Menuju konten utama

Apa Itu Sleep Call dan Bagaimana Dampaknya Bagi Kesehatan?

Sleep call ialah panggilan telpon antarpasangan hingga tertidur. Ia menjadi cara pasangan LDR untuk melepas rindu. Apa bahaya sleep call bagi kesehatan?

Apa Itu Sleep Call dan Bagaimana Dampaknya Bagi Kesehatan?
Ilustrasi Video Call. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Istilah sleep call merujuk pada aktivitas menelepon atau video call hingga tertidur. Sleep call biasanya dilakukan oleh para pasangan, khususnya yang sedang menjalani long distance relationship (LDR) atau hubungan jarak jauh.

Banyak alasan mengapa orang-orang memilih melakukan sleep call. Salah satunya karena mereka merasa nyaman dan tenang ketika mendengar suara pasangan sebelum tidur.

Tak hanya alasan romantis, aktivitas "tidur bersama" ini rupanya juga diklaim bisa menjadi bukti kesetiaan antarpasangan. Sleep call, khususnya lewat video call, dipercaya menurunkan kemungkinan seseorang untuk melakukan perselingkuhan.

Jeff Hancock, profesor komunikasi dari Universitas Stanford menyatakan bahwa aktivitas sleep call yang konsisten menunjukkan komitmen seseorang terhadap pasangannya.

"Hal itu [sleep call] merupakan isyarat bahwa saya [seorang pasangan] bersedia menghabiskan waktu dan energi [meskipun sedang berjauhan] bersama pasangannya," ujar Jeff sebagaimana dilansir The Atlantic.

Bahaya Sleep Call bagi Kesehatan

Sleep call mungkin membuat seseorang merasa nyaman dan tidak sendirian, tapi aktivitas ini ternyata memiliki dampak negatif terhadap kesehatan.

Berikut beberapa efek buruk dari sleep call yang harus diwaspadai:

1. Dampak radiasi dari ponsel

Ponsel diketahui dapat memancarkan radiasi. Bila sering meletakkan ponsel di dekat kepala saat tidur, hal ini dapat memicu terjadinya sakit kepala, nyeri otot, atau komplikasi kesehatan lainnya.

Di sisi lain, radiasi ponsel juga sering dianggap sebagai penyebab penyakit kanker. Kendati demikian, belum ada penelitian yang benar-benar membuktikan bahwa ponsel bisa mengakibatkan kanker.

Dikutip dari laman ABC, ponsel dapat memancarkan radiasi elektromagnetik yang sama seperti pancaran dari sinar-X dan microwave.

Radiasi dalam jumlah besar dapat memicu pertumbuhan tumor dalam tubuh.

Namun, radiasi elektromagnetik dari ponsel dipancarkan dalam dosis kecil sehingga dianggap cukup aman.

Meski begitu, International Agency for Research on Cancer (IARC) mewanti-wanti bahwa medan elektromagnetik yang dihasilkan ponsel tetap dianggap karsinogenik bagi manusia.

2. Mengurangi waktu tidur atau istirahat

Secara umum, aktivitas menggunakan ponsel akan membuat seseorang tetap sibuk sehingga waktu tidurnya tertunda.

Sleep call juga dapat membuat seseorang asyik mengobrol atau berinteraksi dengan pasangan sehingga tidak tidur tepat waktu.

Penggunaan ponsel dapat menyebabkan stimulasi berlebih sehingga otak dan pikiran akan terus bekerja.

Hal ini dapat menyebabkan kesulitan tidur yang berujung pada berkurangnya waktu istirahat.

Jika hal ini terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, tentunya kesehatan tubuh akan ikut menurun karena tidak mendapatkan istirahat yang cukup.

3. Mengganggu kualitas tidur

Melansir laman Pulse, layar LED pada ponsel (termasuk pada tablet, TV, dan perangkat lain) memancarkan sinar biru. Menurut berbagai penelitian, sinar jenis ini dapat menghambat produksi hormon melatonin yang membantu seseorang untuk tertidur.

Akibatnya, ritme sirkadian tubuh kita juga akan ikut terganggu, yang kemudian dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.

Belum diketahui secara pasti kenapa sinar biru dapat menghambat produksi melatonin. Namun, ada dugaan bahwa sinar biru memiliki panjang gelombang yang sama seperti cahaya di siang hari sehingga dapat ‘menipu’ tubuh kita.

Baca juga artikel terkait SLEEP CALL atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Abdul Hadi