tirto.id - Setiap tubuh manusia yang normal akan dibekali dengan dua buah organ ginjal. Letaknya ada di kedua sisi di bawah tulang rusuk paling akhir, di bagian area punggung. Ukurannya tidak lebih dari sekepal tangan manusia.
Kendati ukurannya kecil, di dalamnya terdapat sampai satu juta unit bagian fungsional yang disebut nefron. Tiap nefron terdapat unit penyaringan pembuluh darah kecil yang dinamakan glomerulus dengan posisi melekat pada tubulus.
Dikutip dari lamanKidney, di tubulus terdapat penambahan bahan kimia dan air lalu terjadi penyaringan sesuai kebutuhan tubuh.
Produk akhir dari bagian ini adalah urin atau air kencing yang mesti dikeluarkan melalui aktivitas buang air kecil (BAK).
Ginjal bekerja selama 24 jam dalam melakukan pekerjaan penyaringan dan pengembalian zat-zat tertentu ke dalam aliran darah.
Satu hari tersebut sekira 200 liter cairan yang diproses. Lalu, cairan yang akan dibuang dalam bentuk urin hanya sekira 2 liter dan sisa dikembalikan ke tubuh untuk dimanfaatkan.
Sebelum dikeluarkan dari tubuh, urin ditampung dahulu di kandung kemih. Saat mulai penuh, otak akan mengirimkan sinyal pada seseorang agar bisa segera membuangnya.
Di kandung kemih, urin bisa ditahan sekira 1-8 jam, tapi sangat tidak disarankan untuk menunda BAK.
Fungsi-fungsi ginjal
Dari 198 liter cairan yang diproses oleh ginjal setiap harinya dan dikembalikan ke tubuh, ada berbagai fungsi yang diemban dalam tahap penyaringan itu.
Ginjal berpengaruh pada sejumlah fungsi tubuh dan jika terganggu bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Berikut berbagai fungsi ginjal bagi manusia:
1. Membuang zat-zat yang merugikan bagi tubuh Dikutip dari modul Biologi SMA (2016), contoh dari zat tersebut antara lain urea, asam urat, amoniak, kreatinin, garam anorganik, metabolit bakteri,, hingga kelebihan obat-obatan.
2. Membuang kelebihan gula dalam darah
3. Membantu keseimbangan air dalam tubuh dengan jalan mempertahankan tekanan osmotik ekstraseluler
4. Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah
5. Membantu mengendalikan produksi sel darah merah
6. Mengatur tekanan darah melalui pelepasan hormon tertentu
7. Mengaktifkan vitamin D dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi
Diabetes dan hipertensi bisa merusak ginjal
Vitalnya ginjal bagi kesehatan seharusnya menjadi perhatian setiap orang untuk merawatnya. Sebab, kerusakan ginjal dapat berakibat fatal.
Ginjal yang sudah rusak dan tidak dapat dipulihkan lagi membuat seseorang harus menjalani aktivitas cuci darah (hemodialisa) untuk mengeluarkan racun yang tertimbun di tubuh.
Penyakit akibat gaya hidup yang mampu merusak ginjal adalah diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Saat terkena diabetes, tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam kadar normal. Saat kadar glukosa darah sangat tinggi dalam jangka panjang, akan merusak ginjal.
Begitu pula tekanan darah yang tidak terkontrol dan selalu dalam nilai tinggi, bisa pula merusak ginjal. Sebab, hipertensi berpengaruh pada peningkatan tekanan di dinding pembuluh darah. Termasuk, pembuluh darah di dalam ginjal dapat rusak akibat tekanan berlebih tersebut.
Selain diabetes dan hipertensi, penyakit-penyakit lain yang dapat menurunkan fungsi ginjal yaitu glomerulonefritis, penyakit ginjal polikistik, batu ginjal, infeksi saluran kemih, penyakit bawaan pada ginjal, hingga penggunaan obat-obatan.
Untuk mengetes fungsi ginjal, dapat melakukan uji laboratorium dengan berkonsultasi pada dokter ahli.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo