tirto.id - Komandan Detasemen Gegana Brimob Polda Jawa Barat, Kompol Adjang Suhendar, mengatakan truk tangki yang mengalami kebocoran di sepanjang jalan mulai Jembatan Cigentur, Kecamatan Cikalong Wetan, hingga Cikamuning, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat berisikan bahan kimia Natrium hidroksida dengan rumus kimia NaOH. Bahan kimia ini dikenal oleh masyarakat dengan nama soda api.
Adjang mengatakan telah terjadi reaksi kimiawi pada cairan soda api yang bocor dari truk tersebut di sepanjang jalan. Bahan soda api itu telah berubah jadi tiga senyawa lainnya, yaitu Ammonium thiocyanate, Hidrogen peroksida, Natrium nitrat.
Hal ini terungkap usai Unit Kimia, Biologi, dan Radioaktif Gegana Brimob Polda Jawa Barat melakukan pengambilan sampel cairan kimia di tangki truk yang bocor di tiga lokasi.
“Setelah kami cek lokasi posisinya (truk) terakhir di pos Cikamuning ini sampai dengan posisi awal terjadinya kebocoran di daerah Cigentur, di wilayah Cikalong, itu sudah tidak ditemukan lagi di jalan, zat kimia natrium hidroksida,” ujar Adjang kepada wartawan di Kanit Gakkum Polres Cimahi, Rabu malam (25/12/2024.)
Perubahan kimiawi tersebut dipengaruhi sejumlah faktor seperti faktor alam serta kandungan lainnya yang berada di jalanan terutama, di tiga lokasi yang paling banyak korban kendaraan roda dua rusak, yaitu di Cikalong Wetan, Cikubang Sari, dan Cikamuning.
“Juga kemungkinan di jalan itu ketemu solar atau bensin yang bocor atau yang lain sebagainya,” jelas Adjang.
Adjang menuturkan, berdasarkan kontaminasi ketiga senyawa kimia itu berada di bawah natrium hidroksida atau bahan soda api.
Untuk memastikan jalanan aman dari kontaminasi zat kimia berbahaya, kepolisian telah melakukan dekontaminasi menggunakan cairan jenis B24 X, yang berfungsi sebagai penetralisir.
Adjang menambahkan, data sampel ini akan diserahkan serta dilakukan penyelidikan lebih lanjut agar kasus serupa tidak berulang kembali.
"Kami juga membuat laporan untuk pertimbangan pimpinan nantinya mengambil keputusan Atau mengambil langkah-langkah lain setelah kejadian tersebut untuk tidak terulang kembali," ungkapnya.
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Bayu Septianto