tirto.id - Memakai masker, terutama saat berinteraksi dengan orang lain atau berada di luar rumah, adalah salah satu protokol kesehatan penting untuk mencegah penularan Covid-19.
Pemakaian masker ketika masa pandemi virus corona (SARS-CoV-2) penting, mengingat Covid-19 merupakan penyakit yang bisa menular dengan cepat, serta dapat memicu kematian.
Salah satu cara penularan Covid-19 yang paling sering terjadi ialah melalui percikan droplet, yakni ludah maupun dahak, dari orang terinfeksi Covid-19. Percikan droplet tersebut dapat keluar pada saat batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernapas (berupa aerosol).
Penularan Covid-19 dapat terjadi ketika percikan droplet dari orang yang sudah terinfeksi Covid-19 terhirup oleh manusia lain. Sentuhan tangan yang terkontaminasi droplet tersebut pada area mata, hidung, mulut juga bisa memicu infeksi Covid-19.
Oleh sebab itu, selain mengenakan masker, langkah lainnya berupa rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, atau hand sanitizer, serta menjaga jarak fisik dari orang lain dan menjauhi kerumunan, juga penting diterapkan untuk mencegah penularan Covid-19. Membatasi aktivitas di luar ruangan dan meminimalisir kegiatan bepergian pun sangat dianjurkan di masa pandemi.
Pemerintah Indonesia, baik melalui Kementerian Kesehatan maupun Satgas Penanganan Covid-19 dan kementerian/lembaga lainnya, sudah berkali-kali mengingatkan pentingnya protokol kesehatan tersebut.
Meski proses vaksinasi Covid-19 saat ini sudah mulai berjalan dan telah menyasar jutaan warga di Indonesia, penerapan protokol kesehatan tetap penting untuk menghambat penularan Covid-19.
Bahkan, khusus untuk pemakaian masker, Kementerian Kesehatan mengingatkan bahwa protokol kesehatan ini harus tetap dijalankan meskipun di dalam ruangan.
Apalagi, jika ruangan tersebut tidak punya ventilasi yang memadai dan ada sejumlah besar orang di dalamnya sehingga risiko penularan Covid-19 menjadi tinggi. Jika tidak tahu kondisi ventilasi di sebuah ruangan, berasumsi bahwa ada risiko penularan menjadi penting. Maka itu, meski sedang berada dalam ruangan, memakai masker tetap dianjurkan.
Tips Menjaga Masker dengan Tali Strap Tetap Higienis
Seiring dengan berlangsungnya pandemi Covid-19 yang telah melewati masa setahun lebih, publik semakin terbiasa menggunakan masker sebagai bagian dari protokol kesehatan. Selama ini, ada 2 jenis masker yang paling sering dipakai, yakni masker medis dan masker kain.
Belakangan, muncul inovasi produk di pasar yang bertujuan untuk memudahkan pemakai masker untuk melepas dan mengenakannya kembali. Inovasi tersebut adalah pemasangan tali strap atau tali kalung di masker.
Karena pemasangan tali strap membikin aktivitas mengenakan dan melepas masker menjadi lebih praktis, ia segera menjadi tren di tengah masyarakat.
Akan tetapi, melalui laman resminya, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes mengingatkan, masker bertali kalung (tali strap) itu mudah berkurang higienitasnya. Ini karena sisi dalam masker sering dibiarkan tergantung tanpa pelindung.
Apabila sisi dalam masker itu terpapar droplet yang mengandung virus Covid-19, ia dapat menjadi sarana penularan ke orang sekitar. Sementara jika tidak, sisi dalam masker itu dapat terpapar oleh percikan droplet maupun aerosol (udara dari hembusan napas) yang mengandung virus corona.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito sudah mengingatkan 2 risiko tersebut beberapa waktu lalu. Peringatan itu ia sampaikan mengingat penularan Covid-19 bisa terjadi lewat percikan droplet maupun aerosol.
Karena itu, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kemenkes, memberikan sejumlah tips menjaga higienitas masker dengan tali strap, sebagai berikut:
- Rutin mensterilkan tali strap.
- Cuci tangan atau pakai hand sanitizer sebelum dan sesudah menyentuh strap.
- Memasukkan masker ke dalam kantong plastik apabila tidak digunakan.
- Mengganti masker setiap 4 jam atau ketika masker sudah mulai kotor.
Agar higienitas masker bertali strap terjaga, pemakaianya juga disarankan untuk tidak melakukan sejumlah hal berikut:
- Melepas dan memasang masker terlalu sering.
- Lebih sering menggantungkan masker daripada memakainya.
- Menggunakan masker yang sama sepanjang hari.
- Menghindari masker dengan banyak aksesoris karena lebih sulit dibersihkan.
Editor: Agung DH