR membantu dalam mewujudkan rumah idaman. Anggaran bisa dimasukan langsung setiap bulan.
"Supaya kebiasaan membayar KPR itu ada dan sudah masuk ke dalam budget bulanan. Kalau enggak kan berasanya berat aja," ungkapnya.
Lebih lanjut untuk pasutri muda, Tejasari Assad menyarankan agar saat memilih rumah idaman melihat lokasi. Apakah mendukung akses transportasi, seperti bus dan kereta.
"Beli rumahnya sesuai dengan kemampuan ya kalau yang di tengah kota enggak bisa karena harganya sudah Rp2 miliar. Kalau sudah lihat harga rumahnya tinggi banget generasi muda ini udah berat duluan ya. Tapi kalau ada yang murah lokasinya jauh banget," bebernya.
"Sebenarnya enggak masalah ya, jauh yang penting beli dulu buat investasi. Kan di kemudian hari kalau mau pindah rumahnya tinggal dijual ya buat dijadikan DP rumah baru yang lokasinya lebih strategis dan dekat transportasi umum," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, masyarakat Indonesia akan semakin sulit memiliki rumah di tengah tren kenaikan suku bunga acuan.
"Untuk membeli rumah 15 tahun mencicil di awal berat, suku bunga dulu, prinsipalnya di belakang. Itu karena dengan harga rumah tersebut dan interest rate sekarang harus diwaspadai karena cenderung naik dengan inflasi tinggi. Maka masyarakat akan semakin sulit untuk membeli rumah," ujar Sri Mulyani dalam Acara Securitization Summit 2022, di Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin