Menuju konten utama

Apel dan Sayuran Ampuh Tekan Risiko Paru-Paru Kronis

Risiko munculnya penyakit paru-paru dapat dikurangi dengan mengonsumsi buah-buahan seperti apel dan pir, serta sayuran hijau yang memiliki kandungan antioksidan berlimpah.

Apel dan Sayuran Ampuh Tekan Risiko Paru-Paru Kronis
Ilustrasi. Berbagai varietas buah lokal asli Indonesia dipamerkan pada acara Fruit Indonesia 2016 di Parkir Timur, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/11). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

tirto.id - Menurut sebuah studi dalam jurnal Thorax, mengonsumsi lima porsi atau lebih buah-buahan seperti apel, pir, dan sayuran berdaun hijau per hari secara signifikan dapat menurunkan risiko munculnya penyakit paru-paru kronis.

Dalam penelitian itu, para peneliti mencatat data kesehatan pernafasan pada lebih dari 44.000 pria Swedia yang lahir tahun 1918-1952 saat mereka berusia 45-79 tahun.

Hasilnya memperlihatkan bahwa mereka yang makan lima porsi atau lebih buah dan sayuran setiap hari, 40 persen dan 34 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami COPD - kondisi pernapasan di mana saluran udara menyempit, yang meliputi bronkitis dan emphysema.

Setiap porsi tambahan berkaitan dengan empat persen risiko lebih rendah terkena COPD untuk mereka yang telah berhenti merokok.

Untuk diketahui, peradangan dan tekanan pada jaringan oksidatif menjadi penyebab munculnya COPD. Merokok merupakan pemicu yang ampuh untuk proses ini.

"Kandungan antioksidan berlimpah dalam buah dan sayuran dapat mengurangi radang dan tekanan itu," ujar peneliti Joanna Kaluza dari Warsawa University of Life Sciences di Polandia, mengutip dari Antara, Jumat (24/2/2017).

Peneliti mengatakan selain apel, pir, sayuran berdaun hijau serta paprika, belum ada buah-buahan dan sayuran lain semisal berry, pisang, buah jeruk, tomat, bawang, bawang putih atau kacang hijau, yang juga mampu menurunan resiko terkena COPD.

Baca juga artikel terkait KONSUMSI SAYUR atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari