Menuju konten utama

Cara Cek Banjir Online Via Website Pemprov DKI

Masyarakat dapat memantau potensi banjir terkini secara daring. Simak cara cek banjir online selengkapnya pada ulasan ini. 

Cara Cek Banjir Online Via Website Pemprov DKI
Foto udara luapan air Sungai Ciliwung yang menggenangi jalan dan permukiman di Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). BPBD DKI Jakarta mencatat pada Selasa (4/3) pukul 15.00 WIB sebanyak 121 RT dan lima ruas jalan di Jakarta terdampak banjir dengan ketinggian 40 cm hingga 460 cm akibat luapan air Sungai Ciliwung, Krukut, dan Pesanggrahan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/tom.

tirto.id - Masyarakat dapat memantau potensi banjir terkini secara daring. Simak cara cek banjir online via website Pemprov DKI pada ulasan ini.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, pada Rabu (5/3/2025), sebanyak 89 rukun tetangga (RT) di Jakarta dilaporkan tergenang banjir.

Ketinggian genangan air bervariasi antara 30 hingga 310 cm, dengan beberapa wilayah mengalami dampak yang lebih parah.

Jakarta Timur tercatat sebagai wilayah dengan genangan terdalam, khususnya di Kelurahan Kampung Melayu yang mencapai ketinggian air 250 cm.

Di sisi lain, Jakarta Selatan juga mengalami banjir parah, dengan Kelurahan Pengadegan mencatatkan ketinggian air hingga 310 cm, menjadikannya titik terdalam di wilayah tersebut.

Selain permukiman, sejumlah ruas jalan juga terendam. Di Jakarta Barat, Jalan Puri Kembangan tergenang dengan ketinggian air 40 cm, sedangkan di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Jalan Puri Mutiara terendam hingga 70 cm.

Banjir ini diduga disebabkan oleh hujan deras yang melanda wilayah Bogor pada Minggu (2/3/2025) dan Jakarta pada Senin (3/3/2025).

Curah hujan yang tinggi tersebut menyebabkan status Bendung Katulampa meningkat hingga siaga 2, sementara beberapa pos pantau lainnya mencapai status siaga 1, yang memperburuk kondisi drainase dan menyebabkan luapan air ke permukiman dan fasilitas umum.

Cara Cek Banjir Online Via Website Pemprov DKI

Musim hujan masih terus berlanjut sehingga risiko banjir di wilayah Jakarta masih tinggi. Untuk memantau ketinggian permukaan air masyarakat dapat cek banjir online menggunakan data yang diperbarui secara real-time oleh website milik Pemprov DKI.

Ada sejumlah website yang dapat digunakan untuk cek banjir, diantaranya adalah situs BPBD DKI Jakarta dan situs Pantau Banjir Jakarta.

Cek Melalui Website BPBD

  1. Buka browser di perangkat Anda, kemudian kunjungi website resmi BPBD di https://bpbd.jakarta.go.id/.
  2. Arahkan kursor pada menu “Informasi”.
  3. Setelah itu akan muncul beberapa menu pilihan. Klik menu “TMA (Tinggi Muka Air).
  4. Kemudian layar akan menampilkan tabel berisi keterangan nama pintu air, waktu, tinggi curah hujan, dan status ketinggian permukaan air.
Status curah hujan ditunjukkan dengan simbol T (terang), MT (mendung tipis), M (mendung), G (gerimis), dan H (Hujan).

Sementara itu, status ketinggian permukaan air (Tinggi Muka Air/TMA) dikategorikan berdasarkan warna, yaitu merah untuk Siaga I (situasi darurat dengan potensi banjir tinggi), oranye untuk Siaga II (waspada dengan kemungkinan banjir meningkat), dan kuning untuk Siaga III (hati-hati dengan permukaan air yang mulai naik).

Status TMA sangat penting untuk diperhatikan karena menjadi indikator potensi luapan air yang bisa menyebabkan banjir.

Ketika status TMA mencapai Siaga I (merah), berarti kondisi sudah sangat kritis. Ini diterapkan apabila dalam waktu 6 jam genangan air tidak surut dan berisiko meluap, mengancam keselamatan dan keamanan warga.

Jika suatu pintu air telah berada di status Siaga I, masyarakat di sekitar daerah tersebut disarankan untuk segera bersiap melakukan evakuasi ke tempat yang telah disiapkan oleh pemerintah demi menghindari bahaya banjir.

Cek Melalui Website Pantau Banjir Jakarta

  1. Buka browser di perangkat Anda, kemudian kunjungi website resmi Pantau banjir Jakarta di https://pantaubanjir.jakarta.go.id/
  2. Setelah halaman utama terbuka, gulir ke bawah hingga menemukan tabel Data Tinggi Muka Air (TMA).
  3. Pilih salah satu kategori yang tersedia antara Pintu Air (menampilkan data ketinggian air di pintu air utama), Pos Pengamatan (menampilkan data dari berbagai titik pemantauan) atau Semua (Menampilkan seluruh data yang tersedia).
  4. Kemudian, tentukan periode waktu yang ingin Anda lihat dengan memilih hari, tanggal, dan jam yang diinginkan.
  5. Setelah memilih kategori dan waktu, tabel akan menampilkan data TMA sesuai dengan pilihan Anda.
Dalam tabel ini, status TMA dibagi menjadi empat kategori, yaitu Normal, Siaga, Waspada, dan Bahaya. Jika status menunjukkan Bahaya, artinya permukaan air berada pada tingkat membahayakan dan berpotensi menyebabkan banjir.

Masyarakat yang tinggal di sekitar area tersebut disarankan untuk segera bersiap melakukan evakuasi ke tempat aman yang telah disediakan.

Baca juga artikel terkait BANJIR atau tulisan lainnya dari Febriyani Suryaningrum

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Febriyani Suryaningrum
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Yantina Debora