Menuju konten utama

Apa Saja Bahaya Karhutla Bagi Kesehatan dan Lingkungan?

Bahaya karhutla bagi kesehatan dan lingkungan dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kerusakan ekosistem, hingga pemanasan global.

Apa Saja Bahaya Karhutla Bagi Kesehatan dan Lingkungan?
Personel Polri melakukan pemadaman kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Rabu (20/9/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz

tirto.id - Krisis kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda beberapa wilayah di Indonesia. Krisis karhutla ini perlu diwaspadai karena bahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Hal-hal apa saja bahaya karhutla bagi kesehatan dan lingkungan beragam. Ini termasuk asap kebakaran membahayakan organ pernapasan, kobaran api yang menyebar ke lingkungan warga, dan terganggunya ekosistem hutan.

Kasus karhutla sendiri merupakan masalah yang hampir selalu terjadi di Indonesia memasuki musim kemarau. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sepanjang tahun 2023, sudah ada lebih dari 267.935 hektare lahan yang mengalami kebakaran.

Provinsi Kalimantan Barat menempati posisi pertama dengan wilayah karhutla terbesar tahun ini, dengan total wilayah terdampak mencapai 54.402 hektare. Tak hanya di Kalimantan Barat, karhutla juga mendampak berbagai wilayah lainnya di Indonesia.

Kasus-kasus karhutla terbesar belakangan ini melanda di wilayah Jambi, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Ini termasuk kasus karhutla viral yang terjadi di area wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur yang terjadi selama 6 - 13 September 2023. Menurut data dari BPBD Jawa Timur, luas karhutla di Bromo mencapai sekitar 274 hektar.

Apa Itu Karhutla?

Lalu apa arti dari karhutla? Karhutla adalah singkatan dari kebakaran hutan dan lahan. Karhutla berisiko tinggi terjadi selama musim kemarau. Rendahnya intensitas hujan di musim kemarau menyebabkan hutan dan lahan menjadi kering dan rentan dilahap api.

Meskipun kekeringan menjadi peningkat risiko, namun faktor manusia adalah pemicu utama karhutla. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 99 persen karhutla adalah ulah manusia dan 1 persennya disebabkan oleh alam.

"Antara lain, tidak sengaja karena buang putung rokok atau membakar sampah, disengaja karena ingin membuka lahan, dan disengaja karena dibayar. Alasannya adalah dampak kurangnya lapangan kerja," kata Kepala BNPB Doni Monardo dalam rilis BNPB.

Karhutla dapat menyebabkan kerugian besar bagi negara, baik secara material maupun non material. Kerugian ini tak hanya dirasakan masyarakat secara umum, tetapi juga lingkungan hidup dan ekosistem.

Apa Saja Dampak Karhutla Bagi Kesehatan dan Lingkungan?

Karhutla menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Polusi dan kabut asap yang disebabkan oleh karhutla dapat memicu masalah kesehatan serius khususnya pada masyarakat rentan.

Selain itu, polusi udara dan kerusakan yang terjadi akibat karhutla dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Dikutip dari laman Yale Medicine dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berikut ini dampak karhutla bagi kesehatan dan lingkungan:

1. Dampak karhutla bagi kesehatan

  • Menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
  • Menyebabkan iritasi mata, yang memicu rasa tidak nyaman hingga gangguan penglihatan.
  • Berisiko memicu kelahiran prematur bagi ibu hamil yang menghirup polusi akibat kebakaran hutan.
  • Memicu stres, gangguan kecemasan, dan masalah psikologis lainnya bagi korban terdampak, khususnya bayi, anak-anak, dan lansia.
  • Memicu masalah jantung, khusunya bagi kelompok rentan.

2. Dampak karhutla bagi lingkungan

  • Memicu bencana erosi akibat musnahnya hutan dengan tanamannya akibat kebakaran hutan dan lahan.
  • Berpotensi bencana alam makin meningkat, akibat terganggunya ekologi dan ekosistem hutan.
  • Meningkatkan potensi sejumlah bencana alam lain seperti longsor, banjir, hingga kekeringan.
  • Menghilangnya beberapa spesies hewan dan tumbuhan akibat terbakarnya berbagai spesies endemik, flora maupun fauna.
  • Memicu terjadinya pemanasan global akibat asap dan gas karbon dioksida (CO2) yang diproduksi oleh karhutla itu. Karhutla juga menurunkan kemampuan hutan sebagai penyimpan karbon alami.
  • Menyebabkan jarak pandang sekitar wilayah pendek karena polusi udara sehingga rentan terjadi kecelakaan.

Baca juga artikel terkait KARHUTLA atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yonada Nancy