Menuju konten utama

Apa Itu Graves Disease Autoimmune Hyperthyroid, Apa Gejalanya?

Graves Disease Autoimmune Hyperteroid adalah kelainan sistem kekebalan yang menyebabkan produksi hormon tiroid berlebihan (hipertiroidisme). Gejalanya, detak jantung tidak teratur, gondok, diare, gugup atau mudah marah.

Apa Itu Graves Disease Autoimmune Hyperthyroid, Apa Gejalanya?
Ilustrasi Konsultasi Dokter Dengan Pasien. foto/istockphoto

tirto.id - Selebritas Jessica Iskandar selain didiagnosis mengidap penyakit Takikardia juga mengalami penyakit Graves Desease Autoimmune Hyperteroid. Melalui akun Youtube pribadinya, Jessica Iskandar atau yang kerap disapa Jedar ini mengaku tengah mengalami penyakit yang menyerang antibodi tersebut.

Jedar melakukan pemeriksaan tes darah, dan USG (leher) di sebuah rumah sakit kawasan Tangerang Selatan, Banten ditemani sang kakak. Dalam video Youtube tersebut, ia juga menerangkan kembali mengenai hasil pemeriksaan terhadap dirinya.

“Ini tidak ada nama Indonesianya kebetulan, tapi istilahnya adalah Graves Desease Autoimmune Hyperteroid,” tutur aktris 32 tahun tersebut.

Tentang Penyakit Graves Disease Autoimmune Hyperthyroid

Penyakit Graves pertama kali ditemukan oleh Sir Robert Graves di awal abad 19. Graves Desease Autoimmune Hyperteroid adalah salah satu penyakit yang menyerang tiroid. Kondisi ini mengakibatkan hiperteroidisme, yakni kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi.

Mayoclinic--situs kesehatan internasional terpercaya--menjelaskan, gejala dari penyakit ini antara lain; detak jantung yang tidak teratur, gondok, diare, gugup atau mudah marah, kelelahan, otot lemah, tangan gemetar, sulit tidur, berat badan turun dan intoleransi terhadap panas.

Menurut para paker medis, multivitamin yang mengandung yodium, serta makanan seperti rumput laut harus dihindari karena seseorang yang mengidap penyakit Graves mungkin sensitif terhadap efek samping dari yodium. Sementara, rumput laut sendiri dapat memperburuk hipertiroidisme.

Dampak Graves Disease Autoimmune Hyperteroid

Penyakit ini juga dapat menimbulkan dampak cukup serius pada mata, kulit, jantung, tulang, otot, siklus menstruasi, bahkan kesuburan apabila tidak melakukan pengobatan lebih lanjut.

Pada mata, akan mengakibatkan penyakit bernama Graves Oftalmopati yang membuat seseorang memiliki penglihatan ganda, sensitif terhadap cahaya, bahkan dapat kehilangan penglihatan. Sedangkan pada jantung, penyakit Graves dapat berujung pada stroke dan gagal jantung.

Graves Disease Autoimmune Hyperteroid dapat disembuhkan dengan mengonsumsi obat penghambat beta dan obat antitiroid. Pengobatan ini membutuhkan waktu yang relatif lama, sekitar 12 – 18 bulan, dan juga memiliki efek samping. Bagi sebagian orang akan merasakan alergi gatal dan berkurangnya sel darah putih sehingga lebih rawan terserang infeksi.

Terapi radioiodin juga salah satu upaya penyembuhan dari penyakit ini. Akan tetapi jika dalam beberapa bulan upaya pengobatan tidak menunjukkan perubahan, harus dilakukan operasi tiroid untuk dapat lepas dari penyakit Graves. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat kelenjar tiroid, setelah operasi masih harus mengonsumsi obat tiroid seumur hidup dengan dosis yang berubah-ubah sesuai anjuran dokter.

Penyakit Graves seperti yang diidap Jessica Iskandar ini memang rawan menyerang wanita berusia 30-40 tahun. Sedangkan pada mereka yang kembar identik, apabila salah satu terkena penyakit ini, kemungkinan 20% kembarannya juga dapat mengalami.

Baca juga artikel terkait TIROID atau tulisan lainnya dari Nirmala Eka Maharani

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Nirmala Eka Maharani
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Agung DH