Menuju konten utama

Apa Itu Gangguan Bipolar yang Ada Dalam Film Kukira Kau Rumah

Mengenal gangguan bipolar yang ada dalam film Kukira Kau Rumah.

Apa Itu Gangguan Bipolar yang Ada Dalam Film Kukira Kau Rumah
Ilustrasi Bipolar. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Film terbaru dari sutradara muda, Umay Shahab, berjudul Kukira Kau Rumah, tayang pada 3 Februari 2022. Film ini dibintangi oleh Prilly Latuconsina ini berkisah tentang seseorang dengan gangguan bipolar.

Niskala (Prilly), seorang penderita bipolar yang bertemu dengan Pram (Jourdy Pranata), pemuda yang kehilangan kasih sayang dari kedua orang tuanya, ayahnya telah meninggal, dan ibunya sibuk bekerja. Pram mengisi hari-harinya dengan bermain musik dan menyusun lagu saat bekerja di sebuah kafe musik.

Pram semakin dekat dengan Niskala. Namun ada satu hal yang tidak diketahui Pram tentang Niskala, bahwa Niskala memiliki gangguan bipolar.

Niskala menyembunyikan fakta dari ayahnya, Dedi (Kiki Narendra) bahwa ia mendaftar kuliah untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi. Tujuan Niskala adalah untuk membuktikan kepada ayahnya, bahkan dengan kondisi yang dialaminya, ia masih bisa unggul.

Kedekatan Pram dan Niskala, membuat kehidupan Niskala berubah. Niskala melanggar semua janji yang telah ia setujui dengan Ibu dan sahabatnya.

Pram merasa Niskala bisa mengisi hari kesepiannya, dan bahkan bisa mendukungnya dalam bermusik. Duet Pram dengan Niskala mendapat apresiasi yang luar biasa. Pada akhirnya, Pram mengetahui bahwa Niskala memiliki gangguan bipolar. Namun, Pram justru jatuh hati pada Niskala.

Apa Itu Gangguan Bipolar?

Bipolar merupakan suatu gangguan yang membuat suasana hati seseorang menjadi mudah berubah-ubah secara signifikan dan ekstrem. Kondisi suasana hati berganti secara tiba-tiba antara kondisi baik atau bahagia (mania) dan buruk atau kesedihan (depresi), serta berada pada tingkat yang berlebihan dari batas kewajaran.

Beberapa perawatan bagi penderita bipolar yang dilansir dari laman Healthline adalah sebagai berikut.

1. Obat

Obat yang direkomendasikan di antaranya penstabil suasana hati, seperti lithium (Lithobid); antipsikotik, seperti olanzapine (Zyprexa); antidepresan-antipsikotik, seperti fluoxetine-olanzapine (Symbyax); benzodiazepin, sejenis obat anti-kecemasan yang digunakan untuk pengobatan jangka pendek. Harus dengan resep dokter.

2. Psikoterapi

Pendekatan terapi yang direkomendasikan adalah terapi perilaku kognitif yaitu jenis terapi bicara yang membantu Anda mengidentifikasi dan mengatasi pikiran yang tidak membantu dan mengubah pola perilaku yang tidak diinginkan.

Terapi menawarkan ruang yang aman untuk mendiskusikan cara-cara untuk mengelola gejala Anda. Terapis Anda juga dapat menawarkan dukungan dengan memahami pola pikir, reframing emosi yang menyedihkan, mempelajari dan mempraktikkan strategi coping (upaya mengelola keadaan untuk menyelesaikan masalah).

3. Psikoedukasi

Psikoedukasi adalah pendekatan terapeutik yang membantu Anda belajar tentang suatu kondisi dan perawatannya. Pengetahuan dapat membantu Anda dan orang-orang yang mendukung dalam hidup Anda mengenali gejala awal bipolar dan perlakuan yang sebaiknya diberikan.

4. Terapi ritme interpersonal dan sosial

Terapi ritme interpersonal dan sosial berfokus pada pengaturan kebiasaan sehari-hari, seperti tidur, makan, dan berolahraga. Kebiasaan yang mendasar ini dapat menurunkan gejala yang ditimbulkan penderita bipolar setiap harinya.

Baca juga artikel terkait HIBURAN atau tulisan lainnya dari Chyntia Dyah Rahmadhani

Kontributor: Chyntia Dyah Rahmadhani
Penulis: Chyntia Dyah Rahmadhani
Editor: Dipna Videlia Putsanra