tirto.id - Amalia Adininggar Widyasanti terpilih sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) yang baru. Bagaimana profil Amalia Adininggar Widyasanti dan kiprahnya sebagai pejabat publik?
Kepala BPS yang baru, Amalia Adininggar Widyasanti, secara resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto pada hari Rabu, 19 Februari 2025, di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Selain Amalia Adininggar Widyasanti, Presiden Prabowo juga melantik sejumlah pejabat publik lainnya. Berdasarkan data, enam pejabat yang dilantik terdiri atas satu menteri dan lima kepala-wakil kepala badan.
Prabowo Subianto melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi serta Yusuf Ateh sebagai Kepala BPKP. Lalu Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP dan Letjen (Purn) Nugroho Sulistyo Budi menjabat Kepala BSSN.
Kemudian Sonny Harry selaku Wakil Kepala BPS dan Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala BPS. Ini merupakan reshuffle pertama di Kabinet Merah Putih (KMP).
Profil Amalia Adininggar Widyasanti & Rekam Jejak
Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS yang baru, memiliki keahlian berbagai bidang. Di antaranya disiplin ilmu Ekonomi Makro, Ekonomi Internasional dan Moneter, dan Perdagangan Internasional.
Belum lagi Ekonomi Pembangunan serta Pemodelan Ekonomi. Kemampuan ini dinilai yang membuat Amalia memiliki posisi penting dalam jabatan publik.
Amalia sebenarnya telah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik sejak Juli 2023. Ia menggantikan pejabat sebelumnya, Margo Yuwono.
Sebelum didapuk menjadi Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti juga pernah menduduki posisi Deputi Bidang Ekonomi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas pada tahun 2020-2023.
Selain itu, Amalia sempat menjabat sebagai Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan pada 2018–2020.
Tak hanya itu, perempuan kelahiran Bogor tahun 1972 itu juga pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik, Kementerian PPN/Bappenas, periode 2016–2018.
Pada tahun 2011-2016, dirinya menjabat sebagai Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional, Kementerian PPN/Bappenas (2011–2016). Selain sederet jabatan di Bappenas, Amalia juga menjadi Wakil Ketua Tim Koordinasi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Pada jenjang Pendidikan, Amalia merupakan Sarjana Teknik Kimia (1995). Kemudian, ia memperoleh gelar Magister Sains dari Institut Teknologi Bandung (1997).
Amalia menyabet gelar Master of Engineering dari Rensselaer Polytechnic Institute, Troy, USA pada 1998. Ia akhirnya mendapat gelar PhD in Economics pada University of Melbourne, Australia (2005).
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada Desember 2023, ia memiliki kekayaan senilai Rp21,19 Miliar. Jabatannya saat itu adalah Deputi Bidang Ekonomi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Rincian harta termasuk berupa tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, surat berharga, hingga kas dan setara kas.
Berdasarkan data LHKPN, Amalia memiliki aset berupa tanah dan bangunan mencapai Rp11,25 Miliar hasil sendiri dan hibah tanpa akta.
Tanah dan bangunan milik Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS yang baru, terdiri dari dua tanah dan bangunan seluas 120 m2/250 m2 di Jakarta Selatan dengan masing-masing senilai Rp4,25 Miliar dan Rp4,5 Miliar. Lalu tanah dan bangunan seluas 120 m2/200 m2 di Bogor yang merupakan hibah tanpa akta senilai Rp2,5 Miliar.
Selain itu, Amalia juga mempunyai mobil hasil sendiri yang dilaporkan dalam LHKPN. Nilainya mencapai Rp1,1 Miliar. Mobil terdiri dari Mazda 2 tahun 2017 senilai Rp150 Juta dan Mercedes C-250 tahun 2015 bernilai Rp250 Juta. Lalu Toyota Alphard tahun 2020 senilai Rp700 Juta.
Tak hanya itu, Amalia juga memiliki harta bergerak lain senilai Rp25 Juta, surat berharga Rp766,54 Juta, kas dan setara kas Rp7,15 Miliar, dan harta lain Rp900 Juta. Amalia tercatat tidak memiliki utang atau Rp0.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus