Menuju konten utama
Timnas Indonesia

Berapa Gaji Frank de Boer, Apa Lebih Besar dari STY & Kluivert?

Frank de Boer dirumorkan menjadi kandidat pelatih Timnas Indonesia. Jika benar, berapa gaji De Boer? Apakah lebih besar dari gaji STY & Kluivert?

Berapa Gaji Frank de Boer, Apa Lebih Besar dari STY & Kluivert?
Pelatih Inter Milan, Frank de Boer. [foto/shutterstock]

tirto.id - Unggahan Head of Scouting PSSI, Simon Tahamata, bersama Frank de Boer di sosmed sontak memantik penasaran warganet Indonesia. Frank de Boer pun menjadi spekulasi salah satu kandidat pelatih Garuda pengganti Patrick Kluivert. Lantas, berapanya dan apakah lebih besar dari Shin Tae-yong dan Kluivert?

PSSI masih berupaya mencari sosok yang tepat untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Sepeninggal Patrick Kluivert yang lengser pada 16 Oktober 2025 lalu akibat gagal meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 2026, beberapa nama calon pelatih baru muncul ke permukaan.

Pelatih sekelas Louis Van Gaal dirumorkan akan menangani Timnas Indonesia dan ada kemungkinan kembalinya STY. Kini terbaru ada De Boer yang dikaitkan dengan kursi panas di bangku cadangan skuad Garuda.

De Boer sendiri merupakan pelatih asal Belanda yang kini berusia 55 tahun. Merekrut De Boer tentu akan membuat PSSI menimbang beberapa hal. Selain faktor prestasi dan taktik, masalah gaji menjadi hal utama yang tidak bisa disepelekan.

Saat melatih Atlanta United di MLS pada tahun 2019 lalu, dilaporkan bahwa gaji De Boer mencapai USD4 juta per tahun. Jika menggunakan kurs tahun 2019 yaitu rata-rata 14.000, gaji De Boer saat itu adalah Rp56 miliar per tahun atau Rp4,6 miliar per bulan.

Tapi ingat, nilai tersebut didapatkan dari kurs sebelum pandemi Covid-19. Jika mengacu ke kurs saat ini yang menyentuh 16.500, bayaran De Boer tentu bisa lebih mahal lagi yakni menyentuh angka Rp66 miliar per tahun atau Rp5,5 miliar per bulan.

Sayangnya tidak banyak informasi mengenai jumlah pasti besaran gaji De Boer. Termasuk Al Jazira, klub terakhir yang dilatih De Boer, tidak mengungkap pasti berapa bayaran sang pelatih.

Begitu juga dengan Crystal Palace yang sempat menunjuk De Boer sebagai pelatih mereka pada 2017 lalu. Klub berjuluk The Eagles itu dalam pengumuman resmi hanya memberi informasi kontrak De Boer sepanjang tiga tahun tanpa ada informasi gaji.

Jika mengacu dengan gaji di Atlanta United, apakah gaji De Boer lebih besar dari Kluivert dan Shin Tae-yong? Menurut laporan Antara, gaji Kluivert adalah sebesar Rp18 miliar per tahun atau Rp1,5 miliar per bulan.

Sedangkan STY sendiri kabarnya mendapatkan gaji Rp1,1 miliar per bulan saat menangani Timnas Indonesia senior dan di kelompok umur. Berdasarkan data tersebut, PSSI tentu harus merogoh kocek lebih dalam jika ingin mengontrak De Boer.

Gaji Lebih Mahal, Bagaimana Prestasi Frank De Boer?

Gaji Frank De Boer tampak lebih mahal dari Kluivert dan STY. Tapi soal prestasi, akhir-akhir ini tidak ada hal yang bisa dibanggakan dalam karier kepelatihan mantan pemain Timnas Belanda itu.

De Boer justru meraih banyak prestasi di awal kariernya sebagai pelatih. Ia memulainya dengan menangani Ajax pada musim 2010-2016.

Empat gelar juara Eredivisie atau Liga Belanda diraih De Boer pada musim 2010-11, 2011-12, 2012-13, dan 2013-14. Selain itu Ajax juga dibawanya meraih trofi Johan Cruyff Shield 2013.

Prestasi itu yang membuat Erick Thohir, Ketum PSSI saat ini yang menjabat sebagai Chairman Inter Milan tahun 2013-2018, menunjuk De Boer sebagai pelatih. Saat itu De Boer dipilih untuk menggantikan Roberto Mancini.

Sayangnya kiprah De Boer bersama Nerazzurri hanya bertahan 84 hari atau dalam 14 pertandingan saja. Proyek Erick Thohir bersama De Boer gagal total dengan raihan lima kemenangan, dua imbang, dan tujuh kekalahan.

Crystal Palace kemudian datang memberinya kontrak selama tiga tahun. Sial, prestasinya justru lebih jeblok dengan hasil satu kemenangan dan empat laga. De Boer total hanya menangani tim dalam 72 hari dan menjalani lima pertandingan.

De Boer sempat memperbaiki citranya saat melatih Atlanta United di MLS. Satu musim melatih di sana pada 2019-2020, De Boer memimpin tim dalam 55 pertandingan dengan hasil 31 kemenangan, 19 kekalahan, dan sisanya imbang.

Bersama Atlanta United pula De Boer meraih trofi berikutnya. Dua trofi yaitu Campeones Cup 2019 dan US Open Cup 2019 dipersembahkan De Boer pada The Five Stripes, julukan Atlanta United.

Lepas dari Atlanta United, De Boer ditunjuk melatih Timnas Belanda hingga 2021. Memimpin tim dalam 15 pertandingan, De Boer meraih hasil 8 menang, 4 imbang, dan tiga kali kalah.

De Boer juga yang menjadi pelatih Belanda di EURO 2020 (digelar tahun 2021). Sayangnya langkah Belanda terhenti di babak 16 besar karena kalah dari Ceko 0-2 pada 27 Juni 2021. Dua hari kemudian, De Boer lengser dari kursi kepelatihan Timnas Belanda.

Terakhir pada 2023 De Boer melatih Al Jazira, klub dari Uni Emirat Arab. Masa kepelatihan De Boer di sana hanya bertahan 163 hari dengan hasil enam kemenangan, tiga imbang, dan lima kekalahan dari 14 laga.

Sejak saat itu De Boer belum laku lagi sebagai pelatih. Itu artinya De Boer belum pernah melatih lagi dalam dua tahun terakhir.

Baca juga artikel terkait TIMNAS INDONESIA atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Oryza Aditama