tirto.id - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya menyatakan rumah sakit di wilayahnya mengalami krisis ketersediaan oksigen medis untuk pasien COVID-19.
Hal itu disampaikan Bima usai mengecek ketersediaan oksigen di sejumlah rumah sakit di Kota Bogor, Minggu (11/7/2021), seperti Rumah Sakit PMI, RS Medika Dramaga dan Rumah Sakit Mulia.
"Ketersediaan oksigen di rumah sakit di Kota Bogor dipasok dari enam filling station oxygen, tapi saat ini pasokannya berkurang, sehingga belum memenuhi kebutuhan," kata Bima, dikutip dari Antara, Senin (12/7/2021).
Menurut Bima, ada enam rumah sakit di Kota bogor yang kebutuhannya besar karena memiliki tangki oksigen cair, tapi cuma bisa bertahan dua sampai tiga hari ke depan.
"Di Rumah Sakit Mulya ini tadi malam krisis oksigen. Kalau tadi pagi tidak ada tambahan pasokan oksigen, maka bisa kehabisan. Tadi ada pasokan sedikit, tapi perlu tambahan pasokan lagi," kata dia.
Bima telah menghubungi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan soal krisis ketersediaan oksigen ini.
"Pak Luhut berjanji akan menambah pasokan gas oksigen dari dua filling station oxygen lagi, yakni dari Cileungsi dan Citeureup di Kabupaten Bogor," ujar Bima.
Bima meminta tambahan pasokan oksigen cair paling tidak 5 ton dari satu stasiun pengisian, sehingga totalnya 10 ton untuk mencukupi kebutuhan rumah sakit di Kota Bogor.
"Rumah sakit harus sering berkomunikasi, sehingga ketika terjadi kondisi darurat, bisa diatasi bersama-sama," kata dia.
Editor: Gilang Ramadhan & Antara