Menuju konten utama

BPOM Dukung Wacana TNI Produksi Obat: Kami Fasilitasi

BPOM mendukung penuh wacana Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membangun pabrik farmasi dan memproduksi obat-obatan.

BPOM Dukung Wacana TNI Produksi Obat: Kami Fasilitasi
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, memberikan keterangan pers kepada para wartawan di kantor BPOM, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). tirto.id/Naufal Majid.

tirto.id - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, memastikan lembaganya mendukung penuh wacana Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membangun pabrik farmasi dan memproduksi obat-obatan.

Untuk menindaklanjuti wacana tersebut, Taruna menyebut Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, akan bertemu langsung dengan pihak BPOM, Jumat (16/5/2025) besok.

“Oh, kami sangat mendukung [wacana TNI memproduksi obat]. Besok, kan, Menteri Pertahanan akan bertemu kami di sini,” kata Taruna kepada para wartawan di kantor BPOM, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).

Jika wacana tersebut berhasil dilaksanakan, Taruna memastikan BPOM akan turut terlibat dalam pengawasan produksi obat-obatan oleh TNI. Sebab, menurutnya pengawasan itu telah menjadi tanggung jawab dari BPOM.

“Oh pasti, BPOM akan mengawasi secara maksimal karena itu menjadi otoritas dan tanggung jawab kami,” tegasnya.

Taruna menyebut, BPOM juga akan memfasilitasi wacana produksi obat-obatan oleh TNI itu. Menurutnya, wacana itu adalah suatu hal yang umum, karena selama ini banyak perusahaan-perusahaan obat yang berhubungan dengan TNI.

“Dari pihak negara lagi yang lain, kan, ada perusahaan obat yang berhubungan dengan TNI. Jadi, kami akan fasilitasi. Sebetulnya intinya nggak ada masalah. Itu hal yang general aja,” tutur Taruna.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan TNI akan membangun pabrik farmasi untuk memproduksi obat guna mendukung gerai apotek Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

Menurut Sjafrie, produksi obat yang dilakukan TNI ini lantaran tingginya harga obat di dalam negeri. Sjafrie mengatakan TNI telah merevitalisasi laboratorium farmasi militer untuk dijadikan pabrik farmasi obat pertahanan negara.

"Kami sudah mulai berinteraksi dengan negara-negara sahabat mengenai farmasi. Kita tahu harga obat di Indonesia tinggi sekali, kami juga sudah melakukan revitalisasi laboratoriun farmasi yang ada di angkatan, menjadi satu pabrik farmasi obat pertahanan negara," kata Sjafrie dalam rapat bersama Komisi I DPR RI, Rabu (30/4/2025) lalu.

Sjafrie mengatakan TNI akan berkerja sama dengan pihak Kementerian Kesehatan dalam memproduksi obat tersebut. Ia menyebut nantinya obat-obat tersebut akan disumbangkan ke apotek-apotek milik Kopdes.

"Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Kami bisa sumbangkan obat-obat yang kami produksi itu kepada rakyat di desa dengan adanya koperasi desa yang akan dibentuk apotek-apoteknya. Kami supply dari obat yang akan kami buat di pabrik yang terpusat ini," tutup Sjafrie.

Baca juga artikel terkait BPOM RI atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Flash News
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama