tirto.id - Amerika Serikat (AS) melarang pegawai pemerintah menggunakan aplikasi berbagi video pendek TikTok berdasarkan kebijakan yang disahkan Rabu (22/7/2020), karena kekhawatiran akan keamanan data pribadi pengguna.
Popularitas TikTok yang meluas di kalangan remaja ASmendorong pengawasan dari regulator dan anggota parlemen AS yang khawatir informasi pribadi mereka jatuh ke tangan pejabat pemerintah Cina.
Meski begitu, menurut lembaga riset Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) mengatakan, tidak ditemukan transmisi data mencurigakan di TikTok. Kepala CISSReC juga menyatakan tidak ditemukan malware di aplikasi TikTok.
“Saat kami coba cek dengan malware analysis, tidak ada aktivitas mencurigakan saat menginstal TikTok, tidak ada malware yang bersembunyi,” kata Dr Pratama Persadha, Kepala, Communication and Information System Security Research Center (CISSReC).
Hasil pengujian independen ini senada dengan laporan yang disampaikan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) setelah dilakukan banyak riset keamanan siber mengenai TikTok, tidak ada malware yang ditemukan.
"Kami berkomitmen untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna. Kami bekerja dengan seksama untuk mengembangkan infrastruktur keamanan yang terbaik dan menjunjung Panduan Komunitas serta mematuhi aturan dan hukum privasi setempat yang berlaku," kata Donny Eryastha, Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, Filipina, dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto.id, Senin (27/7/2020).
Aat Shadewa, pakar IT, membenarkan tingkat kesadaran publik mengenai privasi data masih rendah. Ia mengingatkan publik untuk mengamankan privasi data.
"Orang-orang tidak menyadari informasi macam apa yang aman untuk dibagi di platform digital dan bagaimana mereka sebenarnya bisa ambil bagian dalam mengatur data tersebut. Oleh karena itulah, penting bagi pemain di industri ini untuk terus mengedukasi publik mengenai privasi data," katanya.
Untuk melindungi privasi data, pengguna dapat mengambil bagian dengan melakukan tips berikut:
1. Ganti kata sandi
Mengganti sandi akan me-log out semua pengguna lain yang mungkin punya akses ke akun Anda. Jika Anda tidak bisa mengubah kata sandi, hubungi Tim Pendukung dengan mengunjungi tab Profil, klik ikon Pengaturan, dan pilih Privasi dan Pengaturan > Kirim Ulasan. Pilih kata sandi yang aman yang mengandung setidaknya satu angka dan karakter khusus.
2. Periksa info akun
Kunjungi tab Profil, klik ikon Pengaturan, dan klik Atur Akun Saya untuk memverifikasi apakah informasi di akun Anda benar.
3. Jangan percaya situs web pihak ketiga
Jangan mempercayai situs web pihak ketiga yang menjanjikan untuk memberikan likes secara gratis, penggemar, mahkota, koin, atau insentif lain, karena situs web ini bisa mengambil informasi login Anda.
TikTok menyatakan tidak pernah menawarkan insentif semacam itu, dan selalu mengingatkan para pengguna untuk melaporkan kepada kami jika menerima tawaran seperti itu.
Editor: Ibnu Azis