Menuju konten utama

Atas Arahan Luhut Tim SAR Hentikan Pencarian Korban di Danau Toba

Penghentian pencarian efektif berlaku mulai hari ini Selasa (3/7).

Atas Arahan Luhut Tim SAR Hentikan Pencarian Korban di Danau Toba
Keluarga korban menangis usai melihat sejumlah barang yang diduga dari korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, Rabu (27/6/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id -

Tim SAR gabungan mulai 3 Juli 2018 akan menghentikan proses pencarian penumpang korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba. Direktur Operasi Basarnas Brigjen Mar Bambang Suryo mengatakan penghentian dilakukan usai mendapat arahan dari Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang telah berkomunikasi langsung dengan keluarga korban usai tabur bunga pada Senin (2/7).

"Setelah dialog dua arah, sepakat dihentikan pada 3 Juli. Intinya besok (Selasa, 3/7) kita tutup," kata Bambang seperti dilansir dari Antara, Selasa (3/7).

Bambang mengatakan tim SAR gabungan telah melakukan pencarian di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun hingga Senin (2/7) sore. Sehingga total waktu pencarian sejak kapal itu tenggelam pada 15 juni 2018 selama 15 hari. Ia juga mengatakan tim SAR gabungan juga telah berdialog tatap muka dengan keluarga korban yang difasilitasi Bupati Simalungun JR Saragih.

Meski dihentikan, Bambang mengatakan Basarnas Medan, khususnya personel SAR Posko Parapat tetap akan melakukan pemantauan dari posko di Pelabuhan Tigaras. Jika ada informasi dari penduduk atau tanda-tanda munculnya jenazah penumpang ke permukaan, penanganan akan segera dilakukan. "Kalau ada informasi, sampaikan ke posko, nanti akan ditindaklanjuti," ujar Bambang.

KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB. Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 21 korban selamat dan tiga korban tewas.

Baca juga artikel terkait KAPAL TENGGELAM atau tulisan lainnya dari Muhammad Akbar Wijaya

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Muhammad Akbar Wijaya
Editor: Muhammad Akbar Wijaya