Menuju konten utama

BPS: Nilai Tukar Petani Naik 1,43 Persen pada Oktober 2023

BPS mencatat nilai tukar petani mengalami kenaikan sebesar 115,78 atau naik 1,43 persen pada Oktober 2023.

BPS: Nilai Tukar Petani Naik 1,43 Persen pada Oktober 2023
Pudji Ismartini. foto/Dok. BPS

tirto.id - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengatakan, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Oktober 2023 mengalami kenaikan sebesar 115,78 atau naik 1,43 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani (It).

"NTP nasional Oktober 2023 sebesar 115,78 atau naik 1,43 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,67 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,24 persen," ucap Pudji dalam rilis BPS, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

NTP di Provinsi Kalimantan Selatan mengalami kenaikan tertinggi yang mencapai 2,53 persen dibandingkan provinsi lainnya. Sedangkan, untuk NTP dengan jumlah yang rendah berada di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 1,16 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.

Selain itu, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) per Oktober 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen yang utamanya disebabkan oleh kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran.

"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Oktober 2023 sebesar 116,79 atau naik 1,57 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," kata Pudji.

BPS juga mencatat rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani berada di harga Rp6.851,00 per kilogram (kg) atau naik 5,16 persen. Kemudian, di tingkat penggilingan berada di harga Rp7.818,00 per kg atau naik 4,26 persen.

Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp6.221,00 per kg atau naik 2,94 persen dan di tingkat penggilingan Rp6.353,00 per kg atau naik 3 persen.

"Dari 1.741 transaksi penjualan gabah di 26 provinsi selama Oktober 2023, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 64,16 persen, gabah kering giling (GKG) 24,64 persen, dan gabah luar kualitas 11,20 persen," jelas Pudji.

Dibandingkan dengan Oktober 2022, Pudji menyebut rata-rata harga gabah pada Oktober 2023 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 27,95 persen, 30,77 persen, dan 28,37 persen.

"Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada Oktober 2023 dibandingkan Oktober 2022 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 27,76 persen, 30,17 persen dan 28,33 persen," kata Pudji.

Pudji mengatakan, selama Oktober 2023 survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 856 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.069 observasi beras di penggilingan.

Lebih lanjut, per Oktober 2023 harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.372,00 per kg, naik sebesar 3,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan, beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp13.012,00 per kg atau naik sebesar 2,57 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp12.381,00 per kg atau naik sebesar 5,41 persen.

"Dibandingkan dengan Oktober 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Oktober 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 28,54 persen; 29,55 persen; dan 30,11 persen," ucap Pudji.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR PETANI atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang