tirto.id - Aktivitas fisik adalah kegiatan otot tubuh yang menghasilkan energi dan tenaga.Orang-orang disarankan untuk menjalankan aktivitas fisik yang baik dilakukan 3 -5 kali dalam seminggu atau setiap hari selama 30 menit.
Aktivitas fisik dapat dilakukan di mana saja, baik itu di rumah, di sekolah, atau pun di luar rumah. Aktivitas fisik tidak selalu berupa olahraga khusus, namun juga aktivitas sederhana seperti menyapu, berkebun, berjalan kaki mengepel, membersihkan rumah, menyetrika, dan lain-lain.
Umumnya aktivitas fisik terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, di antaranya aktivitas ringan, sedang, dan berat. Ketiganya terbagi berdasarkan tenaga yang dikeluarkan.
Aktivitas fisik ringan tidak terlalu mengurus banyak tenaga dan mengeluarkan energi sebanyak sekitar 3.5 Kcal/menit.Contoh: berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju/piring,mencuci kendaraan, berdandan, les/kursus, mengasuh adik, nonton TV, aktivitas bermain playstation, bermain komputer, belajar, dan lain-lain.
Aktivitas sedang yaitu kegiatan yang membutuhkan tenaga terus menerus, dengan gerakan otot yang berirama atau kelenturan. Contoh: lari kecil, bermain tenis meja atau bulu tangkis, berenang, bermain dengan hewan peliharaan, bersepeda, bermain musik, dan jalan cepat.
Sedangkan aktivitas berat yaitu kegiatan/olahraga yang membutuhkan kekuatan, dan membuat tubuh banyak
berkeringat. Contoh: berlari, bermain sepakbola, senam aerobik, beladiri. Aktivitas ini biasanya mengeluarkan energi sebanyak lebih dari 7 Kcal/menit.
Peran Aktivitas Fisik
Melansir dari laman Kemdikbud dan Modul Pembelajaran PJOK SMA, aktivitas fisik mulai dari ringan hingga berat memiliki banyak peran terhadap tubuh, salah satunya dapat menurunkan risiko penyakit tidak menular. Berikut beberapa manfaat lainnya, yaitu:
1. Mengendalikan kadar kolesterol
Jenis aktivitas fisik yang dapat mengontrol kadar kolestrol bisa dilakukan seperti lari, berenang, yoga, angkat beban, dan bersepeda.
2. Mengontrol berat badan
Hal ini dapat diiringi dengan menyeimbangkan makanan yang dikonsumsi, maka berat badan akan stabil. Jika jumlah kalori dalam makanan lebih dari yang dikeluarkan aktivitas fisik, maka akan terjadi penambahan berat badan.
3. Mengontrol tekanan darah
Untuk menjaga tekanan darah tetap normal, lakukan olahraga secara teratur sekitar satu hingga tiga bulan, agar manfaat olahraga terhadap tekanan darah bisa terasa.
4. Mood booster (pendorong/peningkat suasana hati) dan mengurangi kecemasan
Misalnya jalan santai 30 menit di pagi atau sore hari dapat mengurangi stres dan menurunkan emosi kita.
5. Meningkatkan energi dan kebugaran
Aktivitas fisik secara teratur akan memperkuat otot dan meningkatkan pasokan oksigen serta nutrisi ke jaringan hingga meningkatkan energi dalam tubuh.
6. Memperbaiki kualitas tidur
Aktivitas fisik secara teratur akan membantu tidur lebih mudah atau lebih cepat. Namun, bila aktivitas berat (olahraga) dilakukan saat larut malam atau dekat waktu tidur bisa mengakibatkan ketegangan.
7. Meningkatkan kesehatan mental dan otak
Studi juga menunjukkan bahwa kesehatan otak dapat ditingkatkan dengan aktivitas fisik, dengan hasil aktivitas tersebut mempengaruhi kesehatan otak. Adapun aktivitas fisik yang dilakukan sejak usia dini, sangat bermanfaat seperti perbaikan pembelajaran dan kinerja mental.
8. Meningkatkan daya tahan tubuh dan sistem kekebalan tubuh
Ini bisa dilakukan dengan aktivitas sedang, karena bermanfaat untuk mengeluarkan hormon stres yang juga menjadi penyebab inflamasi, meningkatkan fungsi microbial killing, serta meningkatkan sitokin (produksi sel imunitas tubuh).
Namun, jika terlalu berlebihan dalam durasi lama, justru akan menyebabkan kekebalan tubuh menurun.Yang juga akan membuat tubuh Anda lebih mudah terkena infeksi.
Olahraga intensitas rendah dapat ditandai dengan kamu masih bisa bernyanyi atau berbicara saat berolahraga. Sebagai contoh, jalan- jalan cepat yang termasuk olahraga moderate.
9. Mencegah penyakit diabetes melitus atau kencing manis
Berdasarkan penelitian, melakukan aktivitas fisik selama 1 menit setiap hari (misal jogging) secara teratur juga dapat menurunkan risiko seseorang menderita penyakit serius seperti diabetes tipe 2.
Memang pada dasarnya latihan fisik secara teratur akan menjadi cara terbaik untuk mencegah diabetes tipe 2 dan menjaga kadar gula darah tetap rendah.
10. Memperbaiki kelenturan sendi , kekuatan otot, dan postur tubuh, serta menurunkan risiko osteoporosis pada wanita
Menurut Henrich (2003), aktifitas fisik juga dapat mempengaruhi pembentukkan masa tulang dan sendi. Karena beberapa hasil penelitian menunjukkan aktifitas fisik seperti berjalan kaki, naik sepeda, pada dasarnya akan memberikan perlindungan terhadap tulang dan menurunkan demineralisasi tulang karena pertambahan umur.
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Dipna Videlia Putsanra