tirto.id - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2023 sebesar 144,2 miliar dolar AS. Cadangan devisa ini sedikit menurun dibandingkan posisi pada akhir Maret 2023 sebesar 145,2 miliar dolar AS.
Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengungkapkan, penurunan posisi cadangan devisa pada April 2023 dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan antisipasi dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional.
Walaupun demikian, Erwin mengklaim posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujarnya di Jakarta, Senin (8/4/2023).
Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga. Hal ini seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.
Sebelumnya, BI mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 mencapai 145,2 miliar dolar AS. Posisi ini meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2023 sebesar 140,3 miliar dolar AS. "Peningkatan posisi cadangan devisa pada Maret 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah," ujar Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam pernyataanya, Senin (10/4/2023).
Erwin menuturkan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa ini juga serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," jelasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin