Menuju konten utama

Bondan Winarno, Jurnalis dan Pegiat Kuliner yang Tak Suka Basa-Basi

William Wongso mengenang Bondan sebagai individu yang ketus dan tidak sabaran.

Bondan Winarno, Jurnalis dan Pegiat Kuliner yang Tak Suka Basa-Basi
Peti berisi jenazah Bondan Winarno berada di kediamannya jalan Bangsawan Raya, Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/11/2017). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

tirto.id - Sosok Bondan Winarno ternyata sangat berkesan bagi orang-orang terdekatnya. Semasa hidupnya, Bondan dikenal sebagai pribadi yang disiplin, tegas, dan tidak suka berbasa-basi. Meski begitu, ayah tiga anak itu dinilai sangat cinta dengan keberagaman kuliner Indonesia.

Mengawali kariernya sebagai jurnalis, Bondan Winarno menjadi lebih dikenal sebagai pegiat kuliner Nusantara dalam beberapa tahun terakhir. Awalnya, Bondan mengasuh kolom Jalansutra di media massa yang menjadi ruang untuk menambah wawasan tentang jalan-jalan. Adapun di dalam jalan-jalan itu pasti tak bisa dilepaskan dari aktivitas makan-makan.

Jalansutra lantas berevolusi dan menjelma sebagai nama komunitas milis penggemar kuliner Indonesia. Beberapa tahun berselang, Bondan akhirnya dipercaya untuk memandu program bertajuk “Wisata Kuliner” yang sempat tayang di Trans TV.

Pakar kuliner William Wongso mengenang Bondan sebagai individu yang ketus dan tidak sabaran. Kendati demikian, William menyebutkan lebih banyak sisi positif dari sahabat karibnya itu. William menilai Bondan adalah orang yang tulus serta memiliki pendirian teguh.

“Kalau di Twitter, ada yang tanya dua kali, dia ngomel. Saya kenal Bondan 40 tahun, dalam segala macam profesi. Dia satu orang di Indonesia yang saya kenal baik, tekun, dan bertalenta luar biasa,” ujar William saat dijumpai di rumah duka yang terletak di Jalan Bangsawan Raya, Bogor pada Rabu (29/11/2017) sore.

Latar belakang Bondan sebagai jurnalis jempolan pun dinilai membuatnya memegang teguh nilai kebenaran.

Baca: Bondan Winarno, Legenda Wartawan Investigasi

Sampai saat ini, William mengaku masih mengagumi keahlian Bondan dalam hal bercerita (story telling). William menilai sahabatnya itu memiliki teknis khusus dalam mencatat peristiwa dan kemudian menuliskan kembali dengan bahasanya sendiri.

“Bayangkan juga ada enggak orang Indonesia yang keliling Indonesia, makan di 5.000 tempat, sampai blusukan untuk berwisata kuliner? Dia membuat orang kalau ke luar daerah menuliskan Tweet tentang makan apa di sini. Itu cikal bakalnya dari Wisata Kuliner-nya Bondan,” ucap William lagi.

Lebih lanjut, William mengungkapkan bahwa Bondan masih memiliki keinginan untuk mengenalkan ragam kuliner Indonesia yang otentik ke pangsa pasar internasional. William menuturkan bahwa Bondan menilai pendidikan masyarakat Indonesia terhadap kuliner bangsanya masih rendah.

“Saya harap kita bisa teruskan cita-cita Almarhum. Tugasnya belum selesai, dan kita harus menekuni, serta mengembangkannya dalam segala aspek tradisi kuliner Indonesia,” ungkap William.

Sementara itu, pegiat kuliner Ade Putri Paramadita menilai Bondan Winarno sebagai sosok yang tidak pernah segan berbagi ilmu. “Pak Bondan mirip saya. Kalau suka, bilang suka. Kalau enggak, bilang enggak. Dalam setiap pertemuan kami, selalu ada obrolan singkat yang berkesan,” kata Ade kepada Tirto melalui pesan singkat.

Bagi Ade, Bondan memiliki pengetahuan dan dedikasi yang luar biasa terhadap dunia kuliner Indonesia. Ade pun menceritakan bahwa Bondan tahu banyak tentang sejarah tempat makan, makanan, hingga pendirinya. Dalam hal menemukan kuliner yang tempatnya tersembunyi di pelbagai pelosok daerah pun, Ade menilai Bondan adalah juaranya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Ade sempat bercerita rencananya dengan Bondan yang belum bisa terwujud. “Menyesal sekali belum sempat kejadian datang menghadiri undangan beliau bersantap lawar klungah di rumahnya di Ubud,” ungkap Ade.

Baca: Bondan Winarno Tiada, 'Maknyuss' Abadi

Pagi ini, pada pukul 09.05 WIB, Bondan Winarno telah menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat. Bondan pergi setelah dirawat selama tiga minggu lamanya, serta sempat mengalami fase medical coma dalam lima hari sebelum wafatnya karena penyakit komplikasi.

Menurut rencana, jenazah Bondan sendiri akan dikremasi di Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong pada Kamis (30/11/2017) besok pukul 13.00 WIB.

Saat menemui awak media di rumah duka tadi sore, anak Bondan yang bernama Eliseo Raket Winarno sempat menyatakan bahwa ayahnya dalam kondisi sehat di tahun-tahun terakhirnya. Meski memang memiliki riwayat penyakit jantung, Eliseo menilai Bondan tidak pernah mengeluh soal penyakitnya.

Kendati enggan menyampaikan secara rinci pengalaman Bondan saat menjadi jurnalis dulu, namun Eliseo pun mengklaim kuatnya kemampuan komunikasi ayahnya datang dari sana.

“Dia segala-galanya, profil dan figur yang memengaruhi cara berpikir dan berasa keluarga kami,” ucap Eliseo.

Baca juga artikel terkait BONDAN WINARNO atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto