tirto.id - Tanah merupakan salah satu sumber daya yang sering dimanfaatkan oleh manusia. Menanam tumbuhan, membangun rumah, hingga beraktivitas pun memerlukan tanah.
Dikutip KBBI, tanah dapat diartikan sebagai permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali; keadaan bumi di suatu tempat; permukaan bumi yang diberi batas.
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah.
Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Manfaat Tanah
Berikut ini adalah sejumlah manfaat tanah dalam kehidupan sehari-hari.
- Menyediakan unsur hara.
- Menyediakan bahan makanan mikroorganisme.
- Menyediakan tempat aktivitas bagi makhluk hidup.
- Menjadi bahan baku produksi, seperti tanah lempung atau gerabah.
- Sebagai sumber mata air.
- Menyimpan mineral.
- Sumber pendapatan, seperti menjadi lahan pertanian atau pun jual-beli tanah.
- Material bahan bangunan.
- Menjaga keseimbangan lingkungan karena dapat menyerap air agar tidak terjadi banjir.
- Menjadi tanggul alam.
- Membantu pembentukan bawang. Yang mana, tanah membantu proses pelapukan batuan dan membantu pembuatan bahan bakar fosil dan mineral.
Cara Menjaga Tanah (Konservasi Tanah)
Konservasi menurut KBBI artinya adalah pemeliharaan dan pelindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian.
Tanah sebagai sumber daya alam yang penting juga perlu dikonservasi.
Sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk melakukan konservasi dan menjaga kelestarian tanah adalah sebagai berikut.
1. Cara Vegetatif
Cara ini adalah cara yang dilakukan dengan memanfaatkan tanaman sedemikian rupa sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
a. Reboisasi
Penanaman tumbuhan kembali ke wilayah tanah yang sudah gundul.
b. Menanam Tanaman untuk Menutupi Tanah
Menananm tanaman pada tanah yang butuh dikonservasi. Ada tanaman peunutup tanah rendah (rumput, tanaman menjalar, sedang (semak-semak), dan tinggi (pohon).
c. Penanaman Cara Strip
Menanam satu atau lebih jenis tanaman yang mengelilingi lereng. Ada tiga cara, yaitu mengikuti kontur tanah, strip lapangan, dan strip penyangga.
d. Menananm Tanaman Pangan dan Nonpangan
Ssitem ini dilakukan melalui cara mencampur tanaman pokok dengan tamanan lain yang bukan bahan pangan.
e. Tanaman Berganda
Sistem bercocok tanam dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam sebidang tanah secara bersamaan atau digilir.
f. Penggunaan Mulsa
Mulsa digunakan mengurangi erosi, menghambat aliran permukaan, mengatur suhu, dan kelembapan tanah serta mematiakn tanaman pengganggu.
2. Cara Mekanis
Cara mekanis adalah cara konservasi yang dilakukan dengan mengubah bentuk fisik tanah.
Salah satu tujuan cara mekanis adalah untuk memperkecil aliran air yang mengalir di permukaan tanah, agar tanah yang terbawa air sedikit.
Konservasi secara mekanis dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
a. Pembuatan Teras
Teras atau sengkedan adalah bagian tanah yang dibuat agak tinggi dengan memotong lereng sehingga bisa menghadang atau memperkecil aliran permukaan.
Beberapa jenis pembuatan teras adalah teras pematang, teras datar, teras bangku, dan teras kredit.
b. Pembuatan Saluran Pembuangan Air
Untuk menampung air yang mengalir di permukaan tanah. Saluran pembuangan dibantu dengan saluran diversi (pembagi) untuk membelokkan air ke saluran pembuangan.
Saluran teras berfungsi untuk menangkap air pada lereng. Saluran pembuangan pun ditanami rumput seperti rumput gajah agar tidak mudah terkikis.
c. Bangunan Pengendali
Bangunan pengendali adalah bangunan yang dapat menahan atau mengendalikan laju erosi. Bangunan pengendali dapat berupa cek dam, sumur serapan, danau, dan lahan resapan.
3. Cara Kimiawi
Cara kimiawi ini dilakukan untuk memadatkan struktur tanah. Struktur tanah perlu dipadatkan karena tanah yang padat memiliki kemungkinan erosi yang lebih kecil.
Selain itu, cara kimiawi ini juga untuk menyeimbangkan kandungan organik dalam tanah, karena tanah dengan kandungan organik kurang dari 2 persen umumnya peka terhadap erosi.
Salah satu cara kimiawi yang sering dilakukan adalah dengan menambahkan zat kapur pada tanah yang bersifat asam.
Editor: Dhita Koesno