tirto.id - Bantuan sosial (bansos) akan diperpanjang sampai Desember dan disalurkan secara tunai, menurut Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.
Bansos ini untuk membantu masyarakat dan menopang daya beli yang merosot akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun karena dalam situasi yang rentan akibat pandemi COVID-19. Bansos yang diperpanjang hingga Desember misalnya sembako.
“Jadi untuk Jabodetabek sekarang akan sampai Desember, namun mulai Juli hingga Desember manfaatnya turun dari Rp600.000 menjadi Rpp300.000 per bulan,” kata Menkeu, dikutip dari Setkab.
Menurut Menkeu, non-Jabodetabek juga dilakukan perpanjangan sampai dengan Desember, tetapi dari Juli hingga Desember nilai manfaatnya juga turun dari Rp600.000 menjadi Rp300.000 per bulan.
Presiden, menurut Menkeu, juga memutuskan untuk penyaluran bansos ini akan dilakukan secara tunai non-cash.
“Jadi dalam hal ini akan dilakukan transfer ke nama dan account mereka sesuai dengan data di Kementerian Sosial maupun kerja sama dengan pemerintah daerah masing-masing,” terang Menkeu.
BLT Dana Desa Diperpanjang hingga September
Untuk BLT Dana Desa, menurut Menkeu, yang sekarang juga diperpanjang hingga September, antara Juli hingga September manfaatnya diturunkan dari Rpp600.000 menjadi Rp300.000.
Total dana untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa ini mencapai Rp31,8 triliun.
“Sedangkan yang tadi bansos tunai non-Jabodetabek itu totalnya menjadi Rp32,4 triliun dan untuk bansos Jabodetabek totalnya Rp6,8 triliun,” kata Menkeu.
Dari data terpadu, penerima bansos mayoritas adalah para petani, peternak, dan pekebun yaitu 18,4 juta. Kemudian pedagang dan pekerja sektor swasta 4,2 juta.
Selanjutnya, pekerja bangunan 3,4 juta, pekerja pabrik sekitar 3,3 juta, sopir dan pekerja sektor komunikasi 1,3 juta, nelayan hampir 900 ribu, dan sektor lainnya. Bansos ini sudah mencakup 40 persen dari masyarakat, menurut Menkeu Sri Mulyani.
Editor: Agung DH