Menuju konten utama

Apa Saja Upaya agar Indonesia Berstatus Endemi COVID-19 pada 2022?

PDIB mengatakan salah satu upaya untuk mendorong Indonesia masuk ke status endemi COVID-19 adalah dengan mencegah lonjakan kasus COVID-19.

Apa Saja Upaya agar Indonesia Berstatus Endemi COVID-19 pada 2022?
Tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum penyuntikan vaksin COVID-19 di Gedung Korpri, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (14/12/2021). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.

tirto.id - Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) mengatakan salah satu upaya untuk mendorong Indonesia masuk ke status endemi COVID-19 adalah dengan mencegah lonjakan kasus COVID-19.

"Titik penting Indonesia tahun depan dapat berpeluang besar masuk status endemi COVID-19 adalah jangan sampai ada lonjakan atau ledakan kasus pada akhir tahun dan awal tahun depan," kata Ketua Umum PDIB dr James Allan Rarung saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Beberapa upaya untuk mencegah lonjakan kasus Corona di Indonesia, salah satunya dengan menegakkan prokes dalam berkegiatan bagi setiap lapisan masyarakat.

Untuk itu, protokol kesehatan COVID-19 harus dijalankan secara konsisten dan disiplin untuk mencegah penularan COVID-19 di tengah masyarakat.

Warga harus senantiasa menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Masyarakat juga harus menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian dari gaya hidup di masa pandemi COVID-19

Penerapan protokol kesehatan tersebut harus dipantau dengan baik untuk mendorong masyarakat tetap konsisten melaksanakan protokol kesehatan.

Dengan pengawasan terus-menerus dan terkoordinasi baik antara pemerintah pusat dan daerah serta peran serta masyarakat, maka diharapkan bahwa lonjakan kasus COVID-19 tidak terjadi.

James menuturkan jika tidak ada lonjakan kasus dan Indonesia terus berada dalam status level 1 COVID-19 serta capaian vaksinasi COVID-19 secara merata sudah mencapai kurang lebih 70 persen, termasuk booster.

Level 1 berarti Indonesia tidak dalam kondisi krisis COVID-19 sekarang ini. Kondisi di mana kasus COVID-19 bertahan baik dan cenderung tidak mengalami tren lonjakan harus dipertahankan, sebagai upaya dalam pengendalian kasus COVID-19.

"Diharapkan pada 2022 negara Indonesia akan dalam kondisi endemik COVID-19 dan selanjutnya dapat memulihkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," katanya.

Beberapa waktu lalu, beberapa epidemiolog sempat mengemukakan prediksi status pandemi COVID-19 berubah menjadi endemi pada 2022. Namun, hal itu bergantung pada seberapa siap infrastruktur kesehatan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia.

Penetapan pandemi menjadi endemi merupakan keputusan dari badan kesehatan dunia atau WHO. Hingga saat ini, WHO belum mencabut status pandemi karena munculnya ragam varian baru COVID-19, yang terakhir Omicron.

Indonesia memerlukan kesiapan infrastruktur kesehatan, menurut Dewan Pakar IAKMI Hermawan Saputra, dalam hal seperti vaksin, obat, dan alat kesehatan. Saat ini produksi vaksin dalam negeri masih diupayakan seperti vaksin Merah Putih dan beberapa merek vaksin akan diuji di BPOM untuk diproduksi oleh BUMN farmasi.

Di sisi lain, menurut epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan yang seharusnya diupayakan itu bukan soal perubahan status ke endemi. Namun, mengupayakan agar kasus COVID-19 terkendali.

Jika dilihat dari data kasus COVID-19 per 22 Desember 2021, angka penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 179 kasus. Jumlah ini naik dibanding hari sebelumnya yakni 216 orang. Sedangkan angka kematian hari ini 10 kasus, menurun dari sebelumnya sebanyak 11 orang.

Penambahan kasus dalam beberapa hari terakhir mengalami fluktuasi. Pada 16 Desember sebanyak 213 kasus, 17 Desember 291, 18 Desember 232 kasus, 19 Desember 164 kasus, 20 Desember 133 kasus, 21 Desember sebanyak 216 kasus, dan hari ini 179 kasus, sehingga total kasus konfirmasi 4.261.072 kasus.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Maya Saputri
Editor: Abdul Aziz