Menuju konten utama

Bandara Mutiara Palu Kembali Beroperasi Layani Belasan Penerbangan

Penerbangan komersial tujuan Makassar, Balikpapan, Surabaya, Jakarta, Manado, Yogyakarta, Toli-Toli, Ampana, dan Morowali sudah dapat dilayani di Bandara Mutiara

Bandara Mutiara Palu Kembali Beroperasi Layani Belasan Penerbangan
Pesawat komersial bersiap lepas landas di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (7/10/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Pada hari ke-11 pascagempa bermagnitudo 7,4 Skala Richter pada Jumat (28/9/2018) layanan transportasi udara di Kota Palu, Sulawesi Tengah berangsur normal. Per hari Bandara Mutiara SIS Al Jufri, Palu sudah melayani belasan penerbangan pesawat komersial.

Kepala Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Benyamin Noach Apetuley mengatakan telah terjadi peningkatan aktivitas penerbangan di Bandara Mutiara. Peningkatan terjadi cukup signifikan pada hari ke-11 pascagempa yang turut merusak sejumlah fasilitas bandara itu.

“Saat ini bandara bisa melayani 12-14 penerbangan per hari, meningkat signifikan dibanding pekan lalu yang masih fokus melayani pesawat bantuan logistik untuk korban gempa,” katanya di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/10/2018).

Tercatat enam maskapai yang beroperasi melayani penumpang yaitu Lion Air, Batik Air, Wings Air, Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia, dengan tujuan meliputi Makassar, Balikpapan, Surabaya, Jakarta, Manado, Yogyakarta, Toli-Toli, Ampana, Morowali.

Berdasarkan pantauan, layanan penerbangan bandara sudah berangsur normal. Namun layanan di terminal masih belum pulih karena sejumlah bagian yang rusak akibat gempa.

Saat memasuki ruang kedatangan, terlihat beberapa sudut plafon ambruk, termasuk lantai dua gedung belum bisa digunakan. Beberapa bagian terminal di lantai satu masih dipasangi pita kuning pertanda dalam perbaikan.

“Conveyor belt atau lintasan pengambilan barang bagasi penumpang hanya satu yang dioperasikan, dua lainnya tidak digunakan karena plafon ruangannya butuh perbaikan,” kata Benyamin.

Kasubdit Penyelenggaraan Layanan dan Pengusahaan Bandar Udara, Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan, Cecep Kurniwan mengatakan, dari sisi pelayanan Bandara Mutiara sudah kembali pulih.

Menurut dia, meskipun Bandara Mutiara sudah bisa diterbangi pesawat jet komersial jenis boeing, namun kapasitas pelayanan penerbangan komersial masih dibatasi. Hal ini karena harus juga difungsikan untuk pendaratan pesawat militer dan pesawat khusus untuk keperluan pegiriman bantuan logistik bagi korban gempa.

Pengaturan lalu lintas pesawat atau “air traffic control” (ATC) sementara menggunakan sistem ATC bergerak, menggantikan menara yang rusak akibat gempa.

“Secara keseluruhan layanan semakin normal, tinggal memperbaiki layanan di ruangan terminal,” ujar Cecep.

Ia juga menekankan bahwa dalam operasinya bandara harus berpedoman pada prinsip 3S+1 C yaitu keselamatan (safety), keamanan (security), services (pelayanan), dan compliance (sesuai dengan aturan yang berlaku internasional dan nasional).

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Irwan Syambudi