Menuju konten utama

BI: Permintaan Kredit Investasi dan Konsumsi Naik pada Triwulan II

BI merilis adanya peningkatan permintaan kredit baru pada triwulan II-2019 yang mencapai 78,3 persen.

BI: Permintaan Kredit Investasi dan Konsumsi Naik pada Triwulan II
Foto udara perumahan subsidi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

tirto.id - Survei Perbankan Nasional yang dirilis Bank Indonesia (BI) menunjukkan adanya peningkatan permintaan kredit baru pada triwulan II-2019.

Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada sebesar 78,3 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang berada di angka 57,8 persen.

Meski demikian, angka tersebut masih jauh lebih rendah ketimbang permintaan kredit baru triwulan II di tahun 2018 yang mencapai 90,3 persen.

"Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan tersebut terutama bersumber dari kredit investasi dan kredit konsumsi," tulis BI dalam laporan hasil survei yang diterbitkan hari ini, Rabu (17/7/2019).

Peningkatan kredit baru untuk investasi meningkat tipis dari 74,4 persen di triwulan I ke 77,3 persen di triwulan II/2019. Sementara kredit untuk konsumsi meningkat dari 30,4 persen ke 54,3 persen.

Peningkatan kredit konsumsi itu terindikasi dari meningkatnya pertumbuhan kartu kredit baik di Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga Kredit Tanpa Agunan (KTA). Sementara kredit modal, justru mengalami penurunan dari 68,2 persen di triwulan I menjadi 61 persen di triwulan II/2019.

Pada triwulan III-2019 pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat, didorong oleh optimisme terhadap kondisi ekonomi yang menguat dan risiko penyaluran kredit yang relatif rendah.

Sejalan dengan prakiraan meningkatnya pertumbuhan kredit baru, kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III-2019 diprakirakan lebih longgar, terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 0,8 persen, lebih rendah dibandingkan 12,4 persen pada triwulan sebelumnya.

"Pelonggaran standar akan dilakukan terhadap seluruh jenis kredit, dengan aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperlonggar antara lain jangka waktu kredit dan agunan," tulis BI.

Hasil survei juga mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2019. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2019 akan mencapai 11,2 persen.

"Optimisme tersebut didorong oleh prakiraan relatif rendahnya risiko penyaluran kredit, serta masih terjaganya rasio kecukupan modal dan likuiditas bank," pungkas BI.

Baca juga artikel terkait KREDIT KPR atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno