tirto.id - Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat masih dilanda banjir hingga hari ini, Senin, 15 November 2021. Bahkan, belum diketahui kapan air akan surut. Padahal, banjir itu sudah terjadi sejak 21 Oktober 2021 lalu.
Berdasarkan data terakhir, Minggu, 14 November 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sebanyak 12 kecamatan di Sintang masih terendam banjir. Akbatnya, sebanyak 10.381 kepala keluarga atau 33.221 jiwa warga masih mengungsi.
"Warga Sintang yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian yang dioperasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip Antara News.
Abdul mengatakan, ada sekitar 24 dapur umum di pos pengungsian itu dan dioperasikan tim gabungan di bawah komando BPBD Kabupaten Sintang. Merujuk data pada Sabtu (13/11) sekitar pukul 17.00 WIB, ribuan warga yang mengungsi itu berasal dari 9 kecamatan yang terdampak.
"Banjir masih menggenangi wilayah Sintang, meski pun debit air sempat turun, namun kondisi tersebut membuat warga masih bertahan di tempat pengungsian," ungkap dia.
BPBD Sintang, kata dia, sudah mengoperasikan lima pos lapangan untuk melayani kebutuhan dasar warga, seperti asupan makanan dan pelayanan kesehatan. Lima pos itu berada di kawasan Tugu Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas dan Kantor Camat Sintang, sedangkan pos komando berada di Kantor BPBD Kabupaten Sintang.
"Pos pengungsian mau pun dapur umum tersebar di 12 kecamatan, khususnya titik-titik yang aman dari genangan air," ucap dia.
Jumlah Warga Terdampak Banjir Sintang
BPBD Sintang melaporkan, total warga terdampak banjir di Kabupaten Sintang mencapai 29.623 kepala keluarga atau 88.148 jiwa. Jumlah itu, kata Abdul, tersebar di 12 kecamatan, antara lain Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.
Kendati demikian, wilayah yang paling parah adalah Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir dan Sintang. "Banjir yang melanda banyak kecamatan ini telah menelan korban jiwa dua orang dan kerugian material seperti jembatan rusak berat sebanyak lima unit dan rusak sedang satu unit," katanya.
Pemerintah daerah yang dipimpin BPBD Kabupaten Sintang telah melakukan upaya penanganan darurat bencana. Kemudian, melalukan perpanjangan status tanggap darurat untuk bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor hingga 16 November 2021.
"Di sisi lain, BNPB terus melakukan manajemen darurat pos komando di kabupaten ini dan berharap banjir segera surut," kata Abdul Muhari.
Bagi warga yang membutuhkan bantuan, sebelumnya Kepala Dinas Komunikasi dan Infomartika Kabupaten Sintang Kurniawan mengatakan: "Posko utama di Kantor BPBD Kabupaten Sintang dengan nomor hotline yang bisa dihubungi 085386591999 dan 082151681242."
Daftar Lokasi Pengungsian Korban Banjir
Kecamatan Sintang
- SDN 1 Sintang
- SDN 2 Sintang
- SDN 3 Sintang
- SDN 6 Sintang
- SDN 7 Sintang
- SDN 17 Sintang
- SDN 18 Sintang
- SDN 29 Sintang
- SMPN 2 Sintang
- SMPN 3 Sintang
- SMPPancaSetya
- SMP Muhammadiyah
- SMK Muhammadiyah
- SD Muhammadiyah
- Masjid Abu Bakar
- Kantor Lurah KKI
- Seminari
- Aula Kelurahan KKU
- SD Mungguk Bantok
- Aula Desa Sungai Ana
- Aula Desa Baning Kota
- Aula Kantor Kecamatan
Kecamatan Dedai
- Aula Kantor Kecamatan
Kecamatan Sungai Tebelian
- Aula Kantor Kecamatan
Kecamatan Sepauk
- Aula Kantor Kecamatan
Kecamatan Binjai Hulu
- Aula Kantor Kecamatan
Kecamatan Kayan Hulu
- Aula Kantor Kecamatan
Kecamatan Ambalau
- Aula Kantor Kecamatan
Kecamatan Tempunak
- Aula Kantor Kecamatan
Kecamatan Ketungau Hilir
- Aula Kantor Kecamatan
Kecamatan Serawai
- Aula Kantor Kecamatan
Editor: Iswara N Raditya