tirto.id - Paragraf merupakan salah satu komponen utama yang wajib ada dalam sebuah karya tulisan utuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan yang mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.
Sementara itu, Suladi dalam Buku Penyuluhan Paragraf terbitan Kemendikbud, merumuskan paragraf sebagai seperangkat kalimat yang saling berhubungan dan secara bersama digunakan untuk menyatakan atau mengembangkan suatu gagasan.
Dalam sebuah tulisan utuh, keberadaan paragraf berperan sebagai miniatur karangan yang berfungsi untuk memudahkan pengertian dan pemahaman, dengan cara memisahkan satu topik atau tema dengan topik dan tema lainnya.
Mengutip laman Kemendikbud, ciri paragraf yang baik adalah paragraf yang memiliki lima unsur di dalamnya. Adapun kelima unsur itu ialah kesatuan, kepaduan, ketuntasan, konsistensi sudut pandang dan keruntutan.
- Kesatuan paragraf akan terpenuhi apabila semua informasi yang terdapat di dalamnya masih dikendalikan oleh gagasan utama dan hanya fokus membahas topik yang dibicarakan.
- Kepaduan, sebuah paragraf dapat dikatakan baik apabila kalimat-kalimat di dalamnya terjalin secara logis dan saling berkaitan satu sama lain.
- Ketuntasan, maknanya kalimat pengembang di dalam paragraf harus mencakup semua informasi yang mendukung gagasan utama. Sehingga pembaca tidak akan bertanya-tanya maksud penulis dalam paragraf itu
- Konsistensi Sudut Pandang, agar informasi pada paragraf mudah dipahami, maka kalimat penyusunnya harus konsisten menggunakan sudut pandang tertentu. Sudut pandang dibagi menjadi 3 jenis, yakni sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga dan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
- Keruntutan, informasi yang terkandung dalam paragraf harus disajikan secara urut, baik dari urutan umun ke khusus dan sebaliknya, urutan waktu, tempat, pertanyaan – jawaban atau sebab akibat.
Jenis Paragraf Menurut Letak Kalimat Utama
Setiap paragraf hanya mempunyai satu ide pokok yang dikemas dalam bentuk kalimat utama. Bagi penulis, ide pokok tersebut berfungsi sebagai pengendali isi paragraf agar tidak keluar dari konteks pembahasan.
Sedangkan bagi pembaca, ide pokok itu menjadi panutan dalam memahami informasi yang ingin disampaikan penulis dalam karangan tersebut.
Kalimat-kalimat lain dalam paragraf yang bukan merupakan kalimat utama, disebut sebagai kalimat pengembang yang berfungsi menguraikan dan memperjelas maksud ide pokok.
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf terbagi menjadi 4 jenis yakni paragraf induktif, deduktif, ineratif dan campuran. Adapun detail penjelasan dari masing-masing jenis paragraf tersebut adalah sebagai berikut.
1. Paragraf Induktif
Sebuah paragraf dikatakan induktif apabila kalimat utamanya berada di akhir paragraf. Struktur penyusunan paragrafnya diawali dengan memaparkan informasi khusus, lalu diakhiri dengan informasi yang bersifat umum.
Paragraf ini terkenal lebih argumentatif sebab mengungkapkan data, fakta atau kasus terlebih dahulu sebelum mengakhirinya dengan kesimpulan.
Tanda kalimat utama dalam paragraf induktif, biasanya menggunakan ungkapan penghubung seperti kata oleh karena itu, jadi, dengan demikian, pendeknya dan sebagainya.
2. Paragraf Deduktif
Apabila kalimat utama berada di awal paragraf, maka paragraf tersebut dinamakan deduktif. Susunan paragraf deduktif ini dimulai dari informasi bersifat umum di bagian awal, yang kemudian diikuti hal khusus di bagian akhir.
Kalimat utama hanya memaparkan persoalan pokok yang diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas untuk menguraikan informasi dari persoalan tersebut.
3. Paragraf Ineratif
Paragraf ineraktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini diawali kalimat penjelas sebagai pengantar, kemudian diikuti kalimat utama yang berisi gagasan pokok dan ditambahkan kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi.
4. Paragraf Campuran
Pada paragraf campuran kalimat utama berada di bagian awal dan akhir paragraf. Susunan paragrafnya diawali dengan membahas hal umum, diikuti penjelasan dari hal-hal khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum yang merupakan pengulangan gagasan utama.
Pengulangan gagasan di bagian akhir paragraf merupakan penegasan yang menunjukkan bahwa gagasan di awal paragraf sangatlah penting.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, kalimat utama boleh berada di tengah paragraf, karena itu termasuk jenis paragraf ineratif.
Pada paragraf ineratif penulis akan mengawali dengan informasi bersifat khusus yang kemudian menyimpulkannya dalam bentuk kalimat utama di tengah paragraf.
Setelah itu penulis akan menambahkan informasi khusus, dapat berupa dampak, akibat ataupun cara yang berfungsi untuk mempertegas kalimat utama.
Penulis: Dewi Rukmini
Editor: Alexander Haryanto