tirto.id - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) terancam ditutup Presiden AS, Donald Trump. Kabar itu dibenarkan pengusaha sekaligus Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah AS atau Department of Government Efficiency (DOGE), Elon Musk.
Elon Musk mengungkapkan persetujuan Trump atas penutupan USAID, dalam sesi X Spaces (Twitter Spaces), pada Senin (3/2/2025) pagi waktu setempat.
"Sehubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan USAID, saya telah membahasnya dengan (presiden) secara terperinci dan dia setuju bahwa kita harus menutupnya," kata Musk dalam platform yang ia akuisisi itu, seperti dikutip dari CNN.
Kenapa USAID Terancam Ditutup?
Pada Minggu (2/2/2025) waktu setempat, Trump sempat menyinggung USAID kepada awak media. “USAID dijalankan oleh sekelompok orang gila radikal, dan kami akan menyingkirkan mereka, lalu kami akan membuat keputusan tentang masa depannya,” tutur Trump, dilansir dari CNN.
Sebelum ini, Trump sudah mengeluarkan perintah eksekutif pasal 3 untuk membekukan 90 hari bantuan pembangunan luar negeri AS. Itu termasuk penghentian sementara bantuan dari Departemen Luar Negeri dan USAID. Washington menginginkan efisiensi program dan konsistensi dengan kebijakan luar negeri.
“Setiap dolar yang kita belanjakan, setiap program yang kita danai, dan setiap kebijakan yang kita jalankan harus dibenarkan dengan jawaban atas tiga pertanyaan sederhana: Apakah itu membuat Amerika lebih aman? Apakah itu membuat Amerika lebih kuat? Apakah itu membuat Amerika lebih sejahtera?” kata Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, dalam pernyataan resminya, Minggu (26/1/2025) dikutip dari laman U.S Departement of State.
Setelahnya, sekitar 60 staf senior USAID diberhentikan sementara pada minggu lalu atas tuduhan berupaya menghindari perintah eksekutif Trump. Kemudian, 2 pejabat keamanan tinggi di USAID dijatuhi cuti administratif pada Sabtu (1/2/2025) malam karena menolak memberikan akses sistem kepada anggota DOGE.
“[DOGE] akhirnya berhasil memperoleh akses pada hari Sabtu ke informasi rahasia lembaga bantuan tersebut, yang mencakup laporan intelijen,” kata salah satu sumber seperti ditulis The Associated Press (AP News),Senin (3/2/2025).
“Kru DOGE milik Musk tidak memiliki izin keamanan yang cukup tinggi untuk mengakses informasi tersebut, sehingga kedua pejabat keamanan USAID, John Voorhees dan wakil Brian McGill, yakin bahwa mereka berkewajiban secara hukum untuk menolak akses,” tambah AP News.
Setelah penolakan akses tersebut, Elon Musk melalui akun X-nya menyatakan USAID merupakan organisasi kriminal dan saatnya untuk berhenti.
"USAID adalah organisasi kriminal. Saatnya untuk mati," tulis Elon Musk di akun X-nya.
Apa Itu USAID?
Badan Pembangunan Internasional AS alias The United States Agency for International Development (USAID), merupakan lembaga independen pemerintahan AS yang bertanggung jawab mengelola bantuan luar negeri dan bantuan pembangunan.
USAID didirikan pada 1961 oleh presiden AS kala itu, John F Kennedy yang berasal dari Partai Demokrat. Pendirian USAID dilakukan pada puncak perang dingin. Pendirian USAID itu bertujuan untuk mengkoordinasikan bantuan luar negeri dengan lebih baik, yang menjadi platform utama kebijakan luar negeri Washington dalam melawan pengaruh Uni Soviet.
USAID setidaknya mengelola sekitar 60 persen bantuan luar negeri AS dan telah mencairkan sekira $43 miliar pada 2023, menurut laporan Congressional Research Service (CRS). Lembaga itu setidaknya telah membantu sekitar 130 negara pada 2023.
Penerima bantuan terbanyak menurut CRS pada 2023 ialah Ukraina, Ethiopia, Yordania, Republik Demokratik Kongo, Somalia, Yaman, Afghanistan, Nigeria, Sudan Selatan, dan Suriah. Indonesia termasuk salah satu negara penerima bantuan USAID.
Laporan CRS menyebutkan USAID memiliki 10 ribu tenaga kerja dengan sekitar 2/3 bertugas di luar negeri. Itu belum termasuk tenaga kerja yang dilaporkan tidak termasuk kontraktor pendukung kelembagaan. USAID didanai oleh Kongres, berdasarkan permintaan pemerintah.
Dalam implementasinya, USAID memberikan bantuan kepada yang dianggap penting secara strategis dan negara-negara yang sedang berkonflik. Lalu bantuan juga diberikan Washington sebagai upaya mengurangi kemiskinan, penyakit, dan kebutuhan kemanusiaan.
USAID juga turut serta membantu kepentingan AS lain dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang dan membangun kapasitas negara-negara untuk berpartisipasi dalam perdagangan dunia.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra