tirto.id - Bahaya soda api atau yang juga dikenal dengan soda kaustik perlu diwaspadai karena senyawa kimia ini memiliki sifat korosif yang sangat kuat. Lalu, apa saja efeknya pada kesehatan dan bagaimana jika tangan terkena soda api?
Soda api atau natrium hidroksida (NaOH) merupakan senyawa kimia yang umum digunakan dalam pembuatan sabun atau produk pembersih. Pada suhu ruang, soda api berbentuk padatan kristal berwarna putih, tidak berbau, dan bisa menyerap kelembapan dari udara.
Soda api dapat bereaksi hebat ketika dicampur air. Apabila dilarutkan dalam air atau dinetralkan dengan asam, soda api akan melepaskan panas yang cukup besar hingga bisa memunculkan api jika mengenai benda yang mudah terbakar.
Dalam industri, soda api sering digunakan untuk membuat berbagai macam barang, misalnya sabun, deterjen, cairan pembersih, tekstil, hingga kertas. Soda api juga dijual di pasaran dalam bentuk murni, baik dalam bentuk padatan maupun larutan dalam air.
5 Bahaya Soda Api atau Soda Kaustik pada Kesehatan
Soda api memang dijual secara bebas di pasaran, tapi penggunaannya tidak boleh sembarangan. Apakah berbahaya? Ya, meskipun soda api tidak menimbulkan toksisitas sistemik, soda api bersifat korosif dan dapat menyebabkan luka bakar yang sangat parah.
Para pekerja di industri yang melibatkan penggunaan soda api wajib mengenakan pelindung diri seperti sarung tangan, masker, dan baju khusus serta pelindung mata. Adapun bahaya soda api jika terkena bagian tubuh adalah sebagai berikut:
1. Luka Bakar pada Kulit
Paparan langsung dengan soda api, baik itu bentuk padatan maupun larutan (cair), dapat menyebabkan luka bakar yang parah. Jaringan kulit yang terkena soda api akan mengalami iritasi, timbul rasa terbakar, kemerahan, dan merusak jaringan kulit.
Pada beberapa kasus yang lebih serius, soda api bisa menyebabkan cedera jaringan kulit hingga lapisan yang lebih dalam sehingga lukanya akan sulit disembuhkan.
Mengutip dari artikel Alkali Burns of the Skin yang dipublikasikan di National Library of Medicine, soda api bisa membakar kulit dalam tiga mekanisme. Secara sederhana, terjadi reaksi antara soda api yang bersifat basa dengan lipid di lapisan kulit luar sehingga mengurangi permeabilitas kulit sekaligus meningkatkan penetrasi alkali.
Setelah itu, terjadi hidrolisis yang dapat menyebabkan kerusakan struktur molekul protein. Soda api yang bersifat higroskopis juga mampu membuat jaringan dehidrasi. Ditambah dengan reaksi eksotermik, soda api bisa mengakibatkan kematian sel pada jaringan kulit.
2. Merusak Mata hingga Kebutaan
Dengan mekanisme yang sama seperti pada kulit, soda api juga bisa merusak mata. Laman Centers for Disease Control (CDC) menyebutkan bahwa kontak langsung dengan soda api dapat menghidrolisis protein di dalam mata.
Proses inilah yang mengakibatkan luka bakar parah dan kerusakan jaringan di mata. Paparan soda api bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti katarak, glaukoma, perlengketan kelopak mata ke kornea, hingga kehilangan penglihatan atau kebutaan.
3. Iritasi Selaput Lendir (Mukosa)
Iritasi pada selaput lendir hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan bisa terjadi ketika tidak sengaja menghirup debu, kabut, atau aerosol soda api. Soda api tidak memiliki bau sehingga seseorang bisa tidak sadar telah menghirupnya.
CDC mengungkapkan bahwa pekerja yang terpapar kabut atau aerosol soda api berkepanjangan atau berulang kemungkinan bisa menjadi agak toleran terhadap efek iritasi. Namun, toleran bukan berarti kebal karena bahaya soda api tetap mengancam kesehatan.
4. Kerusakan Paru-paru Permanen
Menurut Departemen Kesehatan Tennessee, soda api mampu merusak sel-sel dalam jaringan tubuh sehingga menghirup uap senyawa ini bisa merusak saluran pernapasan atas. Gejalanya bisa berupa batuk, luka bakar, hingga kesulitan bernapas.
Soda api yang terhirup dapat menyebabkan pembengkakan laring dan penumpukan cairan di paru-paru. Jika menghirup soda api terjadi dalam jangka waktu lama, maka akan timbul masalah kesehatan yang lebih serius seperti kerusakan permanen pada paru-paru.
5. Merusak Saluran Pencernaan
Bahaya soda api berikutnya juga bisa menyerang saluran pencernaan apabila bahan kimia ini tidak sengaja tertelan. Karena sifatnya yang korosif, soda api bisa melukai mulut, kerongkongan, hingga organ dalam seperti lambung.
Efek yang dirasakan ketika tidak sengaja menelan soda api antara lain sensasi terbakar yang hebat, muntah-muntah, mual, diare, timbul rasa nyeri dada dan perut, serta kesulitan menelan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Soda Api atau Soda Kaustik?
Setelah mengetahui apakah soda api berbahaya dan efeknya pada kesehatan, berikutnya kita juga harus mengetahui langkah apa yang harus dilakukan jika terpapar soda api. Pertolongan pertama ini bisa berbeda-beda tergantung bagian tubuh yang terkena.
Berikut pertolongan pertama yang wajib dilakukan jika terpapar soda api:
1. Menjauh dari Sumber Paparan Soda Api
Jika soda api terkena kulit, langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera melepas dan menjauhkan pakaian yang ikut terkena soda api. Hal ini dilakukan agar sisa soda api di pakaian tidak terus menempel dan mengiritasi kulit. Apabila terpapar lewat gas atau uap, jauhkan diri korban dari sumber soda api.2. Bilas dengan Air
Untuk kontak dengan kulit dan mata, segera bilas dengan banyak air setidaknya selama 30 menit. Proses ini diharapkan bisa membersihkan jaringan dari soda api untuk meminimalisasi kerusakan.3. Pertolongan untuk Mata
Jika terkena mata, jangan lupa melepas lensa kontak (jika pakai) saat proses pembilasan dengan air. Saat membilas, angkat kelopak mata bagian atas dan bawah agar tetap terbuka sehingga benar-benar bersih.4. Ketika Korban Tidak Responsif
Apabila paparan soda api membuat korban tidak responsif atau tidak bernapas, lakukan bantuan pernapasan dan CPR. Jangan lupa untuk segera menghubungi ambulans atau melarikannya ke fasilitas kesehatan terdekat.Jika terkena soda api lewat inhalasi, observasi medis direkomendasikan terus dilakukan hingga 24-48 jam setelah paparan karena efeknya (edema paru atau penumpukan cairan) bisa muncul terlembat.
5. Apabila Soda Api Tertelan
Jangan memaksa korban muntah dan jangan memberikan apa pun melalui mulut apabila korban tidak sadarkan diri. Jika korban masih sadar dan mampu menelan, berikan 120-250 ml susu atau air.6. Cari Pertolongan Medis
Meski sudah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama, kita tetap diwajibkan mencari pertolongan medis untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan jaringan yang lebih parah dan meminimalisasi dampak dari bahaya soda api.Bahaya soda api memang tidak boleh dianggap remeh. Penggunaan yang tidak hati-hati dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan, mulai dari luka bakar, iritasi, hingga kerusakan organ tubuh. Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan alat pelindung diri, mengikuti petunjuk penggunaan, dan memastikan penyimpanan yang aman untuk mencegah kecelakaan.
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani