tirto.id - Menjelang Lebaran 2025, volume kendaraan yang melintasi jalan raya akan semakin padat. Volume lalu lintas selama periode Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi tahun ini diperkirakan mencapai 2,18 juta kendaraan saat arus mudik dan 2,29 juta kendaraan saat arus balik.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025 (H-3 Lebaran dan H-1 Hari Raya Nyepi), dengan estimasi 232 ribu kendaraan. Sementara itu, puncak arus balik kemungkinan besar akan berlangsung pada Minggu, 6 April 2025 (H+5 Lebaran), dengan volume kendaraan mencapai 276 ribu.
Salah satu persiapan penting sebelum memulai perjalanan mudik ialah memeriksa kondisi lalu lintas untuk menghindari kemacetan. Anda bisa memantau informasi lalu lintas yang akan dilalui lewat berita di media sosial atau juga menggunakan aplikasi yang dapat membantu dalam hal tersebut.
Beberapa aplikasi yang membantu memeriksa kondisi lalu lintas adalah Google Maps dan Waze yang menyediakan informasi lalu lintas secara real-time. Selain itu terdapat beberapa situs web seperti LewatMana.com dan Tol Kita yang menawarkan akses streaming CCTV di berbagai ruas jalan serta tol, sehingga memungkinkan pemudik memantau kondisi lalu lintas secara langsung.
Cara Cek Kemacetan Saat Mudik Lebaran
Berikut adalah beberapa cara untuk memeriksa kemacetan saat mudik lebaran melalui aplikasi dan situs:
1. GoogleMaps
- Buka aplikasi Google Maps.
- Rencanakan rute dari titik awal ke destinasi Anda.
- Ketuk ikon berbentuk persegi yang muncul pada tampilan peta.
- Pilih opsi “Lalu Lintas” untuk melihat kondisi jalan secara visual.
- Amati tanda warna berikut:
Kuning: Mengindikasikan kondisi padat, namun kendaraan masih memiliki jarak antar satu sama lain.
Hijau: Menandakan kelancaran arus lalu lintas.
2. Waze
- Jalankan aplikasi Waze.
- Tentukan rute tujuan Anda.
- Secara otomatis, Waze akan menunjukkan kondisi jalan menggunakan sistem indikator warna (merah, kuning, hijau).
3. Tol Kita
- Buka aplikasi Tol Kita.
- Masuk ke menu CCTV.
- Cari dan pilih ruas tol yang ingin Anda monitor.
- Tonton siaran CCTV secara langsung untuk melihat kondisi arus mudik.
4. Travoy
- Buka aplikasi Travoy.
- Akses menu CCTV.
- Pilih ruas tol yang ingin Anda periksa.
- Tampilan CCTV akan langsung muncul, memberikan informasi real-time.
5. Bina Marga
- Kunjungi laman binamarga.pu.go.id/mudik.
- Pilih menu "Peta".
- Klik opsi "Lokasi CCTV Tol" untuk melihat kondisi jalan tol melalui pantauan CCTV.
6. BPJT
- Akses situs bpjt.pu.go.id.
- Pilih menu "CCTV Jalan Tol Indonesia".
- Pilih CCTV yang terdapat di ruas tol yang Anda inginkan untuk memantau kondisi lalu lintas.
7. LewatMana.com
- Buka lewatmana.com/kondisi/
- Masukkan kata kunci terkait kondisi lalu lintas dan tekan tombol "cari".
- Pastikan untuk memeriksa tanggal dan jam laporan agar mendapatkan informasi yang terkini.
- Memantau CCTV Secara Langsung:
- Kunjungi lewatmana.com/cari/
- Pilih CCTV berdasarkan kata kunci, kota, atau rute yang diinginkan.
- Lihat gambar atau video secara langsung untuk mengetahui kondisi sebenarnya.
- Mengajukan Pertanyaan:
- Jika informasi yang tersedia masih kurang, Anda bisa mengunjungi lewatmana.com/lapor/
Kapan Mudik yang Tepat Agar Terhindar Macet?
Untuk menghindari kemacetan saat mudik Lebaran 2025, sebaiknya Anda merencanakan keberangkatan dengan menghindari puncak arus yang terjadi antara H-3 hingga H-1 Lebaran. Hal itu disebabkan pada periode tersebut volume kendaraan khususnya mobil pribadi dan sepeda motor akan mencapai puncaknya.
Banyak pemudik memilih berangkat pada H-3, dan oleh karenanya, disarankan untuk berangkat sebelum H-7 Lebaran agar dapat menghindari lonjakan kendaraan di jalan raya. Sedangkan untuk perjalanan pulang, karena puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5, akan lebih optimal jika Anda mengatur waktu kepulangan sebelum atau sesudah H+5.
Selain itu, memilih waktu berangkat di luar jam sibuk seperti pagi atau sore hari, misalnya pada malam hari atau dini hari, dapat membantu Anda menghindari kemacetan secara signifikan.
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Indyra Yasmin