tirto.id - Menurut prediksi analis, penghasilan box office Cina akan naik selama periode Tahun Baru Imlek, tepatnya dimulai sejak 1 Februari 2022. Hal itu disampaikan oleh presiden industri perfilman konsultasi Artisan Gateway, Rance Pow.
“Musim Tahun Baru Imlek tahun ini dapat mencapai angka tertinggi baru sebesar RMB 8 miliar hingga RMB 8,5 miliar (Rp18,1 miliar hingga Rp19,2 triliun),” kata Rance Pow sebagaimana dikutip Antara News dari The Hollywood Reporter.
Berdasarkan data Imlek tahun lalu, angka penjualan tiket bioskop bisa mencapai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp17,2 triliun. Yang memimpin box office kala itu adalah film komedi keluarga berjudul “Hi, Mom” dengan total pendapatan 821 juta dolar AS atau setara Rp11,8 triliun.
Sedangkan selama liburan tujuh hari, pendapatan tiket bioskop mencapai 16,6 persen dari total box office setahun penuh China dan satu bulan penuh Februari mengambil bagian 25 persen dari penjualan tahun tersebut.
Menurut prediksi, film berjudul “The Battle at Lake Changjin 2: Water Gate Bridge” yang rilis perdana Selasa (1/2) akan memimpin box office China. Sekuel ini disutradarai oleh Chen Kaige, Tsui Hark dan Dante Lam.
Sekuel ini berkisah soal kemenangan China atas AS dalam pertempuran kunci selama Perang Korea. Sedangkan film pertama dirilis September tahun lalu dan menjadi film terlaris di China sepanjang masa dengan mencetak 901,5 juta dolar AS atau setara Rp12,9 triliun.
Sebagaimana dilaporkan Global Times, film itu berada di puncak rekor pra-penjualan tiket dan mendapat 5,64 juta dolar AS atau setara Rp81,2 miliar sekitar sepekan sebelum penayangan.
Global Times juga memprediksi “The Battle at Lake Changjin 2” akan menjadi film Tiongkok pertama yang menghasilkan lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp14,4 triliun).
Kendati demikian, pendapatan box office China tidak gampang diprediksi secara tepat, terutama sering dijatuhkan ketika mendapat reaksi negatif dari penonton setelah beberapa jam perilisan.
“Dari mulut ke mulut media sosial di China dapat menjadi penentu yang kuat dari kesuksesan komersial film, dan pasar telah menunjukkan kemampuan untuk menyesuaikan dengan preferensi penonton jika favorit pra-musim tidak diluncurkan dengan cepat,” kata Pow.
Editor: Iswara N Raditya