tirto.id - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, secara struktur ekonomi Indonesia berdasarkan wilayah masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Ia menuturkan, kontribusi Pulau Jawa kepada produk domestik bruto (PDB) mencapai 57,12 persen.
Pada konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III di Kantor BPS, Jakarta, Senin (6/11/2023), pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa masih terus mendominasi, yang secara kumulatif jauh lebih tinggi dari wilayah lain.
“Kontribusi Pulau Jawa kepada produk domestik bruto (PDB) mencapai 57,12 persen. Kemudian kontribusi Pulau Sumatera terhadap PDB nasional adalah sebesar 22,16 persen,” kata Amalia.
Sumber pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa ditopang oleh wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Lebih rinci, sumber ekonomi tersebut didominasi oleh sektor infokom, perdagangan dan akomodasi.
Kemudian secara spasial, kontribusi PDB Pulau Kalimantan sebesar 8,08 persen, Bali 2,80 persen, Sulawesi 7,25 persen, kemudian Papua 2,59 persen.
Namun demikian, berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia di wilayah timur seperti Pulai Sulawesi masih tumbuh baik sebesar 6,44 persen, sementara Pulau Maluku dan Papua tumbuh 9,25 persen.
Melalui catatan tersebut, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2023 pada wilayah timur mencatatkan pertumbuhan di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk diketahui, secara nasional sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 2,63 persen.
“Kontribusi ini sebenarnya relatif kecil dibandingkan kuartal sebelumnya karena konsumsi rumah tangga biasanya mencapai puncaknya pada kuartal II 2023,” ucap Amalia.
Sementara itu, sumber lain dari pertumbuhan ekonomi ditopang oleh sektor Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,81 persen pada kuartal III 2023.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang