tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memperkirakan prediksi mudik libur Lebaran 2025. Sebanyak 146,48 juta orang akan melakukan perjalanan mudik. Lantas, apa saja persiapan yang akan dilakukan pemerintah selama mudik periode Lebaran 2025?
Sementara itu, perkiraan puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 28-30 Maret 2025. Kemenhub telah menyiapkan mitigasi jika terjadi lonjakan massa pemudik. Hal ini dilakukan sebagai upaya memberikan layanan yang baik terhadap masyarakat selama mudik lebaran.
Namun, berdasarkan data yang ada saat ini, jumlah pemudik tahun 2025 mengalami penurunan sebesar 24,4% jika ddibandingkan dengan jumlah pemudik pada tahun sebelumnya.
Persiapan Pemerintah Menghadapi Arus Mudik Lebaran 2025
Berikut adalah sejumlah persiapan yang dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025:
- Kementerian Pekerjaan Umum menegaskan bahwa jalan tol sepanjang 3.020,5 km serta jalan nasional non-tol sepanjang 47.604,34 km sudah dalam keadaan optimal. Hal itu berarti 95,22% jalan nasional lintas utama sudah dalam kondisi layak untuk dilewati.
- Kementerian Perhubungan akan menerapkan sejumlah kebijakan, meliputi:
- Rekayasa lalu lintas yang dilakukan secara kondisional (contra flow, one way, dan sistem ganjil-genap).
- Mengoptimalkan pelayanan angkutan penyeberangan (sistem delaying guna meminimalisir terjadinya antrian di Pelabuhan Merak).
- Membatasi angkutan barang untuk meminimalisir kepadatan lalu lintas.
- Menyediakan fasilitas tambahan (kantong parkir dan buffer zone di area sekitar pelabuhan).
- Memastikan bahwa jumlah armada yang tersedia mencukupi.
- Pemerintah telah memastikan bahwa harga tiket pesawat turun dan kapasitas penerbangan memadai
- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode mudik secara berkala. Selain itu, untuk membantu masyarakat menyusun rencana perjalanan dengan baik, informasi terkait perkiraan cuaca akan terus diupdate.
- Kepolisian akan memeriksa jalur mudik secara aktif dan rutin. Terutama di daerah strategis seperti Pantura dan Cirebon. Hal itu untuk memastikan kondisi jalan serta sarana dan prasarana pendukung telah sesuai.
- Provinsi Banten merupakan salah satu daerah strategis selama mudik nasional berlangsung. Oleh karena itu, Pemprov Banten telah mempersiapkan beberapa kebijakan, yaitu:
- Mendirikan Posko Angkutan Lebaran dan program mudik gratis.
- Mengawasi kendaraan Over Dimension and Overloading (ODOL) di jembatan timbang.
- Mengadakan sosialisasi online ticketing agar antrean dan kepadatan di pelabuhan berkurang.
- Menambah akses transportasi feeder ke terminal, stasiun, dan pelabuhan.
- Memberi edukasi tentang keselamatan berkendara untuk pemudik, terutama yang menggunakan kendaraan pribadi dan sepeda motor.
- Menyediakan rest area dan buffer zone sebagai tempat istirahat bagi pemudik.
- Bantuan personil pengamanan dari pemerintah daerah.
- Kementerian Agama mengusulkan agar diberlakukan kebijakan untuk membuka masjid selama 24 jam di sepanjang jalur mudik. Dengan demikian diharapkan pemudik bisa istirahat di masjid dengan nyaman dan tidak berdesakan di rest area. Adapun, masjid yang digunakan untuk rest area akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti toilet bersih dan tempat wudhu.
Editor: Indyra Yasmin
