Menuju konten utama

Bacaan Surah Ad Duha: Arti, Makna, & Nilai Pendidikan dalam Islam

Apa saja nilai pendidikan dalam Surah Ad-Duha dan maknanya?

Bacaan Surah Ad Duha: Arti, Makna, & Nilai Pendidikan dalam Islam
Ilustasi Al-Quran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Surah Ad-Duha adalah surah ke-93 Al-Quran yang masuk dalam kelompok Makiyyah, yaitu surah-surah yang turun ketika Nabi Muhammad SAW berada di Makah. Surah Ad-Duha terdiri dari 11 ayat Al-Qur’an.

Azbabul Nuzul turunnya Surah Ad-Dhuha adalah ketika Nabi Muhammad dalam beberapa waktu tidak mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Kemudian istri Abu Lahab, Jamil binti Harb menghina beliau bahwa Allah SWT sudah tidak memperdulikan Nabi Muhammad SAW.

"Wahai Muhammad, aku benar-benar berharap setanmu telah meninggalkanmu. Sebab, aku tidak lagi melihatnya sejak dua hari atau tiga hari ini." (H.R. Bukhari 4569).

Dikutip dari jurnal Al Aufa: Nilai-Nilai Pendidikan dalam Surat Ad Dhuha oleh Ari Abi Aufa (2019:19), Surah Ad-Duha mengandung beberapa nilai-nilai pendidikan yang dapat diambil sebagai pembelajaran dalam kehidupan manusia di dunia.

Nilai-nilai pendidikan tersebut meliputi larangan cinta kepada dunia yang melalaikan kehidupan akhirat, menerapkan pemikiran bahwa akhirat lebih utama dari pada dunia dan isinya, berperilaku yang lemah lembut kepada anak yatim, jangan sekali-kali kufur nikmat (tidak menggunakan nikmat sebaik mungkin), dan meninggalkan segala perilaku yang menyekutukan Allah SWT.

Nilai-Nilai Pendidikan dalam Surah Ad-Duha dan Maknanya

1. Ayat Pertama

Ayat pertama Surah Ad-Duha, menunjukkan waktu siang secara keseluruhan. Hal tersebut, merujuk kepada lawan kata dari ayat kedua yang bermakna malam ketika gelap.

Menurut pendapat, kata “Ad-Duha” memiliki beberapa makna, yaitu terangnya siang, depannya siang, awalnya siang ketika matahari mulai meninggi, dan seluruh waktu siang.

وَالضُّحٰىۙ - ١

Arab Latin: waḍ-ḍuḥā

Artinya: Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),

2. Ayat Kedua

Ayat kedua Surah Ad-Duha memiliki makna jika siang sudah tertutup gelap dan tidak akan lebih gelap lagi atau berarti malam istawa (telah lurus)

وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ - ٢

Arab Latin: wal-laili iżā sajā

Artinya: dan demi malam apabila telah sunyi,

3. Ayat Keempat

Ayat ketiga Surah Ad-Duha mengandung makna bahwa Allah SWT tidak akan meninggalkan dan membenci Nabi Muhammad SAW.

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ – ٣

Arab Latin: mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā

Artinya: Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,

4. Ayat Keempat

Ayat keempat Surah Ad-Duha memiliki makna menyatakan bahwa dunia hanyalah kesenangan yang bersifat menipu.

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ - ٤

Arab Latin: wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā

Artinya: dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.

5. Ayat Kelima

Menurut Tafsir Al-Jalalain mengenai ayat kelima Surah Ad-Duha, Allah SWT akan memberikan kebaikan yang tidak terhingga di akhirat kelak. Sehingga, manusia akan merasa puas.

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ - ٥

Arab Latin: wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā

Artinya: Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.

6. Ayat Keenam, Ketujuh, dan Kedelapan

Di dalam Tafsir Al-Muyassar dijelaskan mengenai makna dari ayat keenam sampai kedelapan, bahwa Allah SWT merupakan Zat yang menjadikan Nabi Muhammad SAW dalam keadaan yatim dan melindungi serta memeliharanya.

Kemudian, Allah SWT pula yang mengajarkan ilmu supaya Nabi Muhammad SAW menjadi paham. Selain itu, Allah SWT yang memberikan taufik dalam bagusnya amal, rezeki yang melimpah, sifat qana’ah, dan sabar pada diri Nabi Muhammad SAW.

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ - ٦

Arab Latin: a lam yajidka yatīman fa āwā

Artinya; Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ - ٧

Arab Latin: wa wajadaka ḍāllan fa hadā

Artinya: dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ - ٨

Arab Latin: wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā

Artinya: dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

7. Ayat Kesembilan

Dalam ayat kesembilan, Allah SWT menganjurkan seorang mukmin untuk bersikap lemah lembut kepada anak yatim.

فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ - ٩

Arab Latin: fa ammal-yatīma fa lā taq-har

Artinya: Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

8. Ayat Kesepuluh

Ayat kesepuluh Surah Ad-Duha menunjukan, bahwa Allah SWT melarang hambanya untuk tidak bersifat keras kepada orang yang meminta-minta.

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ - ١٠

Arab Latin: wa ammas-sā`ila fa lā tan-har

Artinya: Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).

9. Ayat Kesebelas

Pada ayat terakhir Surah Ad-Duha, Syaikh Muhammad Al Utsaimin menyerukan untuk umat Islam berpola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dianjurkan untuk memberikan beberapa nikmat dari Allah SWT yang berupa harta maupun makan untuk disedekahkan kepada orang yang membutuhkan.

Kemudian, bagi orang-orang yang diberikan nikmat ilmu, sebaiknya menyebarkan kepada orang lain. Tindakan-tindakan tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ - ١١

Arab Latin: wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ

Artinya: Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

Baca juga artikel terkait SURAH AD DUHA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani