Menuju konten utama

Bacaan Surat Ad-Dhuha, Isi Kandungan dan Hikmah Mengamalkannya

Berikut bacaan surat Ad Dhuha latin, Arab, terjemahan, dan isi kandungan surat Ad-Dhuha, serta hikmah mengamalkannya. Simak selengkapnya pada artikel ini.

Bacaan Surat Ad-Dhuha, Isi Kandungan dan Hikmah Mengamalkannya
Umat muslim membaca Alquran saat bulan Ramadan di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/5/2018). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Surah ad-Dhuha banyak dibaca ketika salat tarawih dan salat duha, yang merupakan ibadah salat yang diwasiatkan Nabi Muhammad kepada Abu Hurairah.

Surah ad-Duha adalah surah yang ke-93 dalam Al-Qur'an. Surah ini tergolong tergolong Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekkah. Lalu surat Ad-Dhuha berapa ayat? Surah ad-Duha terdiri dari 11 ayat.

Surah ini sering dibaca dalam saat berjamaah, demikian pula jika seseorang mengerjakan salat duha.

Dinamakan surat Ad-Dhuha karena diambil dari sumpah Allah pada ayat pertama, "demi waktu duha", isi kandungan surat Ad-Dhuha, yaitu waktu ketika matahari sudah naik sekitar sepenggalah.

Surah ini diturunkan setelah beberapa waktu Nabi Muhammad tidak mendapatkan wahyu dari Allah. Hal ini membuat kaum kafir Mekah menghina beliau dengan ucapan semacam "Muhammad sudah tidak dipedulikan Tuhannya".

Diriwayatkan oleh Al Aswad bin Qais, bahwa Jundub bin Sufyan mengisahkan, seorang dari kaum kafir tersebut, Ummu Jamil binti Harb, istri Abu Lahab, berkata kepada Muhammad:

"Wahai Muhammad, aku benar-benar berharap setanmu telah meninggalkanmu. Sebab, aku tidak lagi melihatnya sejak dua hari atau tiga hari ini." (H.R. Bukhari 4569).

Sebagai jawaban atas ucapan itu, diturunkanlah Surah ad-Duha yang menegaskan, Allah sama sekali tidak meninggalkan atau memurkai Muhammad. Sebaliknya, Allah selalu menjaga beliau tanpa terputus.

Tafsir surah ad Duha juga menerangkan larangan berbuat buruk terhadap anak yatim dan orang yang meminta-minta. Terdapat pula perintah Allah agar selalu mensyukuri segala nikmat yang diberikan-Nya.

Surah ad-Duha biasa dipakai orang untuk melaksanakan salat, baik berjamaah maupun sendiri. Apalagi pada bulan Ramadan, surah ini juga biasa dibaca pada salat tarawih.

Selain itu, ketika mengerjakan salat sunah duha pada waktu matahari terbit hingga menjelang masuknya duhur, surah ad-Duha juga dibaca pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah.

Mengerjakan salat duha memiliki beberapa kemuliaan, di antaranya dapat diketahui dari hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Rasulullah saw, kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal: pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua dua rakaat duha (setiap hari), ketiga salat witir sebelum tidur."

Selain itu, dalam hadis lain juga disebutkan bahwa, "Barang siapa menjaga salat dhuha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan."

Bacaan Surah ad-Duha

Berikut bacaan Surah Ad-Dhuha dalam bentuk tulisan bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya.

Surat Ad-Dhuha latin dan artinya

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَالضُّحٰىۙ - ١

waḍ-ḍuḥā

وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ - ٢

wal-laili iżā sajā

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ - ٣

mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ - ٤

wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ - ٥

wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ - ٦

a lam yajidka yatīman fa āwā

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ - ٧

wa wajadaka ḍāllan fa hadā

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ - ٨

wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā

فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ - ٩

fa ammal-yatīma fa lā taq-har

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ - ١٠

wa ammas-sā`ila fa lā tan-har

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ - ١١

wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ

Terjemahan Surah ad Dhuha

Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),

dan demi malam apabila telah sunyi,

Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,

dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.

Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),

dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,

dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).

Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

Hikmah Mengamalkan Surat Ad-Dhuha

Surat Ad-Dhuha memiliki beberapa hikmah dan manfaat bagi orang yang mengamalkannya. Berikut ini beberapa hikmah mengamalkan surat Ad-Dhuha:

1. Menumbuhkan Sifat Optimisme

Surat Ad-Dhuha dimulai dengan menyatakan bahwa Allah tidak meninggalkan atau membenci Nabi Muhammad SAW. Ini mengajarkan optimisme kepada umat Islam, bahwa Allah selalu bersama dan mendukung hamba-Nya, meskipun dalam situasi sulit sekalipun.

2. Dapat Mensyukuri Nikmat Allah

Dalam surat ini dinyatakan tentang adanya nikmat-nikmat Allah, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Dan ini dapat meningkatkan rasa syukur dan kesadaran atas berkah yang Allah berikan setiap hari.

3. Menyadarkan Diri Tentang Adanya Kemudahan Sesudah Kesulitan

Surat Ad-Dhuha menyebutkan bahwa setelah kesulitan, Allah akan memberikan kemudahan. Ini memberi dorongan kepada umat Islam untuk tetap melakukan perbuatan baik, meskipun dalam situasi sulit, karena Allah akan memberikan balasan yang lebih baik.

4. Memperkuat Keimanan kepada Allah SWT

Ayat-ayat dalam Surat Ad-Dhuha membantu meningkatkan kekuatan iman dan keyakinan umat Islam kepada Allah SWT.

5. Menebarkan Cinta dan Kasih Sayang

Surat ini mencerminkan cinta dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, membaca dan mengamalkan Surat Ad-Dhuha dapat menjadi sumber inspirasi untuk menyebarluaskan cinta dan kasih sayang di antara sesama.

Baca juga artikel terkait SHALAT DHUHA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Dhita Koesno