Menuju konten utama

Budiman Sudjatmiko: Belum Ada Surat Panggilan dari DPP PDIP

Budiman Sudjatmiko mengakui sudah menerima teguran secara personal dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto akibat mendukung Prabowo Subianto.

Budiman Sudjatmiko: Belum Ada Surat Panggilan dari DPP PDIP
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) usai menggelar pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

tirto.id - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko mengaku belum menerima surat pemanggilan resmi dari DPP PDIP, terkait rencana pemberian sanksi karena mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.

"Saya belum bisa memberikan komentar, karena memang belum ada surat pemanggilan kepada saya," ujar Budiman saat dihubungi awak media di Jakarta, Senin (21/8/2023) dilansir dari Antara.

Budiman dikabarkan akan menerima sanksi dari DPP PDIP akibat dukungannya ke Prabowo Subianto. Padahal PDIP diketahui mengusung kader mereka Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Budiman mengakui sudah menerima teguran secara personal dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Kendati demikian, dia menegaskan belum dipanggil untuk menerima sanksi.

"Saya belum bisa memberikan komentar, karena memang belum ada surat pemanggilan kepada saya. Jadi, baru peringatan dari Pak Sekjen secara personal dan belum ada surat pemanggilan," ucapnya.

Ia menjelaskan apabila ada kader yang akan dikenai sanksi, biasanya akan dipanggil terlebih dahulu melalui surat secara keorganisasian. Untuk itu, dirinya memilih tak ke Kantor DPP PDIP pada hari ini.

"Tetapi jika ada surat pemanggilan resmi saya datang. Ada Majelis Kehormatan Partai, ya karenanya saya menunggu saja," jelas Budiman.

Saat disinggung awak media mengenai kemungkinan mundur dari PDIP, Budiman menyatakan akan menunggu pemanggilan partai terlebih dahulu. Hal ini agar dirinya bisa memberikan penjelasan atas pernyataan dukungannya ke Prabowo beberapa waktu lalu.

Ia juga menilai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah mengatakan bahwa seorang pemimpin itu harus memiliki pandangan strategis.

"Saya melihat bahwa kualifikasi-kualifikasi itu, setelah saya cermati dengan nalar saya, saya ingin mengatakan bahwa kualifikasi itu dari tiga tokoh yang selama ini ada, memang banyak ada di sosoknya Pak Prabowo," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sekretariat DPP PDIP Adi Dharmo mengatakan pihaknya akan lebih fokus membahas hasil survei Indikator Politik Indonesia dan Litbang Kompas pada hari ini daripada urusan Budiman.

"(Ada) kenaikan elektoral Ganjar Pranowo dan terjadi rebound. Berbeda dengan tren elektoral Prabowo yang sudah mentok dan menunjukkan tren penurunan. Itu lebih penting," ucap Adi.

Budiman Sudjatmiko diketahui mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo. Bahkan dalam acara tersebut, Budiman membentuk sukarelawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa tindakan tersebut serupa dengan kejadian Pemilu 2019 lalu. Hasto mengungkap, kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo yang merupakan tempat asal Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu menjadi lawannya.

Hasilnya, kubu Prabowo justru harus melenggang kalah. Sebab tindakan itu justru makin membuat semangat serta militansi kader dan pendukung semakin besar.

"Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan, apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah. Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Perjuangan," ucap Hasto.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto