Menuju konten utama

BPS Ungkap Penyebab Konsumsi Rumah Tangga Terus di Bawah 5%

Perlambatan konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2024 disebabkan karena sub kelompok atau komoditas pakaian dan transportasi tumbuh terbatas.

BPS Ungkap Penyebab Konsumsi Rumah Tangga Terus di Bawah 5%
kantor badan pusat statistik (bps). tirto/andrey gromico.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2024 tumbuh di level 4,93 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Meski masih menjadi penopang ekonomi nasional dengan kontribusi sebesar 54,53 persen, pertumbuhan konsumsi rumah tangga cenderung stagnan, bahkan masih terus di bawah 5 persen dalam beberapa triwulan terakhir.

Pada triwulan I-2024, misalnya, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh di level 4,91 persen. Sedangkan pada triwulan IV-2023 konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,47 persen, dan terakhir mencapai 5 persen pada triwulan III-2023 yang sebesar 5,06 persen.

"Meskipun masih menjadi sumber pertumbuhan yang kuat di tahun ini, tapi memang kalau kita bandingkan agak sedikit melambat. Tapi kalau dibandingkan triwulan yang lalu, triwulan I-2024, konsumsi rumah tangga hampir persis sama, source of growth-nya 2,62 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh. Edy Mahmud, dalam konfernsi pers, di Jakarta, Senin (5/8/2024).

Menurut Edy, perlambatan konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2024 disebabkan karena sub kelompok atau komoditas pakaian dan transportasi tumbuh terbatas.

Melemahnya kinerja kedua komoditas ini tecermin dari indeks perdagangan eceran dan riil, serta penjualan sepeda motor yang melambat pada periode April-Juni 2024.

Berdasarkan catatan BPS, perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor dengan sumber pertumbuhan hanya 0,63 persen (yoy). Sedangkan secara kuartalan, kelompok lapangan usaha ini hanya tumbuh 2,78 persen (qtq).

“Sub kelompok atau komoditas pakaian dan transportasi mengalami pertumbuhan yang meskipun positif, tidak setinggi pertumbuhan tahun lalu,” ungkap Edy.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai meski berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, konsumsi rumah tangga triwulan II-2024 tumbuh cukup bagus dibandingkan triwulan sebelumnya.

Tidak hanya itu, tambahnya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang di bawah 5 persen juga adalah hal normal, karena tidak semua komponen pertumbuhan melaju di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dan itu kalau kita bandingkan negara kita dengan negara lain, angka itu pun relatif tinggi. Dan kontribusinya pun masih dominan, konsumsi masih 54,53 persen dari total PDB (Produk Domestik Bruto/PDB)," jelas Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Senin (5/8/2024).

Sementara itu, menurut Ketua Umum Partai Golkar tersebut, pertumbuhan konsumsi rumah tangga didorong pertumbuhan industri makanan dan minuman, mobilitas masyarakat termasuk dari kegiatan-kegiatan di hotel, restoran dan kafe.

"Nah, konsumsi ini tentu kemarin kita didorong oleh bulan Ramadan, Idulfitri, dan kegiatan mobilitas dari masyarakat, termasuk juga kegiatan-kegiatan di hotel, restoran dan kafe," kata Airlangga.

Baca juga artikel terkait KONSUMSI RUMAH TANGGA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi