tirto.id - Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional asli Indonesia. Dikutip dari buku PJOK Kelas VIII, seni bela diri pencak silat telah dikenal secara luas di Indonesia maupun di negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Brunei, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan lain sebagainya.
Ditilik dari sejarah asal-usulnya, mengutip satu makalah untuk Seminar Nasional Bahasa dan Sastra 2018 bertajuk "Pencak Silat Sebagai Hasil Budaya Indonesia yang Mendunia," yang dilansir Kemdikbud, pencak silat merupakan warisan nenek moyang Bangsa Indonesia.
Gerakan bela diri ini diduga pada mulanya merupakan hasil peniruan ke cara sejumlah binatang dalam menyerang maupun bertahan. Sejumlah binatang itu seperti kera, harimau, ular, burung elang, dan lain sebagainya.
Pencak silat juga ditengarai berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri ini kemudian semakin maju ketika zaman kerajaan-kerajaan besar muncul, seperti Sriwijaya dan Majapahit yang pernah memiliki pasukan terkuat di Nusantara.
Masih mengutip sumber yang sama, salah satu peneliti silat dan pakar bela diri Asia, Donald F. Draeger, memiliki pendapat bahwa sejarah pencak silat terlihat dari berbagai artefak senjata dari masa Hindu-Budha. Pahatan relief-relief di Candi Prambanan dan Borobudur pun memperlihatkan gambar manusia dengan sikap kuda-kuda. Selain itu, ada pula dugaan bahwa pencak silat menerima pengaruh dari bela diri Cina dan India.
Warisan leluhur ini sampai sekarang terus berkembang dan masuk dalam daftar olahraga bela diri resmi, terutama di negara-negara Asia Tenggara. Bahkan, pemcak silat sudah dipertandingkan di Asian Games 2018.
Di Indonesia, olahraga pencak silat berada di bawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang selama ini merupakan induk organisasi seni bela diri. Selain itu, terdapat juga organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara, yaitu Persekutuan Pencak silat Antar-Bangsa (Persilat). Pembentukan organisasi ini dirintis oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Dikutip dari modul Lestarikan Pencak Silat (Seni Bela Diri), saat ini pencak silat telah telah menyebar ke seluruh dunia. Hal ini didasarkan pada menyebarnya induk dari organisasi pencak silat, yaitu PERSILAT yang telah tercatat sejumlah 33 organisasi pencak silat di dunia. Selain itu, seni bela diri Pencak Silat juga menjadi cabang olahraga resmi yang dipertandingkan di ajang SEA Games sejak tahun 1987.
Berapa Ukuran Gelanggang Pencak Silat?
Mengutip dari modulLestarikan Pencak Silat (Seni Bela Diri) terbitan Kemdikbud, salah satu perangkat utama di pertandingan olahraga pencak silat adalah gelanggang, arena tempat atlet baku tendang dan pukul.
Gelanggang pencak silat berada di lantai yang rata dan dilapisi matras setebal 5 cm. Ukuran matras yaitu 10 m x 10 m dengan warna dasar hijau terang dan garis putih setebal 5 cm.
Gelanggang pencak silat memiliki 2 lingkaran. Lingkaran besar dengan diameter 8 m serta lingkaran tengah, yang menjadi tempat berhadapannya 2 pesilat sesaat sebelum bertanding, berdiameter 3 m.
Gelanggang pencak silat terdiri atas sejumlah bagian, yakni: sudut biru, sudut merah, 2 sudut netral, bidang tanding atau arena pertandingan, bidang gelanggang, dua lingkaran di tengah.
Detail ukuran gelanggang pencak silat adalah:
- Panjang setiap sisi arena pertandingan gelanggang: 10 meter
- Diameter lingkaran kecil gelanggang: 3 meter
- Diameter lingkaran besar gelanggang: 8 meter
Teknik Dasar Pencak Silat
Dikutip dari Modul PJOK Kelas VII (2020) terbitan Kemdikbud, ada sejumlah teknik dasar pencak silat yang mesti dikuasai oleh setiap atlet olahraga bela diri ini.
Setidaknya ada 4 teknik dasar pencak silat, yakni:
- Pembentukan sikap
- Pembentukan gerak
- Pembelaan
- Serangan.
Pembentukan sikap di pencak silat terdiri dari 3, yakni sikap berdiri tegak, sikap kangkang, dan sikap kuda-kuda. Khusus untuk yang terakhir, ada enam sikap dasar kuda-kuda dalam pencak silat, yaitu: kuda-kuda depan; kuda-kuda belakang; kuda-kuda tengah; kuda-kuda samping; kuda-kuda silang depan; dan kuda-kuda silang belakang.
Dalam seni bela diri pencak silat dikenal juga istilah langkah, yaitu perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain, yang dapat dilakukan dengan posisi segaris, tegak lurus, maupun serong.
Selanjutnya, ada istilah pola langkah, yang mengacu pada perubahan injakan kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya. Langkah dapat dilakukan lurus dan silang/serong. Cara melakukan langkah yaitu dengan 5 cara, meliputi: diangkat, geseran, ingutan, lompatan, dan loncatan.
Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Addi M Idhom