tirto.id - Anak yang sehat akan punya kemungkinan jauh lebih besar untuk tumbuh menjadi orang dewasa, dengan fisik sehat dan kuat, serta otak yang cerdas pula. Oleh karena itu, penting memperhatikan ciri-ciri anak yang sehat dan mengantisipasi tanda-tanda gangguan kesehatan pada sang anak.
Hal itu perlu dilakukan agar tumbuh kembang anak tetap terpantau dengan baik. Beberapa tanda gangguan kesehatan pun akan lebih cepat tertangani jika bisa diketahui lebih awal.
Pertumbuhan seorang anak secara umum ditentukan oleh beberapa faktor. Sejumlah faktor dapat dibagi setidaknya menjadi tiga jenis.
Pertama, faktor keturunan. Jika anak lahir dari orang tua yang bertubuh besar, tinggi dan pandai, kemungkinan besar ia akan tumbuh dengan kualitas fisik tidak jauh berbeda dari sang ibu-bapak.
Kedua, faktor bawaan. Jika dalam kandungan anak mengalami masalah cacat fisik bawaan, seperti hydrocephalus, bibir sumbing, perkembangan salah satu organ tubuh tidak sempurna, dan lainnya, pertumbuhan si kecil sampai dewasa juga akan terpengaruh.
Ketiga, faktor luar. Selain faktor keturunan dan bawaan, ada sejumlah faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi pertumbuhan anak dan perkembangannya hingga dewasa.
Setidaknya ada 3 faktor luar yang berpengaruh penting terhadap pertumbuhan anak, yakni kondisi gizi, gangguan kesehatan, dan kualitas stimulasi fisik/jasmani.
Kondisi gizi berpengaruh besar karena nutrisi yang diasup oleh ibu ketika mengandung, dan juga oleh anak pada saat masa awal pertumbuhannya, akan sangat memengaruhi perkembangan anak secara jasmani maupun rohani.
Sementara gangguan kesehatan membawa pengaruh besar pula karena bisa menghambat proses pertumbuhan anak. Jika pada masa awal pertumbuhannya anak mengalami gangguan kesehatan berat maka ia akan mudah mengalami pertumbuhan yang lebih lambat.
Demikian pula dengan stimulasi fisik/latihan jasmani. Melakukan olahraga saat kanak-kanak akan membentuk jasmani yang kuat dan sehat, sebab tubuh mereka mendapat stimulasi untuk tumbuh lebih kuat. Sebaliknya, anak yang kurang gerak akan lemah dan tidak tahan terhadap penyakit.
Penjelasan di atas merujuk buku guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Kelas VII (2016) terbitan Kemendikbud. Di buku yang sama, dijelaskan bahwa kesehatan anak bisa dilihat dari postur tubuh dan sikap fisik mereka. Berdasarkan buku untuk guru tersebut, berikut ini daftar ciri-ciri anak yang sehat dan tanda-tanda gangguan kesehatan pada mereka.
1. Ciri-ciri anak sehat
- Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur, dan proporsional.
- Tangkas, gesit dan gembira.
- Mata bersih dan bersinar.
- Nafsu makan baik, percenaan baik, bibir dan lidah segar, pernafasan tidak berbau.
- Senang melakukan olahraga dan menikmati masa istirahatnya secara teratur.
- Kulit dan rambut bersih dan tidak kering.
- Tidak mempunyai perasaan tertekan dan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungannya.
- Perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan umur dan kelamin.
2. Tanda-tanda gangguan kesehatan pada anak
Tanda-tanda gangguan kesehatan pada anak bisa dikategorisasikan menjadi 7 kategori. Detail 7 kategori tanda-tanda gangguan kesehatan pada anak tersebut adalah sebagai berikut.
a. Tanda gangguan kesehatan terkait keadaan umum:
- kesan umum buruk
- sikap tubuh yang buruk
- lekas lelah
- sangat gemuk/kurus
- kurang bersemangat, lekas lelah
- kebiasaan makan yang kurang baik
- kesulitan dalam membaca/mendengar
- tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat.
b. Tanda gangguan kesehatan terkait mata:
- sering mengedipkan/mengusap mata
- mata berair, banyak kotoran
- peradangan mata
- mata juling
- mata melihat terlalu dekat/jauh.
c. Tanda gangguan kesehatan terkait telinga:
- berdengung-dengung
- Pekak (pendengaran berkurang)
- berair/nanah
- sering merasakan sakit di telinga
- bengkak bawah telinga (gondongan).
d. Tanda gangguan kesehatan terkait hidung dan mulut:
- ingus meleleh, berdarah
- sukar bernafas dari hidung
- sering pilek
- kerongkongan sakit
- tonsil membesar
- tidur dengan mulut terbuka
- mulut berbau
- gigi berlobang
- gusi berdarah
e. Tanda gangguan kesehatan terkait tingkah laku:
- sering gelisah
- gerakan-gerakan tak terkendali
- sering bertengkar, tidak kooperatif
- gangguan berbicara
- sering ke kamar kecil
- suka mencuri (kleptomania)
f. Tanda gangguan kesehatan terkait kurang gizi:
- timbangan berat badan terus menurun, atau dalam jangka waktu tertentu tak kunjung naik.
- mata cekung, lingkaran biru sekitar mata, kelopak/selaput mata pucat.
- roman muka yang tegang atau lemah.
- otot lembek, lekas lelah, pucat.
- sikap badan yang buruk.
- pemarah, sikap masa bodoh (apathis).
F. Sering tak masuk sekolah karena: masuk angin; sakit kepala; sakit gigi; malas bersekolah.
Ciri-ciri Pertumbuhan Anak Usia 6-14 Tahun
Anak usia 6-14 tahun masih termasuk kategori awal masa pertumbuhan dan perkembangan. Ada sejumlah ciri pertumbuhan dan perkembangan anak yang perlu diamati pada masa itu. Berikut ini penjelasan tentang ciri pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia 6-14 tahun.
1. Perkembangan jasmani
Pada usia 6-14 tahun anak mengalami sedikit perlambatan perkembangan jasmani dibanding fase sebelumnya, atau fase bayi hingga balita. Pertumbuhan bola mata anak mengalami peningkatan sehingga beberapa anak mungkin mengalami masalah gangguan penglihatan.
Ligamen dan kerangka tulang belakangnya masih lemah sehingga anak harus diajari menerapkan postur duduk yang baik agar tidak bungkuk saat dewasa atau mengalami kelainan pertumbuhan di bagian tulang belakang.
Lain itu, masa puber muncul di usia belasan tahun yang menandai pertumbuhan tubuh anak makin pesat. Pada masa adolesensia (jelang dewasa), anak laki-laki akan mengalami perubahan dalam tubuhnya seperti suara membesar, demikian pula anak perempuan yang mengalami haid pertama.
2. Perkembangan mental, emosi, sosial dan intelektual
Pada usia 6 tahunan anak mulai belajar berhitung, baca tulis dan memahami konsepsi, simbolisasi dan belajar komunikasi. Mereka pun mulai memahami konsep hidup, moralitas, serta norma hidup serta mengembangkan kepribadian sosial.
Pada awal pubertas, anak akan dipenuhi energi yang meluap, suka bertualang. Namun, hubungan anak dengan orang lain pada tahap ini sering kali masih canggung.
3. Kebutuhan untuk pertumbuhan
Anak-anak membutuhkan banyak asupan nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan aktivitasnya setiap hari pada usia 6-14 tahun. Anak juga membutuhkan latihan jasmani, di sisi lain mereka juga harus beristirahat cukup.
Pada periode yang sama, anak-anak pun perlu mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya, baik dari sisi sosial dan juga moral, di lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan pergaulan.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Addi M Idhom