tirto.id -
Menteri Prasarana Australia Darren Chester menyatakan bahwa beberapa puing yang ditemukan di lepas pantai Mozambik, Afrika Tenggara, awal bulan ini, akan dikirimkan ke Australia untuk diuji lebih lanjut. Puing-puing tersebut dipercaya merupakan bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH-370 yang hilang pada 8 Maret 2014.
Puing-puing yang berupa logam panjang berwarna putih tersebut ditemukan oleh seorang penjelajah Amerika Serikat yang melakukan pencarian pesawat MH-370 secara suka rela.
"Di sana ada unsur penting namun karena ulasan tepat harus dilakukan, maka tidak mungkin berspekulasi atas berapa lama mengambil beberapa kesimpulan," kata Darren Chester dalam pernyataannya di Australia, Senin, (21/3/2016), seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Menurut Darren, dua potongan puing yang dikirimkan itu akan diteliti oleh regu penyelidik dari Australia dan Malaysia, serta melibatkan para spesialis dari perusahaan Boeing (perusahaan yang memproduksi pesawat tersebut), Geoscience Australia, dan Australian National University di Canberra.
Menteri Angkutan Malaysia Liow Tiong Lai menyatakan bahwa besar kemungkinan potongan logam tersebut berasal dari pesawat jet jenis Boeing 777 yang merupakan tipe dari pesawat MH-370.
Pesawat MH-370 hilang pada 8 Maret 2014 saat mengangkut 239 penumpang dan awak, tidak lama setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia, dengan tujuan ke Beijing, China.
Pesawat tersebut diperkirakan mengalami kecelakaan di Samudera Hindia. Sejak awal pencarian dimulai, cakupan luas dan pencarian awal pada dasar lautan di radius 60.000 kilometer persegi telah diperpanjang hingga 60.000 kilometer persegi lagi.
Potongan sayap pesawat ditemukan terapung di Madagaskar pada Juli 2015. Sejauh ini, potongan yang diketahui sebagai "fleperon" atau salah satu unsur pengendali pesawat itu baru dipastikan milik pesawat hilang tersebut. (ANT).