tirto.id - Program Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) merupakan metamorfosis dari Konferensi Asia Afrika untuk membantu negara-negara berkembang untuk meningkatkan diri dalam mencapai kemandirian terutama untuk pembangunan. Karenanya, program KSST harus mampu dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meningkatkan ekonomi domestik.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam sambutannya saat peluncuran Laporan Tahunan KSST 2015 di Kantor Pusat Bappenas, Jakarta, Jumat (12/8/2016).
"Bagi Indonesia, KSST harus dapat dimanfaatkan bagi kepentingan nasional dan peningkatan ekonomi melalui perluasan pasar nontradisional, peningkatan ekspor, serta investasi perusahaan Indonesia di negara-negara berkembang lainnya, yang pada akhirnya mendorong pencapaian tujuan pembangunan nasional," kata Bambang.
Untuk mencapai tujuan tersebut, saat ini pemerintah telah membentuk Tim Koordinasi Nasional Pengembangan KSST yang terdiri dari Bappenas, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara, dan Kementerian Keuangan.
"KSST merupakan salah satu modalitas dalam mencapai tujuan pembangunan, baik dalam lingkup global, maupun dalam lingkup nasional sebagaimana tercantum dalam RPJPN [Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional] dan RPJMN," ujar Bambang.
Capaian Indonesia dalam KSST sejak 2000 hingga 2013 mencapai 56 juta dolar AS yang mengimplementasikan 700 program. Untuk 2014, pemerintah Indonesia berkontribusi sebanyak 1,18 juta dolar AS di mana sebanyak 63 persen diimplementasikan melalui skema pelatihan.
Setiap tahun, pemerintah Indonesia menetapkan negara-negara yang menjadi prioritas dalam pelaksanaan program dan kegiatan KSST. Beberapa contoh negara-negara selatan yang mendapat dukungan Indonesia dalam program KSST antara lain Fiji, Papua Nugini, Samoa, untuk wilayah pasifik. Untuk wilayah Asia antara lain Kamboja, Laos, Myanmar, Sri Lanka, Timor Leste, Vietnam, Afghanistan, Bangladesh, Brunei Darusalam, India, Iran, Kyrgystan, Malaysia, dan Mongolia.
Sementara itu, untuk wilayah Afrika antara lain Ethiopia, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Afrika Selatan, Tanzania, Kamerun, Ghana, Liberia, Namibia, Niegeria, Sudan, dan Zambia. Di Amerika Selatan ada Suriname dan di Timur Tengah ada Palestina.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari