Menuju konten utama

Kapan Waktu Terbaik Sholat Dhuha dan Sampai Jam Berapa?

Waktu terbaik sholat Dhuha adalah ketika matahari sudah naik, setinggi tonggak hingga berakhir menjelang masuk masuk sholat Dhuhur.

Kapan Waktu Terbaik Sholat Dhuha dan Sampai Jam Berapa?
Ilustrasi - Shalat di rumah. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Sholat Dhuha termasuk salah satu sholat sunah yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Dhuha?

Islam mengajarkan kepada umat untuk senantiasa mengerjakan beberapa sholat sunah dengan keistimewaan yang berbeda-beda, selain sholat wajib 5 waktu yang terdiri dari Subuh, Duhur, Ashar, Magrib, dan Isya.

Di antara contoh sholat sunah ialah sholat Dhuha. Sunah lain: Tahajud, Witir, Rawatib, Tarawih, Tahiyatul Masjid, Istikharah, Hajat, Tobat, Gerhana, Istisqa, hingga sholat 2 hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha.

Seperti sholat sunah lain, Dhuha juga mempunyai batasan waktu. Artinya, sholat ini hanya dikerjakan di waktu tertentu saja.

Waktu Terbaik Sholat Dhuha

Waktu pelaksanaan sholat Dhuha adalah ketika matahari sudah naik, setinggi tonggak hingga berakhir menjelang masuk masuk sholat Duhur.

Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Ramlah al-Azdi dan Ali, "Beliau telah melihat orang-orang melaksanakan shalat dhuha ketika terbit matahari. Lalu Ali berkata:"Tidakkah mereka meninggalkannya hingga matahari setinggi tombak atau dua tombak. Shalatlah dhuha, karena dia adalah shalat awwabin (orang-orang yang kembali kepada Allah," (HR. Ibu Syaibah).

Seperti mengutip laman Muhammadiyah, jadwal shalat Dhuha dimulai satu jam setelah matahari terbit (waktu syuruq).

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin menyebutkan waktunya dimulai sekitar 20 menit setelah matahari terbit hingga 5-10 menit sebelum bergeser ke barat.

Dalam versi Al-Lajnah ad-Da-imah atau Komisi Fatwa Saudi Arabia, awal waktu sholat Dhuha ialah 15 menit setelah matahari terbit.

Menurut hadis riwayat Muslim dari Zaid bin Arqam, ia melihat orang-orang mengerjakan shalat dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata:"Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa shalat dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:"Shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah (al-Awwabin) adalah pada waktu anak-anak unta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari."

Berdasarkan dari beberapa keterangan di atas, maka awal waktu yang terbaik untuk melaksanakan sholat Dhuha ialah pada saat matahari telah terbit dan sudah mengeluarkan panas atau dimulai sekitar pukul 08.00 hingga 09.00 WIB.

Adapun batasannya adalah menjelang matahari bergeser di barat alias sebelum memasuki waktu sholat Dhuhur.

Terkait jumlah rakaat, sholat Dhuha dapat dilakukan dengan beberapa pilihan: 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, 8 rakaat, hingga 12 rakaat.

Hadis riwayat at-Turmudzi mengatakan "Dari Anas bin Malik: Sungguh Nabi Muhammad SAW telah melaksanakan shalat dhuha sebanyak 6 raka’at,".

Dalam versi Bukhari dan Muslim, Ummu Hani’ binti Abi Thalib telah menceritakan kepadanya bahwa dia ketika tahun Fath al-Makkah (penaklukan kota Makkah) mendatangi Rasulullah SAW, sedangkan beliau di bagian dataran teratas dari Makkah, Rasulullah sedang mandi, lalu Fathimah menutupinya, kemudian beliau mengambil bajunya, lalu berselimut dengannya, kemudian shalat 8 rakaat pada pagi dhuha.

Keutamaan Sholat Dhuha

Sholat Dhuha mempunyai keutamaan tersendiri seperti sholat sunah lain. Salah satu keutamaan ialah rezeki yang lancar.

Berikut ini adalah sejumlah keutamaan sholat Dhuha dikutip dari laman Nu Online.

Mengikuti Sunah Nabi Muhammad SAW

Melalui sebuah hadis, dikatakan Rasulullah memberikan 3 wasiat kepada Abu Hurairah, salah satunya ialah agar selalu melaksanakan sholat Dhuha sebanyak 2 rakaat.

"Kekasihku Rasulullah berwasiat kepadaku untuk melaksanakan tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat dhuha, shalat witir sebelum tidur," (HR Bukhari).

Diampuni Dosa

Sholat Dhuha bisa membuat dosa seseorang dapat diampuni meskipun banyaknya seperti buih yang ada di lautan. Artinya, kendati orang tersebut mempunyai dosa yang cukup melimpah, Allah SWT senantiasa akan mengampuni segala dosanya dengan cara melaksanakan sholat Dhuha.

"Barang siapa menjaga shalat dhuha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan," (HR Hakim).

Rezeki yang Lancar

Keutamaan sholat Dhuha lain ialah memperlancar rezeki. Allah SWT akan mencukupi kebutuhan umatnya jika senantiasa melaksanakan sholat sunah di waktu Dhuha.

"Wahai anak Adam, ruku’lah untukku empat rakaat di permulaan hari (pagi), maka Aku akan mencukupi-Mu di sisa hari-Mu," (HR Ahmad).

Menjadi Sedekah Tulang Manusia

Pelaksanaan 2 rakaat sholat Dhuha termasuk dianggap sebagai sedekah atas seluruh tulang manusia.

Hal ini bersandarkan riwayat Abu Dzar dari Nabi SAW, beliau bersabda:"Ada sedekah (yang hendaknya dilakukan) atas seluruh tulang salah seorang dari kalian. Karena itu setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan dua rakaat shalat Dhuha mencukupi semuanya itu, (HR Muslim).

Termasuk Sholat Kaum Awwâbîn

Orang yang mau melaksanakan sholat Dhuha dianggap mengerjakan sholat kaum Awwâbîn, yakni orang-orang yang pulang (bertobat) kepada Allah SWT.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:"Tidak ada yang menjaga shalat dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat".

Rasulullah SAW bersabda:"Shalat dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertobat," (HR al-Hakim.

Keutamaan Khusus Tiap Rakaat

Sholat Dhuha mempunyai keutamaan khusus pada tiap rakaat yang dijalankan. Semisal 2 rakaat, tidak akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang lalai.

4 rakaat dicatat sebagai bagian dari kaum yang berbuat baik. Hingga 12 rakaat yang akan dibangunkan sebuah rumah di surga.

Hal ini mengacu pada riwayat Ismail bin Ubaidillah dari Abdullah bin Amr yang mengatakan:"Aku bertemu dengan Abu Dzar lalu berkata: Wahai paman, beritahukanlah diriku pada suatu kebaikan. Lalu ia menjawab: Aku bertanya kepada Rasulullah SAW sebagaimana kamu bertanya kepadaku.

Lalu beliau bersabda:"Bila kamu shalat dhuha 2 rakaat maka tidak akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang lalai, bila kamu shalat dhuha 4 rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang berbuat baik; bila kamu shalat dhuha 6 rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang taat.

Nabi melanjutkan,"Bila kamu shalat dhuha 8 rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang beruntung, bila Kamu shalat Dhuha 10 rakaat maka pada hari itu tidak akan dicatatkan dosa bagimu, dan bila kamu shalat dhuha 12 rakaat maka akan dibangunkan untukmu sebuah rumah di surga," (HR al-Baihaqi).

Baca juga artikel terkait SHOLAT DHUHA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani