tirto.id - Pemilihan lokasi ibu kota baru pengganti Jakarta segera dilakukan tahun ini. Hal tersebut dikatakan Menteri Pembangunan dan Perencanaan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam diskusi di Kantor Sekretariat Presiden, Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).
"Kajian ini akan final tahun ini, keputusan lokasi bisa tahun ini, sehingga pada 2020 persiapan pembangunan dan infrastruktur dasar sudah bisa dilakukan," jelas dia.
Pemindahan ibu kota tersebut sudah akan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2020-2024. Sehingga segala proses persiapan harus dilakukan sesegera mungkin mulai dari persiapan peraturan hingga pembangunan infrastruktur dasar bisa dimulai pada 2020.
Untuk persiapan awal, setelah selesai proses kajian nantinya akan dilanjutkan dengan proses penetapan regulasi atau perundangan-undangan, terutama untuk mengubah peraturan atau menerbitkan aturan baru terkait pemindahan ibu kota.
"Insentif diberikan karena biaya pemindahan ini tidak murah. Juga kami berharap pembangunan ibu kota supaya tak banyak menggunakan dana dari APBN," beber dia.
Ia juga menyebut, jumlah luas lahan yang dibutuhkan sekitar 30 ribu dan 40 ribu hektare. Dari beberapa calon lokasi yang dikunjungi, saat ini ada dua lokasi yang kini menjadi kandidat kuat calon ibu kota baru. Seperti di kawasan Bukit Soeharto, Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur dan Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri